Layang Gantung atau Gantolle adalah salah satu olah raga angin.[1] Dia merupakan olah raga rekreasi atau kompetitif yang berhubungan dekat dengan gliding, tetapi menggunakan pesawat yang lebih sederhana yang kadangkala hanya terdiri dari sayap kain yang berangka-metal, dengan pilot berada di sebuah harness yang menggantung dari kerangka sayap dan melakukan kontrol dengan menggerakan badan terhadap rangka yang berbentuk segitiga yang juga menempel di kerangka utama.[1]

Gantolle

Eksperimen awal dengan penerbangan gliding dilakukan pada akhir abad ke-19 oleh pioneer seperti Otto Lilienthal. Pesawat ini sekarang ini dikenal sebagai hang glider.

Sejarah Layang Gantung

 
Sketsa Leonardo da Vinci: "Flying Machine"

Layang gantung atau Gantole dapat ditelusuri kembali ke masa Leonardo da Vinci, yang membuat sketsa tentang keinginannya untuk penerbangan manusia. Melalui fakta dan fiksi, penerbangan telah memainkan peran utama dalam mimpi manusia untuk melayang bersama dengan burung.[1]

Dari saat penerbangan nahas Icarus ke zaman pionir olahraga seperti Otto Lilienthal, Octave Chanute dan John Montgomery, manusia telah mencoba melakukan terbang bebas di hampir setiap fase sejarah modern. Saat Wright Bersaudara menciptakan penemuan mereka untuk penerbangan bermesin, mereka mengasah keterampilan terbang mereka dalam "gantolle". Setelah penerbangan bersejarah mereka di Kitty Hawk, seluruh dunia menjadi semakin tertarik pada pengembangan teknologi penerbangan bermesin, meninggalkan gantole untuk generasi berikutnya.[1]

Gantole tidak muncul lagi sampai tahun 1960-an, sampai penelitian Dr. Francis Rogallo dengan "Sayap Rogallo" dalam sebuah proyek NASA untuk sistem pemulihan untuk pesawat ruang angkasa. Sedikit yang disadari Francis bahwa desainnya akan memulai kelahiran kembali gantole pada awal tahun 1970-an.[1]

Di zaman modern gantole menggabungkan teknologi modern, desain teknologi tinggi dan peralatan elektronik. Gantole-gantole zaman sekarang harus lolos dari tes "beban" dan disertifikasi untuk kelaikan udaranya. Pilot-pilotnya terbang dengan altimeter, variometers, parasut cadangan dan bahkan komputer penerbangan onboard. Terbang sejauh 100 sampai 200 kilometer bukanlah hal yang tidak biasa. Manfred Ruhmer dari Austria memecahkan rekor dunia untuk terbang sejauh 700,6 kilometer pada tahun 2001.[1]

Layang Gantung di Indonesia

Komunitas layang gantung di Indonesia ada di Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f USHPA USHPA diakses 09 Juli 2011 01.00pm
  2. ^ Gantolle Indonesia diakses 18 Juli 2011 pk.09.44am