Bakti (Buddhisme)

praktik bakti religius Buddhisme yang meliputi sujud, pemujaan, pendarasan, dan ziarah
Revisi sejak 27 Juli 2012 08.02 oleh Zinck (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Rasa bakti umat Buddha''' merupakan salah satu bagian praktek terpenting dalam agama Buddha.<ref>Harvey, page 170</ref> Menurut juru bicara Sasana Council of Bu...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Rasa bakti umat Buddha merupakan salah satu bagian praktek terpenting dalam agama Buddha.[1] Menurut juru bicara Sasana Council of Burma, bakti kepada praktek spiritual Buddhis menginspirasi bakti kepada Tiga Permata, yaitu Buddha, Dhamma atau Dharma, dan Sangha.[2] Banyak umat Buddha memanfaatkan ritual dalam praktek aspirasi spiritual mereka.[3]

Contoh praktek bakti:

  • membungkuk:
    • kepada imej Buddha, dan di Mahayana juga kepada para Buddha dan bodhisattva lainnya;
    • kepada tokoh spiritual:
      • seorang biksu yang lebih muda kepada biksu lain yang lebih senior
      • seorang biksuni yang lebih muda kepada biksuni lain yang lebih senior
      • seorang biksuni kepada seorang biksu
      • seorang umat awam kepada seorang biksu atau biksuni
  • mempersembahkan bunga, lilin dan lain-lain di altar Buddha
  • melafalkan:
    • Tiga Perlindungan
    • paritta perlindungan dari mara bahaya: di dalam Samyuktagama, diceritakan Buddha mengajarkan sebuah syair kepada para biksu sehingga dapat melindungi diri mereka sendiri dari patukan ular. Isi syair ini adalah tentang cinta kasih universal, belas kasihan, dan tidak menyakiti kepada semua makhluk.
    • mantra dan dharani di dalam Mahayana: termasuk Sutra Hati dan om mani padme hum
    • penghormatan kepada Amitabha di dalam aliran Tanah Suci
    • penghormatan kepada Sutra Teratai di dalam aliran Nichiren
  • berziarah:
    • menurut sumber-sumber[4] yang diakui oleh para ahli, Buddha sesaat menjelang kematiannya, merekomendasikan empat tempat berikut untuk dikunjungi oleh umat Buddha:
      • tempat kelahirannya di (Lumbini, sekarang Rummindei di Nepal)
      • tempat Beliau mencapai Pencerahan (Bodh Gaya)
      • tempat Beliau memberikan ajaran untuk pertama kalinya (dekat Benares)
      • tempat kematiannya (Kusinara)


Lihat Juga

Catatan

  1. ^ Harvey, page 170
  2. ^ Morgan, pages v, 73
  3. ^ Macmillan (Volume One), page 139
  4. ^ Digha Nikaya, volume II, pages 140f (PTS pagination)

Referensi

  • Harvey, Peter, An Introduction to Buddhism: Teachings, History and Practices, Cambridge University Press, 1990
  • Macmillan Encyclopedia of Buddhism, 2004
  • Morgan, Kenneth W., ed, The Path of the Buddha: Buddhism Interpreted by Buddhists, Ronald Press, New York, 1956
  • Welch, Holmes, The Practice of Chinese Buddhism, 1900-1950, Harvard University Press, 1967

Templat:Buddhism topics