Ular derik
Ular Derik | |
---|---|
Crotalus cerastes | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genera | |
Ular derik merupakan hewan berbisa yang tinggal di gurun Amerika Serikat. Terlihat dari kepalanya yang berbentuk segitiga. Juga, ular ini merupakan kumpulan ular berbisa dari genus Crotalus dan Sistrurus.[1]
Ciri-ciri
Ular derik merupakan ular berbisa yang mempunyai ciri-ciri:
- setiap kali berganti kulit setiap tahun, segmen pada kulit deriknya bertambah
- gigi yang kuat di setiap rahang
- spesies yang besar panjangnya lebih dari 2,5 m
Ciri umum ular derik adalah ia mempunyai gemericik diujung ekornya. [2] Gunanya ialah untuk menakut-nakuti musuh. Selain itu pula, terdapat gigi yang kuat antar kedua rahangnya.[2]
Keistimewaan
Keistimewaanya yaitu, jika kita memotong kepalanya, kepala itu masih dapat mengigit. Itu karena masih terdapatnya sinar infra merah yang terhubung dengan tubuhnya, itu menurut para ilmuan yang meneliti ular derik. jika ular derik menyuntikan racunya secara besar, itu membutuhkan hampir 1 bulan untuk membuat rucunya kembali. mempunyai racun hemotoksik (merusak sel darah merah).[2][3]
Siklus hidup
Ular derik bertelur dan beranak (ovovivipar), Ular derik muda tidak bergantung dan sudah mandiri sejak lahir. Sebagian besar ular derik musim kawin pada musim semi. Ular derik yang baru lahir deriknya belum dapat berfungsi, setelah ganti kulit yang pertama baru deriknya dapat berfungsi.
Kebiasaan
Biasanya hidup di padang rumput kering. Secara umum ular derik akan terusir atau pindah apabila terganggu manusia - tetapi tidak selalu. Umumnya mereka hanya menyerang jika terpojok atau terancam.Makanannya sebagian besar hewan kecil seperti kelinci, tikus, hewan pengerat dll,Ular derik membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisanya daripada melilitnya.Ular ini bisa menyerang tanpa menarik diri, dengan membentuk tubuhnya seperti huruf 'S'. Ular derik dapat menyerang sejauh dua pertiga dari panjang tubuhnya.[3] Ular derik sering ditemukan di dalam dan di bawah batu dan kayu serta berjemur di tengah jalan.
Persebaran
Ditemukan di semua negara Amerika Selatan. Terkecuali Ekuador, Chili, dan beberapa pulau Karibia.[2]
Referensi
Catatan
- ^ Price, Andrew H. (2009). Venomous Snakes of Texas: A Field Guide. University of Texas Press. hlm. 38–39. ISBN 9780292719675.
- ^ a b c d "Ular Derik Genus: Crotalus dan Sistrurus (Lebih dari 50 spesies yang berbeda)". Rentokil Indonesia. Diakses tanggal 2 May 2012.
- ^ a b "10 Ular Paling Berbisa di Dunia". Berita Unik. 15 February 2012. Diakses tanggal 11 May 2012.
Bibliografi
- Barceloux, Donald G., ed. (2008). Medical toxicology of natural substances: foods, fungi, medicinal herbs, plants, and venomous animals. John Wiley & Sons. ISBN 9780471727613.
- Furman, Jon (2007). Timber rattlesnakes in Vermont and New York: biology, history, and the fate of an endangered species. UPNE. ISBN 9781584656562.
- Klauber, Laurence M. & Greene, Harry W. (1997). Rattlesnakes: their habits, life histories, and influence on mankind. University of California Press. ISBN 9780520210561.
- Palmer, Thomas (2004). Landscape with Reptile: Rattlesnakes in an Urban World. Globe Pequot. ISBN 9781592280001.
- Rubio, Manny (1998). Rattlesnake: Portrait of a Predator. Smithsonian Books. ISBN 1-56098-808-8.