Ibis-sendok
Ibis-sendok | |
---|---|
Ibis-sendok raja Platalea regia | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | Plataleinae
|
Genera dan Spesies | |
Lihat teks. |
Ibis-sendok adalah sekelompok burung pengarung air bertubuh besar dan berkaki panjang, dari suku Threskiornithidae di mana ibis termasuk di dalamnya. Semua spesies ibis-sendok memiliki paruh yang datar dan berbentuk seperti spatula.
Cara hidup
Burung-burung ini mencari makanan dengan cara menjelajahi perairan dangkal, sambil menusuk-nusukkan atau menggerakkan paruhnya yang setengah terbuka ke kanan-kiri di dalam air atau lumpur. Jika ada hewan akuatik kecil seperti serangga, krustasea atau ikan kecil menyentuh bagian dalamnya, paruh tersebut akan mengatup dengan cepat. Ibis-sendok umumnyalebih memilih perairan tawar dari pada air asin, namun mereka dapat ditemukan di kedua habitat tersebut. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam sehari hanya untuk makan.
Ibis-sendok bersifat monogami, meskipun hanya untuk satu musim. Kebanyakan spesies bersarang di pepohonan atau semak buluh, kadang-kadang bersama-sama dengan ibis dan kuntul. Jantan mengumpulkan material untuk sarang, umumnya berupa ranting kecil atau rerumputan, kadang-kadang diambil dari sarang bekas. Sedangkan betina menganyamnya menjadi berbentuk mangkuk yang dangkal dan lebar, yang bervariasi bentuk dan kekukuhannya menurut jenis burung pembuatnya.
Setiap kali betina menelurkan sekitar tiga butir telur berbentuk oval, bertekstur halus, dan berwarna putih. Kedua induk mengeraminya secara bergantian; dan umumnya telur kemudian menetas satu persatu, bukan berbarengan. Burung muda yang baru menetas lahir dalam keadaan buta dan tidak mampu merawat dirinya sendiri. Kedua induk memberinya makan dengan cara memuntahkan makanan dari temboloknya. Anak ibis-sendok memiliki paruh yang pendek dan lurus, dan baru akan memiliki bentuk seperti spatula ketika mereka dewasa. Burung-burung muda terus diberi makan hingga beberapa minggu setelah keluarga ini meninggalkan sarangnya. Memang, penyebab utama kegagalan perkembang biakan burung ini bukanlah predasi, melainkan kekurangan makanan dan kelaparan.
Spesies dan agihan
Ada enam spesies ibis-sendok dalam dua genera, yang menyebar hampir di seluruh dunia.
- Ibis-sendok erasia (Platalea leucorodia): Ibis-sendok yang paling menyebar luas, dari Afrika timur laut, sebagian besar Eropa dan Asia menyeberang hingga ke Jepang.
- Ibis-sendok kecil (Platalea minor): Menyebar di Taiwan, Cina, Korea dan Jepang.
- Ibis-sendok afrika (Platalea alba): Berbiak di Afrika dan Madagaskar.
- Ibis-sendok raja (Platalea regia): Banyak dijumpai di Australia tenggara, namun juga dalam jumlah lebih sedikit di berbagai tempat di benua ini, dan di Selandia Baru; pengunjung musiman di Papua, Indonesia, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik.
- Ibis-sendok paruh-kuning (Platalea flavipes): Umum di Australia tenggara, dan tidak jarang di bagian lain benua ini. Pengembara ke Selandia Baru, Pulau Lord Howe dan Pulau Norfolk.
- Ibis-sendok jambon (Platalea ajaja atau Ajaia ajaja): Menyebar di Amerika Selatan, Karibia, Texas, Louisiana, dan Florida selatan di Amerika Serikat.
Catatan kaki
- ^ "Gill, F. & D. Donsker (Eds). 2010. IOC World Bird Names (version 2.4). Available at http://www.worldbirdnames.org/ [Accessed 29 May 2010].