Otteman III Mahmud Ma'amun

Sultan Deli ke-13
Revisi sejak 1 November 2012 09.48 oleh Drago76 (bicara | kontrib)


Letnan Kolonel (Infantri) Tuanku Sultan Otteman III Mahmud Ma'amun Padrap Perkasa Alam Shah atau cukup disingkat Tito Otteman (Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Agustus 1966Lhokseumawe, 21 Juli 2005) adalah Sultan Deli ke-13 yang memerintah dari 5 Mei 1998 hingga 21 Juli 2005. Menggantikan kedudukan Paduka Ayahndanya sebagai Sultan dan Kepala Adat yang ke XIII pada 5 Mei 1998. Beliau tidak dapat sepenuhnya memimpin pelaksanaan adat yang berlaku di Negeri Deli sebagai mana yang telah dilakukan oleh para pendahulunya. hal ini disebabkan tugas Beliau sebagai TNI yang pada saat itu berpangkat MAYOR INF dan bertugas di KODAM VII WIRA BUANA Sulawesi, oleh karena itu seluruh kewajiban di Deli sementara waktu diwakilkan kepada wakilnya beserta Datuk Empat Suku. Sultan Deli ke XIII lahir pada 30 Agustus 1966 di Kuala Lumpur, Malaysia, menamatkan pendidikan Militer pada tahun 1989 di Akademi Militer Magelang, dan di tempatkan di KODAM VII WIRA BUANA.

Dia meninggal saat pesawat CN-235 yang ditumpanginya bersama dua rekan TNI lainnya tergelincir di Pangkalan Udara Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh. Jabatan terakhir beliau adalah Komandan Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam di Subang, Jawa Barat.

Beliau mendapat Bintang Jasa antara lain;

   SL SEROJA
   SL GOM RAKSAKA DARMA
   SL DWIYA SISTHA
   SL KESETIAAN VIII TAHUN
   SL DARMA NUSA


Saat wafat, Otteman telah bertugas selama 10 bulan di Langsa, Aceh. Ia merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Dari pernikahannya dengan Ir. Hj. Siska Marabintang, dia memperoleh dua orang anak, Aria Lamanjiji dan Zulkarnain Otteman Mangendar Alam.

Kesultan Negeri Deli telah kehilangan Seorang Sultan yang telah mengabdikan hidupnya kepada Kesultanan Deli pada khususnya dan Bangsa yang kita cintai ini pada umumnya.Beliau gugur sebagai Kesuma Bangsa untuk mempertahankan kesatuan republik Indonesia.

Pranala luar


Didahului oleh
Azmy Perkasa Alam
Sultan Deli
1998–2005
Dilanjutkan oleh
Mahmud Lamanjiji