Kabupaten Kutai Kartanegara
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kabupaten Kutai Kartanegara
dari tradisi tulisan pertama dinusantara, yang tertua adalah prasasti yang ditemukan di kutai. prasasti yang bertahun 4 masehi itu memuat 3 raja pertama kutai yaitu berturut turut Kundungga, Mulawarman dan Asyawarman. Raja kedua dan seterusnya telah menunjukkan adanya pengaruh sangsekerta yang berarti adanya kontak dengan kerajaan lain.
pada mulanya kutai bertempat di muara sungai mahakam. posisi yang berhadapan langsung dengan selat makasar ini menjadikan kutai sangat strategis. inilah yang memungkinkan kutai dapat berinteraksi dengan berbagai kebudayaan dan agama.
agama islam kemudian disebarkan oleh ki tunggang parangang yang konon adalah syeh yusuf.
posisi kutai yang strategis juga mengundang serangan musuh dari luar. oleh orang bugis disarankan agar kutai di pindahkan kedalam yaitu tangga arung. tangga merupakan kosa kata melayu, sebagai lingua franca nusantara. arung adalah raja dalam kosa kata bugis. tempat itu kemudian disebut tenggarong.
sementara konflik disulawesi menyebabkan terjadinya perantauan. oleh sultan kutai, pasukan bugis yang mendarat di kutai diberi tanah yang kelak menjadi samarinda
kutai saat ini secara adat dipimpin oleh yang mulia Sultan Adji Muhammad Shalehuddin II
Kerajaan Kutai kemudian melebur dalam negara kesatuan republik indonesia dan menjadi kabupaten kutai. sehubungan dengan luasnya daerah kutai, maka terjadi pemekaran menjadi kutai barat, kutai timur dan kutai kartanegara.
kabupaten kutai merupakan salah satu daerah terkaya di indonesia. dengan sumber daya alam berupa minyak, batu bara, kayu dan sebagainya telah menjadikan propinsi kaltim khususnya kabupaten kutai menjadi kabupaten yang kaya raya.
tapi bukan kekayaan tentunya yang harus dibanggakan, tapi masihkah pengrusakan hutan akan mengancam kelestarian alam. apakah eksploitasi sumber daya alam tidak diperbaharui digunakan untuk kemakmuran rakyat atau kemakmuran segelintir orang. toh masih banyak orang miskin di daerah kaya sekalipun termasuk kutai, lantas kemana minyak, batu bara dan kayu itu ? itulah masalah kutai hari ini