Pangeran Caspian
Pangeran Kaspia (Prince Caspian) adalah satu dari tujuh serial The Chronicles of Narnia, novel karya C.S. Lewis. Novel ini adalah novel kedua yang dibuat olehnya, tetapi novel keempat menurut kronologi internalnya. Pangeran Kaspia bercerita tentang seorang pangeran yang bernama Kaspia, lebih tepatnya Kaspia ke Sepuluh. Ia tinggal bersama pamannya, seorang Lord Protector Narnia, Miraz dan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia.
Pengarang | C. S. Lewis |
---|---|
Ilustrator | Pauline Baynes |
Negara | Britania Raya |
Bahasa | Inggris |
Seri | The Chronicles of Narnia |
Genre | Novel fantasi |
Penerbit | Geoffrey Bles |
Tanggal terbit | 1951 |
Jenis media | Cetak (Hardcover & Paperback) |
Halaman | 195 halaman |
ISBN | ISBN NA Invalid ISBN |
Didahului oleh | The Lion, the Witch and the Wardrobe |
Diikuti oleh | The Voyage of the Dawn Treader |
Alur cerita
Judul bab
- The Island - Pulau
- The Ancient Treasure House - Rumah Harta
- The Dwarf Tells of Prince Caspian - Si Kurcaci Memberitahu tentang Pangeran Kaspia
- Caspian's Adventure in the Mountains - Pendakian Kaspia di Pergunungan
- The People that Lived in Hiding - Orang yang Hidup dalam Persembunyian
- Old Narnia in Danger - Narnia Kuna dalam Bahaya
- How They Left the Island - Bagaimana Mereka Meninggalkan Pulau Itu
- What Lucy Saw - Apa yang Lucy lihat
- The Return of the Lion - Kembalinya Sang Singa
- The Lion Roars - Ngauman Sang Singa
- Sorcery and Sudden Vengeance - Sihir dan Dendam yang Tiba-tiba
- The High King in Command - Raja Tertinggi Bertitah
- How All Were Very Busy - Alangkah Semuanya Sangat Sibuk
- Aslan Makes a Door in the Air - Aslan Menjelmakan Pintu di Awang
Ikhtisar cerita
Pangeran Kaspia (Kaspia ke-10) tinggal bersama pamannya, seorang Lord Protector Narnia, Miraz dan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia. Mereka Adalah Bangsa Telmar, yang datang dari Sungai Telmar dekat Shudering Wood. Mereka (Kaspia I; Kaspia si Penakluk) menaklukkan Narnia, berperang melawan hewan-hewan berbicara, menidurkan peri-peri, dan mengusir penduduk asli Narnia lama dan membangun Narnia baru yang tanpa keajaiban, lebih seperti dunia kita yang membosankan, penuh dengan sekolah-sekolah, penjara, anak-anak yang dipukul orang-tuanya, dan lain-lain.
Keturunannya yang kesembilan bernama Kaspia IX. Ia memiliki putra yang ia beri nama Kaspia X. Tetapi tahtanya direbut adiknya (Paman Kaspia X) yang bernama Miraz. Ia dengan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia membesarkan Kaspia X dan melarang seruh anggota kerajaan dan rakyatnya mendengungkan Narnia Lama. Suatu hari Kaspia (yang masih kecil) berbicara pada Miraz, betapa menyenangkannya Narnia Lama. Karena terkejut, dengan marah ia bertanya dari mana ia mengetahui hal itu, dengan polos Kaspia berkata dari perawatnya, (yang ternyata adalah seorang Dwarf setengah manusia yang menyusup ke dalam istana) dan beberapa hari kemudian, perawat yang sangat disayanginya itu diusir tanpa diberi kesempatan untuk berpamitan dengan Kaspia.
Namun setelah itu ada Dwarf penyusup lain. Ia seorang yang pintar dalam ilmu pengetahuan dan 'sedikit' sihir. Ia bernama Dr. Cornelius. Dengan penuh kerahasiaan ia dan Kaspia pergi ke menara yang tinggi dan menyaksikan bintang Tarva dan Alambil yang bergantung di langit, dan memberitahunya bahwa Kaspia harus segera melarikan diri ke Archenland berlindung dari ambisi Miraz untuk membunuhnya. Dengan kudanya, Destrier, ia pergi ke selatan dan bertemu dengan rakyat Narnia lama yang bersembunyi di sekitar Dancing Lawn. Ia mengatur siasat dan memutuskan untuk meniup Terompet Ajaib (milik Susan Pevensie, yang tertinggal di Narnia, ketika mereka berburu Rusa Putih di hari terakhir mereka di Narnia) dan menyedot kembali 4 anak Pevensie itu ke Narnia, tepatnya di Cair Paravel (yang kini telah menjadi reruntuhan).
Dari Cair Paravel, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy juga Trumpkin si Dwarf berpetualang menuju Aslan's How (bukit Stone Table) dan menuju Kaspia serta menolong nya merebut tahtanya dari Lord Protector Miraz. Dan dengan bantuan Aslan, Narnia yang lama dibangkitkan kembali, pohon-pohon berjalan, dewa-dewi bermunculan. Miraz pun terbunuh oleh anak buahnya sendiri, Lord Sopespian. Setelah petualangan mereka berakhir, Aslan berkata pada Peter dan Susan bahwa mereka berdua tak akan kembali ke Narnia karena mereka terlalu tua. Akhirnya dengan sebuah pintu yang dibuat di tengah padang, ke-empat anak-anak Pevensie kembali ke dunia mereka.