Kota Sorong

ibu kota Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia

Kota Sorong adalah sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Minyak, di mana Nederlands Neauw Guinea Petroleum Matschcapeij (NNGPM) mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935.

Kota Sorong
Lambang resmi Kota Sorong
Motto: 
Setara - Bersahabat - Dinamis
NegaraIndonesia
ProvinsiPapua Barat
Pemerintahan
 • Wali kotaDrs. Ec. Lambert Jitmau
Luas
 • Total1.105 km2 (427 sq mi)
Populasi
 (2000)
 • Total184.239
 • Kepadatan170/km2 (430/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIT)
Situs webwww.sorongkota.go.id

Sejarah

Kawasan ini dibentuk oleh Suku Biak Numfor dari Kepulauan Raja Ampat, dan memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren, dalam Bahasa Biak Numfor berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kemudian dilafalkan oleh para pedagang Tionghoa dan Misionaris Eropa dengan sebutan Sorong.

Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian menjadi Kota Administratif Sorong berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom Kota Sorong. Pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame, kemudian pada tanggal 28 Februari 2000, secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong.

Pemerintahan

Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 5 distrik (setingkat dengan kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong Timur, dan Sorong Utara. Kemudian dibagi lagi atas 22 kelurahan yang tersebar pada masing-masing distrik tersebut.[2]

Geografi

Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS dengan luas wilayah 1.105 km². Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara berkisar antara 23, 1 °C dan 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm³. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun, dengan hari hujan setiap bulannya antara 9 - 27 hari. Sementara kelembaban udara rata-rata sekitar 84 %.

Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata.

Kependudukan

Menurut data yang diperoleh P2KP-3 Pilot Project, rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Sorong mencapai 4% selama 2 tahun sejak kota Sorong menjadi kota administratif yang terpisah dari Kabupaten Sorong.

Pariwisata

Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, termasuk kawasan pantai pada Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom. Terdapat pula wisata belanja yaitu:

  1. Upix Shop jalan Sultan Hasanudin Pasar Baru

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 2011-02-17. Diakses tanggal 2011-05-23. 
  2. ^ sorongkota.bps.go.id Selayang Pandang Kota Sorong

Pranala luar