Kelahiran Buddha
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (April 2011) |
- This article deals with the East Asian holiday. See also Vesak.
Hari Lahir Buddha, kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, adalah sebuah hari libur tradisi yang dirayakan di berbagai negara-negara di dunia, umumnya di Asia.
Hari Lahir Buddha | |
---|---|
Berkas:Pangeran Siddarhtha.JPG | |
Nama resmi | Fódàn (佛誕) Hut-a-sen (佛仔生) Phật Đản Chopa-il (초파일, 初八日) |
Nama lain | Hari Lahir Buddha |
Dirayakan oleh | Mahayana Buddhists |
Jenis | Buddhis |
Makna | Memperingati kelahiran Buddha Gautama |
Tanggal | hari ke-8 pada bulan ke-4 penanggalan bulan 8 April or 8 Mei (Jepang) |
Kelahiran Buddha | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama Tionghoa | |||||||||||
Hanzi tradisional: | 佛誕 | ||||||||||
Hanzi sederhana: | 佛诞 | ||||||||||
| |||||||||||
nama alternatif | |||||||||||
Hanzi: | 佛仔生[1] | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Vietnam | |||||||||||
Quốc ngữ: | Phật Đản |
Tanggal
Asia Timur kecuali Jepang
Di semua negara-negara Asia Timur dengan pengecualian Jepang sejak tahun 1873, kelahiran Buddha dirayakn pada hari ke-8 bulan ke-4 penanggalan lunar Cina, dan peristiwa ini merupakan hari libur nasional di Hong Kong, Macau, dan Korea Selatan. Bulan ke-4 penanggalan lunar Cina jatuh pada bulan April atau Mei penanggalan Masehi. Oleh sebab itu, banyak pula yang merayakannya pada tanggal 8 April atau 8 Mei.
Apabila diterjemahkan ke dalam penanggalan Masehi Gregorian calendar, berikut adalah tanggal perayaan Kelahiran Buddha:
- 2011: 10 Mei
- 2012: 28 April (28 Mei di Korea Selatan, 29 Mei bagi Buddhist Tibet, 6 Mei di India)
- 2013: 17 Mei
- 2014: 6 Mei
- 2015: 25 Mei
- 2016: 14 Mei
Jepang
Sebagai akibat dari Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi penanggalan Gregorian bersama dengan penanggalan lunar Cina pada tahun 1873. Di banyak kuil-kuil buddhis Jepang, kelahiran Buddha diperingati sesuai dengan penanggalan Gregorian.
Perayaan di berbagai Negara
Nepal
Kelahiran Buddha Gautama sering kali dirayakan oleh para penganut Buddha di Nepal selama satu bulan penuh sesuai penanggalan Buddhis. Hari kelahiran Buddha disebut Buddha Poornima atau Buddha Purnima, juga sering disebut Waisak Poornima. Hari Waisak sebenarnya tidak hanya memperingati kelahiran Buddha Gautama, tetapi juga hari pencapaian Pencerahan Bodhi dan mangkatnya Buddha Mahaparinirvana.
Perayaan ini dirayakan dengan penuh ketenangan dan kedamaian, dengan menjaga pikiran sesuai dengan ajaran Buddha. Para umat, terutama wanita, pergi mengunjungi wihara-wihara untuk melafalkan sutra yang lebih panjang, sebagai sebuah bentuk pelayanan. Warna pakaian yang biasa digunakan adalah putih. Makanan vegetarian lebih diutamakan selama bulan ini. Kheer, semacam bubur manis sering disediakan untuk memperingati cerita tentang Sujata, seorang wanita yang mempersembahkan makanan kepada Buddha Gautama. Peristiwa ini merupakan salah satu hal penting dalam Pencerahan Buddha.
Diceritakan bahwa pertapa Siddharta pada awalnya mengikuti jalan ekstrim untuk mencapai Pencerahan, sebagaimana yang dipikirkan banyak orang pada saat itu. Dia bertapa selama 6 tahun tanpa makanan dan air yang cukup, yang menyebabkan tubuhnya semakin lemah. Ketika melihat pertapa Siddharta sedang beristirahat (lemah), seorang perempuan bernama Sujata mempersembahkan semangkuk susu di hadapan beliau. Menyadari bahwa tanpa makanan seseorang tidak dapat melakukan apapun, pertapa Siddharta menjauhi praktek penyiksaan tubuh.
India
Kelahiran Buddha atau Tathagata diperingati di India, terutama di Sikkim, Ladakh, Arunachal Pradesh, Bodh Gaya dan Maharashtra (dimana 6% dari total penduduk disana adalah buddhis) dan beberapa bagian India lainnya sesuai dengan penanggalan India. Para umat pergi ke wihara-wihara untuk bermeditasi dan melafalkan sutra yang lebih panjang. Pakaian yang biasa dipakai adalah berwarna putih. Makanan vegetarian lebih diutamakan.
Jepang
Di Jepang, hari lahir Buddha juga diperingati sesuai kalender Buddhis tetapi bukan merupakan hari libur nasional. Pada hari ini, semua kuil mengadakan Kanbutsu-e (Jepang: 灌仏会), 降誕会 (Goutan-e), 仏生会 (Busshou-e), 浴仏会 (Yokubutsu-e), 龍華会 (Ryuge-e), 花会式 (Hana-eshiki) or 花祭(Hana-matsuri, yang berarti 'Festival Bunga'). Festival ini pertama kali diadakan di Asuka-dera tahun 606. Orang Jepang akan menuangkan ama-cha (sejenis teh) di atas patung bayi Buddha yang dihiasi dengan bunga-bunga, seolah-olah sedang memandikan bayi yang baru lahir.
Korea
Di Korea hari lahir Buddha diperingati sesuai dengan penanggalan lunisolar. Peristiwa ini disebut 석가탄신일 (Seokga tansinil), yang berarti "Kelahiran Buddha" atau 부처님 오신 날 (Bucheonim osin nal) yang berarti "hari dimana Buddha tiba di dunia". Lentera teratai memenuhi seluruh wihara selama 1 bulan penuh bahkan menghias sampai ke jalan-jalan. Pada hari tersebut, banyak wihara-wihara yang menyediakan makanan dan teh gratis kepada pengunjung. Sarapan dan makan siang yang disediakan biasanya adalah sanchae bibimbap. Pada malam hari para penduduk di kota-kota besar bisa menyaksikan Festival Lentera Teratai yang berparade di jalan.
Sri Lanka
Peristiwa ini merupakan salah satu perayaan utama di Sri Lanka. Peristiwa ini diperingati pada hari pertama bulan purnama penuh di bulan Mei. Orang-orang akan melakukan praktek buddhis dan menghias rumah-rumah dan jalan mereka dengan lilin dan lentera. Beberapa toko akan menyediakan makanan gratis. Di tempat-tempat tertentu terdapat bangunan-bangunan yang terbuat dari lampu bohlam tetapi apabila dilihat dari kejauhan akan menggambarkan peristiwa dalam kehidupan Buddha. Mereka disebut waisak thorun (Pandals). Orang-orang akan menyanyikan lagu-lagu pujian yang disebut "bhakthi geetha".
Negara-negara lain
Beberapa tempat akan merayakannya satu minggu setelahnya, yaitu pada hari ke-15 bulan ke-4 penanggalan lunar Cina, untuk menyesuaikan dengan hari dimana bulan akan purnama penuh. Nama peristiwa ini akan berbeda-beda tergantung sebutannya di masing-masing negara, contohnya Waisaka Puja di Thailand atau Lễ Phật đản di Vietnam. Selain negara-negara di Asia Timur dan Selatan, beberapa negara di Asia Tenggara juga menjadikan peristiwa kelahiran Buddha sebagai hari libur nasional.
Referensi
- The Folkloric Study of Chopail (Buddha's Birthday), written by Prof. M.Y.Pyeon. Produced by Minsokwon in Seoul Korea 2002.