Soetomo

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 11 September 2012 21.42 oleh 114.79.16.98 (bicara)
Untuk pahlawan dari Surabaya, lihat: DR. Sutomo

Dr. Soetomo (Soebroto)(30 Juli 1888 – 30 Mei 1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.

Soetomo
Berkas:DR. Soetomo.jpg
Informasi pribadi
Lahir(1888-07-30)30 Juli 1888
Belanda Ngandjoek, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal30 Mei 1938(1938-05-30) (umur 49)
Belanda Soerabaja, Jawa Timur, Hindia Belanda
KebangsaanBelanda Hindia Belanda
Anak1 (Isahtiningsih)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Soetomo, putra tertua keluarga R.Soewaji dari 7 (Tujuh) bersaudara (1.Soetomo, 2.Soesilo, 3.Soeratmo, 4.Sriyati, 5.Sriwulan, 6.Sri Oemiyati, 7.Siti Soendari) yang pada masa hidupnya menjabat Guru desa di Palem, Jombang, Jawa Timur.

Nama Soetomo diberikan sebagai ganti nama Soebroto, disebabkan waktu masuk sekolah Belanda (Koropese Lagere School) di Bangil dengan nama Soebroto tidak dikenal.

Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Batavia. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908.

Setelah lulus S .T.O.V.I.A. pada tahun 1911, bersama-sama teman-temannya sebanyak 8 orang, Soetomo diangkat sebagai Dokter mula-mula di Stadeverband Semarang, tahun 1912 dipindah ke Tuban, tahun 1913 ke Lubuk Pakam (Sumatra), tahun 1914 ke Kepanjen (Malang Selatan).

Pada tahun 1916, Soetomo ditugaskan untuk memberantas penyakit Pest di Magetan, tahun 1917 kemudian dipindah tugaskan ke Blora untuk diperbantukan di Zendings Hospital dan di tempat inilah Soetomo kemudian berkenalan dan menikah dengan seorang perawat Belanda bernama EJ De Grraaff.

Pada tahun 1918, Dr. Soetomo di tugaskan ke Baturaja (Sumatra)dan pada tahun 1919 bersama istrinya (EJ De Grraaff), Soetomo melanjutkan studinya ke Belanda hingga selesai dan mendapat gelar Art di Universitas Amsterdam kemudian melanjutkan studi lagi di Universitas Hamburg dengan jurusan spesialis penyakit kulit dan kelamin.

Sekembalinya dari negeri Belanda pada bulan Juni 1923, Soetomo ditempatkan sebagai guru sekolah Dokter N.I.A.S di Surabaya dan bekerja di Rumah Sakit Umum (CBZ) serta aktif dalam organisasi dan politik

Pada tahun 1924, Soetomo kemudian mendirikan Indonesian Study Club (dalam bahasa Belanda Indonesische Studie Club atau Kelompok Studi Indonesia) di Surabaya, pada tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia.

Karena pada tahun 1934, EJ De Grraaff meninggal, Soetomo kemudian pada tahun 1935 menikah lagi dengan seorang gadis bernama Musni dan dikaruniai 1 (satu) anak bernama Isahtiningsih. Tahun 1935, Soetomo mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya).

April 1938, Soetomo menderita sakit mendadak dan pada Senin 30 Mei 1938 sekitar pukul 04.15 WIB, Soetomo akhirnya wafat dalam usia 49 tahun dan jenazahnya dimakamkan di komplek Gedung Nasional, Jalan Bubutan Surabaya.