Betet biasa

spesies burung
Betet biasa
Betina (kiri) dan jantan (kanan)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Superfamili:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
P. alexandri
Nama binomial
Psittacula alexandri

Betet biasa (Psittacula alexandri) adalah sejenis burung anggota suku bayan. Ditemukan mulai dari kaki pegunungan Himalaya, Cina selatan, Asia Tenggara, hingga Indonesia, jenis ini adalah yang paling tersebar luas di antara genusnya dan merupakan spesies yang memiliki banyak variasi geografis.

Dikenal sebagai betet, bitit, bayan, ekek dalam berbagai bahasa daerah, burung ini disebut dalam bahasa Inggris sebagai Red-breasted Parakeet atau Moustached Parakeet.

Nama ilmiah spesiesnya mengacu kepada Alexander Agung, yang tentaranya mengenalkan bayan ke dunia barat ketika kembali ke Yunani[2].

Pengenalan

 
Burung jantan

Burung berukuran sedang, dari kepala hingga ke ujung ekor sekitar 34 cm. Berkepala besar, paruh bengkok dan kuat, kaki pendek dan lincah dengan dua jari menghadap ke belakang; bulu berwarna-warni.[3]

Mahkota dan pipi abu-abu ungu, dengan kekang dan kumis hitam. Tengkuk, punggung, sayap, dan ekor, hijau. Dada merah jambu, paha dan perut hijau pucat. Iris kuning, paruh merah, dan kaki abu-abu.[3]

Kebiasaan dan ekologi

 
Betet betina dari Assam, India

Betet menyebar hingga ketinggian 1500 m dpl di pelbagai tipe hutan, termasuk hutan mangrove, kebun-kebun kelapa, mangga, kebun-kebun campuran pada umumnya, hingga ke taman-taman dan wilayah permukiman.[4]

Betet biasa hidup bergerombol dalam jumlah banyak, baik saat terbang maupun beristirahat dan bersarang dalam kelompok. Biasanya, dalam sebatang pohon bisa ditempati banyak sarang yang tidak berjauhan.[5] Terbang cepat dalam kelompok melalui tempat terbuka sambil bersuara bising; dan hinggap dengan ribut karena kepakan sayapnya. Makan atau bertengger di pohon sambil saling berteriak. Suara: seruan tajam berulang-ulang kekekek, atau teriakan parau seperti terompet.[6]

Betet memakan aneka buah-buahan, biji-bijian, nektar, tunas pepohonan, serta bunga-bungaan; terutama bunga-bunga Parkia, Albizia dan Erythrina.[6][7]

Bersarang sepanjang tahun dalam koloni. Sarang dibuat dalam lubang pohon, sering di lubang bekas burung pelatuk, yang dilapisi dengan serpihan kayu. Telur dua sampai empat butir, agak bulat, berwarna putih.[6]

Ia galak dan suka menggigit apabila dipegang.[7]

Ras dan penyebaran

Banyak subspesies yang mendiami pulau-pulau kecil atau kepulauan di Indonesia. Satu subspesies terdapat di kepulauan Andaman, dan satu subspesies terdapat di daratan Asia Tenggara dan menyebar sepanjang bagian timur laut Asia Selatan hingga kaki pegunungan Himalaya.

Beberapa ras (subspesies) Psittacula alexandri (Linnaeus) 1758[8]:

  • Psittacula alexandri abbotti (Oberholser) 1919; menyebar di Kepulauan Andaman[4].
  • Psittacula alexandri alexandri (Linnaeus) 1758; di Jawa dan Bali[6], diintroduksi ke wilayah Kalimantan Selatan[4].
  • Psittacula alexandri cala (Oberholser) 1912; di Pulau Simeulue, Aceh[4].
  • Psittacula alexandri dammermani Chasen & Kloss 1932; di Kepulauan Karimun Jawa[6]
  • Psittacula alexandri fasciata (Statius Muller) 1776; dari Himalaya bawah (Uttar Pradesh utara, hingga ke Arunachal Pradesh dan Assam, India) ke timur melewati Asia Tenggara hingga ke Cina selatan. Diintroduksi ke Singapura, Hong Kong, dan kota-kota di Guangdong selatan[4].
  • Psittacula alexandri kangeanensis Hoogerwerf 1962; di Kepulauan Kangean[6].
  • Psittacula alexandri major (Richmond) 1902; di Kepulauan Banyak, Aceh[4].
  • Psittacula alexandri perionca (Oberholser) 1912; di Kepulauan Nias, Sumatera Utara[4].

Konservasi

Beberapa ras pulau kemungkinan terancam oleh perdagangan burung liar. Betet merupakan salah satu jenis burung yang banyak diperdagangkan sebagai hewan peliharaan, banyak dari antaranya berasal dari tangkapan alam[9]. CITES telah memasukkannya ke dalam Apendiks II semenjak 1981. Ras alexandri, yang terdapat di Jawa, sedang mendekati kepunahan karena faktor ini[4].

Populasi burung lepasan kini terdapat di kota-kota seperti Mumbai dan dalam jumlah kecil terdapat di kota Chennai dan Bangalore di India. Populasi serupa juga terdapat di sekitar Kebun Binatang Ragunan di Jakarta.[6][5]

Catatan kaki

  1. ^ BirdLife International (2012). "Psittacula alexandri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 July 2012. 
  2. ^ Jobling, J.A. 2010. Helm Dictionary of Scientific Bird Names, Christopher Helm, London.
  3. ^ a b MacKinnon, J., K. Phillipps, B. van Balen. 2000. Panduan Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi LIPI, Bogor. Hal. 177-178
  4. ^ a b c d e f g h Parrot Encyclopedia: Red-breasted Parakeet. Diakses pada 30/07/2012
  5. ^ a b Turut 2010, hlm. 48.
  6. ^ a b c d e f g MacKinnon, J. 1990. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Penerbit UGM, Yogyakarta. Hal. 182-183
  7. ^ a b Turut 2010, hlm. 49.
  8. ^ "Zoological Nomenclature Resource: Psittaciformes (Version 9.022)". www.zoonomen.net. 2009-03-31. 
  9. ^ BirdLife International 2012. Psittacula alexandri. In: IUCN 2012. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 30 July 2012

Bacaan

  • Turut, Rusli (2010). Memelihara 42 Burung Ocehan Populer (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Penebar Swadaya. ISBN 979-002-442-8. 

Pranala luar