Amilia Agustin

aktivis lingkungan asal Indonesia

Amilia Agustin (lahir 20 April 1996) adalah seorang murid SMP Negeri 11 Bandung yang mendapat penghargaan Satu Indonesia 2010 karena kontribusinya terhadap sanitasi di Kota Bandung.

Amilia Agustin
Berkas:Amilia Satuindonesia.jpg
Lahir20 April 1996 (umur 28)
Bandung, Jawa Barat
Tempat tinggalJalan Kopo, Citarip Barat, No. 103, RT 02/07
KebangsaanIndonesia Indonesia
Nama lainAmi
PendidikanSMP Negeri 11 Bandung
Pekerjaanmurid
OrganisasiKelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, Komunitas Sahabat Kota, Balda Kuring, Kebunku, serta Archipelago[1]
Dikenal atasmendapat penghargaan Satu Indonesia 2010
Orang tuaAgus Kuswara dan Elly Maryana Dewi
Instagram: agustinamilia Edit nilai pada Wikidata

Inisiatif

Latar belakang

Pada awalnya, ia gelisah melihat onggokan sampah di lingkungannya. Hingga kemudian Amilia terdorong untuk membuat komunitas yang berbasis sekolah yang bernama "Go To Zero Waste School”.[1]

Adapun, latar belakang lainnya adalah melihat orang yang suka membuang sampah sembarangan, sekalipun di tempat sampah.[2] Padahal, sudah ada tempat sampah organik dan non-organik, namun ada saja orang yang dengan sesuka hati membuang sampah pada tempat yang salah. Oleh sebab itu, dirinya membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.

Pengabdian

Ami memberdayakan sampah untuk kegiatan ekonomi, yakni didaur ulang menjadi sesuatu barang yang berguna atau bernilai ekonomis,[2] misalnya sampah organik diolah dengan metode kompos dan limbah kain perca diolah menjadi tas yang berguna. Untuk mengatasi sampah tetrapak (seperti kemasan susu), dia bekerjasama dengan Yayasan Kontak Indonesia (YKI) yang menukarnya dengan buku catatan olahan dari sampah tetrapak.[1]

Kemudian, pada tahun 2008 yang lalu ia mengajukan proposal program Karya Ilmiah Remaja “Go To Zero Waste School” kepada program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia.[1]

Manfaat pengabdian

Pertama kali Amilia masuk ke SMP ini, ia merasa amat jijik melihat sampah yang bertebaran dimana-mana dan sekolah ini terkenal dijuluki sekolah yang paling kotor.[3]

Alhasil, kini SMP Negeri 11 Bandung menjadi ikon sekolah sehat di Bandung dan ia sekarang membina 4 sekolah negeri, yakni SMP Alfacentaury, SMP Negeri 48, SMP Negeri 40, dan SMP Negeri 50. Ibu-ibu rumah tangga tetangga sekolah mendapat tambahan penghasilan dari hasil penjualan tas limbah kain.[1]

Prestasi

Referensi

  1. ^ a b c d e "Satu Indonesia Award:Pemenang Sebelumnya 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2012. Diakses tanggal 20 August 2012. 
  2. ^ a b Wawancara bersama KabarJakarta. Faisal Fadly (24 Desember 2011). "Belajar Dari Ratu Sampah". KabarJakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Agustus 2012. 
  3. ^ Angga Sukma Wijaya (28 November 2010). "Amilia Agustin, Cerewet Sampah". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2012.