Tanailandu, Mawasangka, Buton Tengah

desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara

Tanailandu adalah desa di Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Desa Tanailandu biasa orang menyebutnya Wasindoli atau kampobaru (kampung Baru). Desa Tanailandu yang ditempati sekarang adalah kampung baru hasil dari perpindahan dari kampung lama sekitar tahun 1970-an, sekitar 15 km dari kampung sekarang atau di pertengaan desa kadete dan polidu. Desa Tanailandu dulunya adalah sebuah kerajaan Bonto Tanailandu yang daerahnya Wasindoli (kampung lama) yang merupakan bagian dari kesultanan Buton bahkan menjadi nama kamboru dari 12 kamboru-boru (istilah sekarang Partai besar yang berhak mengusulkan/menjadi sultan Buton), bahkan raja-raja buton berasal dari desa ini. Sisa peninggalan berupa benteng yang mengelilingi perkampungan sampai sekarang masih bisa disaksikan, walaupun batu-batu benteng sudah banyak diambil sebagai bahan bangunan. Desa tanailandu Terdiri atas dua dusun, dan sekarang dipimpin oleh kepala Desa yang bernama La Harisu. Desa Tanailandu mendapat Tambahan Wilayah (2006) dan warga dari Suku Bajau (suku nomeden yang tinggal di perahu), yang pada tahun 90-an membentuk komunitas perkampungan tetap di laut dekat Desa Tanailandu. Penduduk Tanailandu termasuk perantau banyak tersebar di beberapa daerah di Indonesia sebagai perantau terutama di Kota Balikpapan dan membentuk paguyuban Kerukunan Keluarga Tanailandu (KKT) yang diketuai H. La Daisa. Desa tanailandu juga mempunyai Hutan Mangrove (bakau) yang cukup luas dan subur di sepanjang garis pantainya dan menjadi tempat hidup kepiting, walaupun mengalami berbagai kerusakan akibat pembukaan tambak. Dengan penduduk sekitar 500 jiwa, yang hampir seluruhnya beragama Islam, mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani dan nelayan. Komoditas yang dihasilkan antara lain; jambu mete, rumput laut, ubi, jagung, dll. Fasilitas Pendidikan: TK Sangia Jampaka, SDN Tanailandu, SMPN 3 Mawasangka dan SMKN 1 Mawasangka dengan jurusan komputer dan elektronika. Fasilitas lain PDAM yang merupakan bantuan dari LSM Internasional (Jerman) yang berasal dari sumber mata air alam yang sangat jernih di dalam goa di hutan sekitar 10 km dari kampung, yang juga melayani di desa sekitarnya; desa Banga, keluarahan Mawasangka, Polindu, Tampunawau, dll. Fasilitas kesehatan berupa puskesmas, bahkan akan didirikan puskesmas pembantu. Kegiatan olahraga untuk pemuda ada club Bola PERSETAN (Persatuan Sepakbola Tanailandu)[1] yang sering mengikuti perlombaan antar desa dalam perayaan HUT RI, atau HUT kecamatan. Mempunyai organisasi pelajarnya yang mahasiswanya juga tersebar di beberapa kota seperti di Kendari, Bau-bau, Gorontalo, di Jawa, walaupun masih dalam jumlah yang sedikit.