Taur Matan Ruak

Presiden Republik Demokratik Timor Leste
Revisi sejak 19 September 2012 05.54 oleh 115.147.71.75 (bicara)

José Maria Vasconcelos, atau lebih dikenal sebagai Taur Matan Ruak (Tetum untuk "Dua Mata Tajam") (lahir 10 Oktober 1956 dari pasangan António de Vasconcelhos dan Albertina Amaral dengan nama asli José Maria de Vasconcelhos) adalah Presiden Timor Leste saat ini. Ia seorang mantan gerilyawan Falintil yang menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste (FALINTIL-FDTL) pertama dengan pangkat Mayor Jenderal (Major General), sebelumnya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigadeiro General). Ia mendapat kenaikan pangkat dari Brigadir Jenderal ke Mayor Jenderal pada tanggal 28 November 2009, HUT Proklamasi Kemerdekaan Timor-Leste bersama dengan Kolonel Lere Anan Timor (Tito Cristovão da Costa) yang dipromosikan menjadi Brigadir Jenderal yang sekarang menggantikan posisinya sebagai Panglima F-FDTL. Setelah mengundurkan diri secara resmi dari Panglima F-FDTL pada tanggal 6 Oktober 2011, resmi mengumumkan pencalonan dirinya secara independen sebagai Presiden Republik untuk periode 2012 - 2017 pada tanggal 10 Oktober 2011 di Mertuto, Ermera.

Taur Matan Ruak
Presiden Timor Leste
Masa jabatan
20 Mei 2012 – Sekarang
Perdana MenteriXanana Gusmão
Sebelum
Pengganti
Sedang Menjabat
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir10 Oktober 1956 (umur 68)
Baguia, Timor Portugis
(sekarang Timor Leste)
Partai politikIndependen
Karier militer
Masa dinas1975–2011
PangkatMayor Jenderal
KomandoPonta Leste Sector
Falintil
Timor Leste Defence Force
Pertempuran/perangPendudukan Indonesia di Timor Timur
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ketika usia sekolah ia mengikuti pamannya ke Dili, kemudian masuk Pendidikan Dasar Portugis di Dili pada tahun 1963 dan menyelesaikannya pada tahun 1967, setelah itu kembali ke kampung halamannya. Kembali ke Dili pada tahun 1973 dan bekerja di Hotel Resende, Dili hingga Indonesia menganeksasi Timor-Portugis atas permintaan beberapa partai non-Fretilin dan mengubah sebutannya sebagai propinsi ke-27, yaitu Timor Timur. Walau dengan jenjang pendidikan yang minim namun dia sangat disegani dan dihormati oleh masyarakat atas kepemimpinannya dalam memimpin FALINTIL-FDTL. Kerena dengan segala upaya ia memimpin sebuah institusi militer yang didirikan dari sebuah gerakan perlawanan menjadi militer profesional yang diinginkan oleh semua pihak.

Masa Perlawanan (Resistência)

Pada waktu invasi ia memilih untuk bergabung dengan pasukan FALINTIL di Aileu. Tahun 1976-1979 ia sebagai Pembantu Komando di wilayah Laga sekaligus sebagai Komandan Kompi (Comandante Companhia) 1 untuk Sektor Timur dan Sektor Tengah. Setelah Konferensi Nasional Pertama untuk Reorganisasi Perlawanan yang diadakan pada bulan Maret 1981 dengan lahirnya CNRR (Conselho Nacional de Resistência Revolucionária) terpilih sebagai adjunto Panglima FALINTIL. Ketika Xanana Gusmao ditangkap pada tahun 1992 di Dili, Nino Konis Santana mengambilalih jabatan Panglima FALINTIL untuk melakukan perlawanan; setelah kematiannya pada 1998 jabatan ini diserahkan kepada Taur Matan Ruak.

Sebagai Presiden

Beliau dilantik sebagai Presiden menggantikan Ramos Horta dilakukan di Tasi-Tolu Dili pada pukul 00.00 tanggal 20 Mei 2012 oleh Fernando de Araújo selaku Ketua Parlemen Nasional dan dihadiri oleh pejabat penting negara-negara sahabat seperti Susilo Bambang Yudhoyono Presiden RI, Aníbal Cavaco Silva Presiden Portugal, Gubernur Jenderal Australia, Gubernur Jenderal Selandia Baru, Gubernur Jenderal Tuvalu serta utusan dari negara lain seperti Cina, Jepang, dll.


Didahului oleh:
José Ramos Horta
Presiden Timor Leste
2012 - 2017
Diteruskan oleh:
Sedang Menjabat
Didahului oleh:
tidak ada
Panglima FALINTIL-FDTL
2001 - 2011
Diteruskan oleh:
Lere Anan Timor