PSIM Yogyakarta

klub sepak bola di Indonesia
Revisi sejak 1 Oktober 2012 08.57 oleh Aldo samulo (bicara | kontrib) (←Suntingan 180.254.252.204 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Rinka)

PSIM. kependekan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram adalah sebuah klub sepak bola di Yogyakarta yang didirikan pada 5 September 1929 dengan nama awal Persatuan Sepakraga Mataram (PSM). Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat). Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi PSIM seperti yang dikenal sekarang. Salah satu pemain PSIM yang menjadi legenda bagi sepak bola Indonesia adalah R. Maladi yang merupakan kiper PSIM dalam kompetisi Perserikatan 1931.

PSIM Yogyakarta
logo
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Mataram
Berdiri5 September 1929
StadionStadion Mandala Krida
Yogyakarta
(Kapasitas: 25.000 orang)
PemilikPemerintah Kota Yogyakarta
KetuaIndonesia Drs. Agus Purwanto
ManajerIndonesia Aji Sutarto
PelatihIndonesia Hanafing SE
LigaDivisi Utama Liga Indonesia
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang

Saat ini PSIM berlaga di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, dengan pelatih Hanafing. PSIM memiliki kelompok suporter yang bernama Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati).

Sejarah

Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada tanggal 5 September 1929 dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia.

Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putera Fc) SIVB (Persebaya Surabaya), VVB (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.

Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.

Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.

Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan PSIM semakin lama semakin luntursehingga gagal melanjutkan dominasinya pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena perbedaan jumlah gol.

Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Halak Harupat Bandung dengan skor 2-1. Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepakbola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.

Pemain Legenda

  • R. Maladi
  • Djawad
  • Mellius Mau
  • Siswadi Gancis
  • Jaime Sandoval
  • Emile Linkers
  • Joe Nagbe
  • Roberto Kwateh
  • Kristian Adelmund

Stadion

Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah Stadion Mandala Krida, yang memiliki kapasitas 25.000 orang penonton. Stadion ini cukup layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini mengunakan penerangan lampu berstandar nasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh sebuah suporter yang dalam pencapaian kelahirannya merupakan Kecintaan terhadap PSIM, kesepakatan bersama, dari para rekan-rekan pecinta PSIM, yang sebelumnya tergabung dalam wadah pecinta klub Jogja ini, yaitu Paguyuban Tresno Laskar Mataram (PTLM). Dari rasa memiliki, serta kecintaan yang besar terhadap PSIM, akhirnya rekan-rekan PTLM maupun laskar-laskar pendahulu/senior yang ada pada saat itu bermufakat dengan membentuk sebuah wadah suporter bagi PSIM pada tanggal 15 Oktober 2011, yaitu THE MAIDENT (Mataram Independent). Tak hanya PSIM Jogja yang dalam trade mark-nya disebut sebagai "Warisane Simbah" (Warisannya Kakek / Nenek Moyang), sertamerta THE MAIDENT pun juga merupakan sebuah warisan yang harus dijaga, dibesarkan, sebab keduanya (PSIM Jogja dan MATARAM INDEPENDENT) terlahir dengan cara yang historis yaitu dilahirkan oleh berbagai kisah perjuangan yang panjang.


Skuad 2011/2012

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
2 DF   IDN Duslan Lestaluhu
4 DF   IDN Andi Wirawan
5 MF   IDN Seto Nurdiyantoro
7 MF   IDN Nova Zaenal (Captain)
8 MF   IDN Ahmad Lutfi
9 FW   IDN Muhammad Rifki
10 MF   IDN Wawan Sucahyo
11 DF   IDN Topas Pamungkas
12 DF   IDN Lukman Salan
14 GK   IDN Didik Wisnu
15 DF   IDN Abda Ali (vice-captain)
16 MF   IDN Eko Budi Santoso
17 MF   IDN Mochamad Irfan
18 MF   IDN M. Radikal Idealis
19 MF   IDN Fx. Harminanto
20 DF   IDN Moch. Romli
No. Pos. Negara Pemain
21 GK   IDN Oni Kurniawan
22 GK   IDN Agung Prasetya
23 DF   IDN Eko Pujiyanto
24 DF   NED Kristian Adelmund
25 DF   IDN Dean Fauzi Firdaus
27 DF   IDN Joni Sukirta
35 MF   NED Lorenzo Rimkus
37 DF   IDN Wisnu Raharjo
77 MF   IDN Tulus Saptiano
88 MF   IDN Wahono
90 FW   IDN Reinhard Rumaikewi
97 FW   IDN Johan Arga Pramudya
99 FW   NED Emile Linkers

Prestasi

  • Liga Perserikatan 1932

Juara 1 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1939

Juara 2 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1940

Juara 2 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1941

Juara 2 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1943

Juara 2 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1948

Juara 2 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1951

Peringkat 4 Liga Perserikatan

  • Liga Perserikatan 1961

Peringkat 1 Region Barat Divisi I

Peringkat 3 Play Off

  • Liga Perserikatan 1985

Juara 2 Divisi I

  • Liga Perserikatan 1986/1987

Juara 2 Divisi I

  • Liga Perserikatan 1989/1990

Peringkat 4 Divisi I

  • Liga Perserikatan 1991/1992

Juara 2 Divisi I(Promosi)

  • Liga Perserikatan 1993/1994

Peringkat 7 wilayah Timur Divisi Utama

  • Divisi Satu Liga Indonesia 2004/2005

Juara 1 Divisi Satu(Promosi)

Pranala luar

  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]
  • (Indonesia) [PSIM BANCI !!]