Kota Kediri

kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia

Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kediri dengan luas wilayah 63,40 Km2 terbelah Sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer.

Kota Kediri
Daerah tingkat II
Motto: 
Djojo ing Bojo ("Mengalahkan Marabahaya")
Peta
Peta
Kota Kediri di Jawa
Kota Kediri
Kota Kediri
Peta
Kota Kediri di Indonesia
Kota Kediri
Kota Kediri
Kota Kediri (Indonesia)
Koordinat: 7°48′40″S 112°00′17″E / 7.8111°S 112.0047°E / -7.8111; 112.0047
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri-
Dasar hukum-
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 46
Pemerintahan
 • Bupatidr. H. Samsul Ashar, Sp.P.D.
Luas
 • Total63,40 km2 (2,450 sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total267,435
 • Kepadatan4,218/km2 (10,920/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3571 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0354
Kode Kemendagri35.71 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 399.397.630.000,-
Situs webwww.kedirikota.go.id
Monumen Simpang Lima Gumul

Kota Kediri merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung yaitu : Gunung Klotok dan Gunung Maskumambang.

Di kota ini jugalah, pabrik rokok kretek PT. Gudang Garam berdiri dan berkembang.

Sejarah

Awal mula Kediri sebagai pemukiman perkotaan dimulai ketika Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya dari Kahuripan ke Dahanapura, menurut Serat Calon Arang. Dahanapura ("Kota Api") selanjutnya lebih dikenal sebagai Daha. Sepeninggal Airlangga, wilayah Medang dibagi menjadi dua: Panjalu di barat dan Janggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Jenggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang.

Semenjak Kerajaan Tumapel (Singasari) menguat, ibukota Daha diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit, Demak, dan Mataram.

Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.

Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906[1]. Gemeente ini menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan mempunyai Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).

Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman.

Kediri pun mencatat sejarah yang kelam juga ketika era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Geografi

Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur terletak antara 07°45'-07°55'LS dan 111°05'-112°3' BT.[2] Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Secara administratif, Kota Kediri dibagi 3 kecamatan yaitu

Dan berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

Di sini terdapat industri rokok domestik. Perusahaan rokok Gudang Garam yang merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia, sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini,selain itu Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap pemkot Kediri. Kota Kediri juga mengembangkan industri skala rumah tangga.

Perekonomian

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek. Mulai pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga.

Di bidang pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata seperti Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng dan Taman Sekartaji. Selain itu kota Kediri juga menawarkan hiburan jalanan seperti yang bisa di jumpai di Jalan Dhoho ataupun di Taman Sekartaji. Jalan Dhoho merupakan pusat kota dan pusat perbelanjaan pakaian yang sangat ramai di Kota Kediri. Konsep dan suasana Jalan Dhoho menyerupai Jalan Malioboro di Yogyakarta, dimana di Jalan Dhoho ini terdapat banyak pedagang nasi tumpang dan pecel lesehan yang hampir tiap malam dipenuhi oleh masyarakat kediri dari kawula muda sampai tua yang mencari hiburan di malam hari dengan nuansa kebersamaan. Sedangkan Taman Sekartaji terletak di barat sungai dan merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati Kota Kediri di malam hari sembari menyantap berbagai jajanan yang dijual di sekitar bunderan Sekartaji. Di sekitar bunderan dengan air mancur di tengahnya ini terdapat banyak penjual jagung bakar yang ramai dikunjungi pada malam hari. Selain itu, Kota Kediri juga semakin ramai dengan perbelanjaan modern seperti:

  1. Kediri Mall
  2. Golden Swalayan & Golden Theatre
  3. Hayam Wuruk Trade Center
  4. Dhoho Plaza & Dhoho Square
  5. Kediri Town Square
  6. Ramayana & Robinson


Sebagai kota terbesar ketiga di Jawa Timur, banyaknya investor di Kota Kediri semakin menunjukkan bahwa Kota Kediri adalah kota yang sangat potensial untuk berinvestasi. Franchise nasional maupun internasional yang telah meramaikan Kota Kediri, antara lain:

  1. Pizza Hut
  2. Hoka-Hoka Bento
  3. Matahari Department Store
  4. Hypermart
  5. Solaria
  6. Mokko Factory Donut - Coffee & Yoghurt
  7. Holland Bakery
  8. KFC
  9. McDonald's
  10. Baskin Robbins
  11. Gramedia
  12. Toga Mas
  13. Payless ShoeSource
  14. Giant Supermarket
  15. Natasha Skin Care
  16. London Beauty Center (LBC)
  17. Larissa Aesthetic Center
  18. Brown Salon by Rudy Hadisuwarno
  19. My Salon
  20. Time Zone
  21. Game Fantasia
  22. Warung Leko Spesialis Iga Penyet
  23. Bumbu Desa
  24. Ayam Bakar Wong Solo
  25. Bebek Goreng Haji Slamet
  26. Inul Vizta Karaoke
  27. NAV Karaoke
  28. Milk Story
  29. Doner Kebab
  30. Ichiban Crepes
  31. Es Teler 77
  32. Sports Station
  33. Kidz Station
  34. CFC
  35. Sri Ratu Department Store
  36. Sri Ratu Supermarket
  37. Strawberry Accessories
  38. Naughty Accessories
  39. Loly Poly Accessories
  40. Bunga Accessories
  41. Sox Gallery
  42. Rumah Warna
  43. Buccheri
  44. Sophie Martin
  45. Posh Boy Distro
  46. Waroeng Steak and Shake
  47. Huma Ribs Steak and Shake
  48. Holiday Restaurant
  49. Waroeng Spesial Sambal (SS)
  50. Kampung Nelayan
  51. Optik Melawai
  52. Optik Internasional
  53. dll.


Di bidang pendidikan, kota ini memiliki puluhan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang salah satunya sudah menyandang Sekolah Berstandar Internasional (SBI), beberapa Perguruan Tinggi lokal, Madrasah, hingga Pondok Pesantren, seperti Lirboyo, LDII ( Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri ), dan Queen Al-Falah.

Pada tahun 2013 mendatang, akan dibangun Kampus IV Universitas Brawijaya di lahan seluas 23 ha di Mrican, Kota Kediri. Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang sedang digarap oleh Pemerintah Kota Kediri adalah Politeknik Negeri Kediri. Kehadiran Perguruan-Perguruan Tinggi Negeri ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat Kota Kediri. Universitas Brawijaya Kampus Kediri telah membuka pendaftaran mahasiswa baru sejak tahun 2011 dan sejak tahun itu pula perkuliahan sudah dilaksanakan.

Di bawah kepemimpinan Walikota H.A. Maschut, Kota Kediri mengalami berbagai perubahan, misalnya pembangunan mal terbesar, hotel bintang 3 pertama dan kawasan wisata Selomangkleng bertaraf nasional. Maschut juga merencanakan pembangunan jembatan baru, meresmikan pasar grosir pertama di Kota Kediri, merencanakan jalur lingkar luar Kota Kediri ( Simpang Lima Gumul),dan pembangunan ruko.

Perekonomian di Kota ini juga banyak dipengaruhi oleh aktivitas pondok pesantren besar di pusat kota seperti LDII ( Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri ) di mana setiap awal bulan selalu mengadakan acara pengajian akbar yang mengundang ribuan anggotanya.

Kota Kediri sempat menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi.[butuh rujukan] Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.

Selain di bidang Agama Islam, Agama Katolik cukup pesat berkembang di kota ini, ditandai dengan adanya Gua Maria Puh Sarang. Meski tergolong kota kecil, selain tersedia angkutan kota (angkot) berwarna kuning, Kota Kediri juga memiliki taxi dalam kota bernama Dhahapura Taxi. Selain itu ada beberapa stasiun TV lokal, seperti:

  1. Dhoho TV
  2. Kilisuci TV
  3. Dhamma TV
  4. BBS TV
  5. Kaka TV

Lainnya

Di sini tersedia makanan dan oleh-oleh khas, seperti stik tahu, tahu takwa (tahu kuning), gethuk pisang, krupuk pasir dan nasi tumpang, pecel, tumpang, bekicot. Selain itu Kota Kediri mencatat prestasi nasional dengan sukses menyelenggarakan Muktamar NU tahun 1999 dan memboyong piala Liga Indonesia IX & XII(Sepak bola)tahun 2003 & 2006 melalui klub Persik serta mendapat predikat Kota Investasi 2003 versi Jawa Pos dan predikat Kota Sehat Nasional 2005 oleh Menteri Kesehatan. Pesantren LDII ( Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri ) yang berada di pusat kota memiliki ciri khas yang unik yaitu memiliki menara setinggi 99 meter dengan cungkup yang terbuat dari emas murni berbobot 60kg yang juga sebagai kebanggan warga kediri[3]. Satu hal khas yang ada di Kediri adalah, adanya SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri, dan stasiun televisi yaitu Mera Zee TV dan Zee News, meski wilayah Kediri tidak terletak di tepi pantai.

Catatan kaki

[4]

  1. ^ Sejarah Kota Kediri dari laman www.eastjava.com
  2. ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur, 2009
  3. ^ Website Ponpes Walibarokah
  4. ^ Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri

Tenun Ikat Bandar Kidul

Lihat pula

Pranala luar