Cedera reperfusi darah

Revisi sejak 7 Agustus 2012 13.14 oleh 110.139.144.106 (bicara) (←Membatalkan revisi 5874761 oleh AnamaTannama (Bicara))

Cedera reperfusi darah (bahasa Inggris: reperfusion injury) adalah rusaknya jaringan (bahasa Inggris: tissue damage) yang disebabkan ketika pasokan darah kembali ke jaringan setelah terjadinya peristiwa iskemia atau kekurangan oksigen untuk beberapa saat. Ketidakadaan oksigen dan gizi dari darah selama masa iskemia menyebapkan kondisi dimana perbaikan sistem kardiovaskular menyebapkan radang dan kerusakan oksidasi melalui masukknya stres oksidatif.

Cedera reperfusi darah
Informasi umum
SpesialisasiKardiologi Sunting ini di Wikidata

Cara kerja

Tanggapan peradangan (inflammatory response) bertindak sebagai perantara bagi kerusakan cedera alirkembali darah. Sel darah putih, dibawa ke daerah oleh darah yang baru kembali, menghasilkan sejumlah peranggu peradangan seperti antarderasafi (interleukina) serta ranggu bebas demi menanggapi kerusakan aring. Aliran darah yang terpulihkan memperkenalkan kembali zat asam dalam sel yang merusak protein bersel (cellular protein), DNA, dan selaput plasma. Oleh karena ini, kerusakan selaput sel (cell membrane) dapat menyebabkan pelepasan radikal bebas (free radical). [[Spesies tindak-balas (reactive species) tersebut dapat juga bertindak secara tidak langsung dalam pengisyaratan pelesapzasaman (redox signalization) untuk menghidupkan hambau (apoptosis). Sel darah putih (white blood cells) juga dapat mengikat lapis permukaan batin (endothelium) pembuluh kecil, menghalangi mereka dan mengakibatkan lebih banyak penyumbatan pasokan darah.

Cedera alirkembali darah memainkan peranan dalam riam penyumbatan pasokan darah otak (brain's ischemic cascade), yang terlibat dengan pitam otak (stroke) dan luka berat otak. Kegagalan yang sama terlibat dalam kegagalan otak setelah pembalikan serangan jantung (reversal cardiac arrest); mengendalikan cara ini adalah perihal penelitian yang sedang berlangsung. Serangan berulang dari penyumbatan pasokan darah dan cedera alirkembali darah juga diperkirakan menjadi pemengaruh (factor) yang mengarah pada pembentukan dan kegagalan untuk menyembuhkan luka menahun (chronic wounds) seperti puru tekanan (pressure sores) dan bisul kaki lewahgula (diabetic foot ulcer). Tekanan berkesinambungan (continuous pressure) membatasi pasokan darah dan menyebabkan penyumbatan pasokan darah, dan peradangan terjadi selama alirkembali darah. Oleh karena cara ini diulang, ini pada akhirnya akan merusak aring cukup untuk melukai (wound).

Pada penyumbatan yang berkepanjangan (60 menit atau lebih), hiposantina dibentuk sebagai produk pemecahan ubayati (metabolism) adenosina trifosfat. Enzim xantina dehidrogenase bertindak secara terbalik, yaitu sebagai xantina oksidase sebagai akibat dari ketersediaan zat asam yang lebih tinggi. Hasil penzasaman ini dalam molekul zat asam yang diubah menjadi adioksida yang sangat tindak-balas (very reactive) dan radikal hidroksil. Xantina oksidase juga memghasilkan asam urat (uric acid), yang dapat bertindak sebagai oksidan penambah (pro-oksidan) dan sebagai pemulung spesies tindakbaklas (reactive species) seperti peroksinitrit. Oksida nitrik yang berlebihan yang dihasilkan selama alirkembali darah betindakbalas dengan superoksida untuk menghasilkan spesies ampuh bertindakbalas peroksinitrit. Radikal tersebut dan spesies zat asam bertindakbalas (reactive oxygen species) menyerang lipid selaput sel (cell membrane lipids), protein, dan polisakarida glukosamin (polysaccharide glycosamine), menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Sel tersebut juga dapat memulai langkah-langkah hayati tertentu dengan pengisyaratan pelesapzasaman (redox signalization).

Pengalirkembalian darah dapat menyebabkan hiperkalemia (berlebihnya kadar kalium).

Lihat pula

  • Himpun-Gejala Datarata (Crush Syndrome)
  • Penyumbatan Pasokan Darah (Ischemia)
  • Serangan Jantung (punaharing dinding-otot hati) (myocardial infarction) — Alirkembali darah
  • Upahangat Pulihsembuh (Therapeutic Hypothermia)
  • Pulihotak Bayidini (Neonatal Encelopathy) untuk Pemulisembuhan Upahangat (Hypothermia Therapy)

Pranala luar