Turnip

salah satu marga Batak Toba
Revisi sejak 6 Maret 2007 08.56 oleh Hermanto Turnip (bicara | kontrib) (Marga Turnip)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Marga Turnip

Marga Turnip adalah salah satu dari ratusan marga Batak yang nenek moyangnya berasal dari Pulau Samosir. Marga Turnip juga merupakan bagian dari kelompok marga yang tergabung dalam Pomparan ni Raja Nai Ambaton (PARNA. Hingga saat ini keseluruhan jumlah marga PARNA baik yang berasal dari keturunan Nai Ambaton maupun karena parpadanan (ikrar) adalah sebanyak 71 marga (Sumber: www.batakonline.com). Nenek moyang marga Turnip adalah Guru Sojouon atau dikenal Guru Sawan pada mulanya mendiami daerah pesisir Pulau Samosir tepatnya Simanindo (sekarang Kecamatan Simanindo). Guru Sawan memiliki dua keturunan yakni Oppu Toga Turnip dan Oppu Jamanindo. Informasi mengenai keturunan anak pertama, hingga saat ini belum diperoleh. Yang ada hanya keturunan dari anak kedua.

Oppu Jamanindo mempunyai lima keturunan yaitu (1) Oppu Marhilap, (2) Oppu Sotargudu, (3) Oppu Mualnihuta, (4) Oppu Mamatik dan (5) Oppu Sileang-leang Mangebas. Keturunan Oppu Marhilap tetap mendiami Simanindo dan sekitarnya, keturunan Oppu Sotargudu pergi ke suatu tempat bernama Rautbosi. Sementara Oppu Mualnihuta dan Oppu Mamatik masing-masing mendiami Huta Ginjang dan Lintong. Oppu Sileang-leang Mangebas konon merantau ke daerah dolok (perbukitan Pulau Samosir) dan menetap di Huta Janji Maria.

Dari tempat-tempat inilah Marga Turnip (keturunan Guru Sawan) merantau dari Pulau Samosir. Sebagian besar ada yang merantau ke Kabupaten Simalungun, Kotamadya Medan, Kabupaten Asahan, bahkan ada yang keluar dari Propinsi Sumatera Utara. Saat ini MArga Turnip menyebar dan berinteraksi dengan marga batak lainnya bahkan dengan suku-suku yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

penyunting,

--Hermanto Turnip 08:56, 6 Maret 2007 (UTC)

Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan. Masukannya sangat diharapkan