Observatorium antariksa
Observatorium angkasa adalah segala alat yang berada di luar angkasa yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda planet lainnya.
Perkenalan
Beberapa observatorium telah diluncurkan ke orbit, dan kebanyakan telah memperluas pengetahuan kita tentang kosmos. Pengamatan astronomi dari Bumi dibatasi oleh pemfilteran dan gangguan radiasi elektromagnetik karena atmosfer Bumi. Oleh karena itu mengirim observatorium ke luar angkasa sangat diperlukan. Sebagaimana sebuah teleskop mengorbit Bumi di luar atmosfer dia tidak kena oleh twinkling (distorsi karena turbulensi panas udara) atau polusi cahaya dari sumber cahaya buatan di Bumi. Beberapa teleskop landas bumi (seperti Teleskop Keck I dan II, Very Large Telescope) dapat menghilangkan efek turbulensi atmosfer dengan bantuan optik adaptifnya.
Astronomi berbasis-angkasa bahkan lebih penting untuk menjangkau frekuensi yang berada di luar jendela optik dan jendela radio, kedua rentang panjang gelombang dari spektrum elektromagnetik yang tidak berkurang oleh atmosfer. Contohnya, Pengamatan sinar-X hampir tidak mungkin bila dilakukan dari Bumi, dan telah mencapai tempat yang penting dalam astronomi hanya karena satelit orbit yang dilengkapi dengan teleskop sinar-X seperti Observatorium Chandra.
Observatorium angkasa umumnya dibagi menjadi dua kelas: misi memetakan seluruh langit, dan observatorium yang membuat pengamatan bagian tertentu dari langit.
Banyak observatorium angkasa telah menyelesaikan misinya, dan lainnya masih beroperasi. Satelit telah diluncurkan oleh NASA, ESA dan Japan Aerospace Exploration Agency.
Observatorium besar NASA
Satelit yang dimiliki program "Observatorium Besar" NASA:
- Teleskop Ruang Angkasa Hubble
- Observatorium Gamma ray Compton
- Observatorium Sinar-X Chandra
- Teleskop Ruang Angkasa Spitzer
Observatorium angkasa terkenal lainnya
- HEAO (High Energy Astronomy Observatories)