Kabupaten Mandailing Natal

kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Revisi sejak 12 September 2012 02.35 oleh ZéroBot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: ru:Мандайлингнатал)


Kabupaten Mandailing Natal juga sering disebut dengan Madina adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten Mandailing Natal berbatasan dengan Sumatera Barat.

Kabupaten Mandailing Natal
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Mandailing Natal
Motto: 
Madina yang Madani
Peta
Peta
Kabupaten Mandailing Natal di Sumatra
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal
Peta
Kabupaten Mandailing Natal di Indonesia
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal (Indonesia)
Koordinat: 0°47′02″N 99°15′18″E / 0.78378°N 99.25495°E / 0.78378; 99.25495
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri12 Maret 1999[1]
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 12 tahun 1998[2]
Ibu kotaPanyabungan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 23
  • Kelurahan: 386
Pemerintahan
 • BupatiH.Hidayat Batubara (2010- sekarang)
Luas
 • Total6.620,70 km2 (255,630 sq mi)
Populasi
 ([4])
 • Total403.894
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1202 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0636
Kode Kemendagri12.13 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 455.686.638.000,-
DAKRp. 59,131 milyar (2010)
Situs webhttp://www.madina.go.id/

Sejarah

Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.

Demografi

Penduduk wilayah Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh etnis Mandailing yang secara bahasa dan budayat dekat dengan etnis Batak. Masyarakat etnis Mandailing di kabupaten ini kebanyakan bermarga Nasution, Lubis, Pulungan, Harahap, Siregar, Rangkuti, dan Daulay. Kemudian diikuti oleh suku Minangkabau yang banyak bermukim di daerah-daerah pesisir sejak masa lalu dan juga Nias.

Masyarakat Minangkabau banyak dijumpai di sekitar wilayah pesisir seperti Natal, Kotanopan, Panyabungan, serta wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Orang Minang di Madina terlihat dari tidak adanya nama marga seperti orang Mandailing dan Nias. Meski begitu, sebagian masih mengetahui nama suku Minang mereka yang mirip dengan di Sumatera Barat. Selain berdagang, masyarakat Minang juga banyak yang memiliki perkebunan dan pertambangan. Di Mandailing Julu banyak ditemukan bekas penambangan emas yang ditinggalkan oleh masyarakat Minang Agam, seperti di Huta Godang ada suatu tempat yang dinamakan garabak ni Agom.[6]

Dari daerah Mandailing Natal ini banyak tampil tokoh-tokoh yang menghiasi sejarah Indonesia modern seperti Abdul Haris Nasution, Sutan Takdir Alisjahbana, Darmin Nasution, Mulia P Nasution, Sutan Bathoegana Siregar, dsb.

Selain itu juga ada etnis lainnya seperti Jawa, Sunda, dsb yang masuk belakangan.

Geografi

Kabupaten Mandailing Natal terletak pada 0°10'-1°50' Lintang Utara dan 98°10'-100°10' Bujur Timur dengan rentang ketinggian 0-2.145 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Mandailing Natal ±6.620,70 km2 atau 9,23 persen dari wilayah Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Tapanuli Selatan
Timur Provinsi Sumatera Barat
Selatan Provinsi Sumatera Barat
Barat Samudera Indonesia

Iklim

Suhu udara berkisar antara 23 °C - 32 °C dengan kelembaban antara 80–85%.

Infrastruktur

Perekonomian Kabupaten Mandailing Natal, ditopang sarana prasarana ekonomi berupa:

  • Tersedia tenaga listrik dengan kapasitas terpasang sebesar 60 MVA dan daya produksi 49.507.816 MWH
  • Tersedianya sarana telekomunikasi berupa telepon kabel dengan kapasitas terpasang 4.872 SST, dan telepon selular dari berbagai operator seperti Telkomsel, Indosat, XL, AXIS dan Flexi
  • Sarana jalan sepanjang 2.110 km terdiri dari jalan negara 297,70 km, jalan propinsi 161,65 km dan jalan kabupaten 1.423,18 km
  • Tersedia pelabuhan laut 1 (satu) buah yakni pelabuhan Sikara-Kara yang dapat dilabuhi kapal dalam negeri
  • Tersedianya 9 buah bank, terdiri dari 4 buah bank Pemerintah dan 5 buah bank swasta, serta 1 buah kantor Pegadaian
  • Tersedianya 30 pasar, terdiri dari 1 unit pasar kelas I di Panyabungan 1 unit pasar kelas II di Kotanopan dan 28 unit pasar kelas III tersebar pada 22 kecamatan. Dan sedang dibangun 1 unit pasar modern (Madina Square) di kota Panyabungan

Tempat wisata

  • Pemandian Air Panas Si Banggor
  • Danau Marambe
  • Sungai Aek Godang
  • Air Panas Sampuraga

Ekonomi

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2007 sebesar Rp. 2.260.838.780.000 dengan pendapatan perkapita Rp. 5.464.263 dan tingkat pertumbuhan ekonomi 6,12 % per tahun.

Struktur perekonomian Kabupaten Mandailing Natal adalah (PDRB Harga Konstan 2000) tahun 2007:

  • Pertanian: 45,42 %
  • Pertambangan dan penggalian: 1,54 %
  • Industri pengolahan: 3,53 %
  • Listrik, gas dan air bersih: 0,32 %
  • Bangunan: 10,05 %
  • Perdagangan hotel dan restoran: 17,79%
  • Pengangkutan dan komunikasi: 4,63 %
  • Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan: 2,01 %
  • Jasa-jasa: 14,67 %

Pemekaran Daerah

Kabupaten Pantai Barat Mandailing

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :

  1. Batahan
  2. Lingga Bayu
  3. Muara Batang Gadis
  4. Natal
  5. Ranto Baek
  6. Sinunukan

Ibukota calon kabupaten ini yaitu Natal.

Kota Panyabungan

Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi :

  1. Panyabungan Barat
  2. Panyabungan Kota
  3. Panyabungan Selatan
  4. Panyabungan Timur
  5. Panyabungan Utara

Apabila Panyabungan menjadi kota, maka pindah ibukota Kabupaten Mandailing Natal ke Kotanopan.

Catatan kaki

http://mandailingnatal.com