Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja. (IDX: TLKM,LSE: TKID, NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Publik (IDX: TLKM, LSE: TKID, NYSE: TLK) | |
Industri | Informasi & Komunikasi |
Didirikan | 23 Oktober 1856 |
Kantor pusat | Kantor Pusat di Bandung, Jawa Barat Indonesia |
Tokoh kunci | Rinaldi Firmansyah, CEO |
Produk | Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi, Content, Datacom, Properti dan Konstruksi |
Pendapatan | IDR 64,597 miliar (2009) |
Pemilik | Pemerintah Indonesia |
Anak usaha | Lihat Anak perusahaan |
Situs web | www.telkom-indonesia.com |
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%), Publik (40,21%) dan sisanya 8,60% dimiliki oleh The Bank of New York dan Investor dalam Negeri[1]. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Arief Yahya yang menggantikan Rinaldi Firmansyah pada 11 Mei 2012.
Sejarah
Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).[2] Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.
Galeri Logo
-
Logo PN Postel.
-
Logo PERUMTEL (1974-1991)
-
Logo lama Telkom (1991-2009)
-
Logo Telkom sejak 2009-Sekarang
Dewan Komisaris dan Direksi
Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk per 11 Mei 2012[3] :
No. | Jabatan | Pejabat |
---|---|---|
Dewan Komisaris Telkom (per 11 Mei 2012) | ||
1 | Komisaris Utama | Jusman Syafii Djamal |
2 | Komisaris | Hadiyanto |
3 | Komisaris Independen | Virano Nasution |
4 | Komisaris Independen | Johnny Swandi Sjam |
Direksi Telkom (per 11 Mei 2012) | ||
1 | Direktur Utama | Arief Yahya |
2 | Direktur Keuangan | Honesti Basyir |
3 | Direktur Network and Solution | Rizkan Chandra |
4 | Direktur Konsumer | Sukardi Silalahi |
5 | Direktur Human Capital & General Affair | Priyantono Rudito |
6 | Direktur Enterprise and Wholesale | Muh. Awaluddin |
7 | Direktur IT Solution & Strategic Portfolio | Indra Utoyo |
8 | Direktur Compliance & Risk Management | Ririek Ardiansyah |
Layanan
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, Data dan Internet
- Telepon tetap (PSTN) : layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
- Flexi : layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
- TelkomNet Instan : layanan akses internet dial up
- TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
- Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
- e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
- Solusi Enterprise - INFONET
- TELKOMLink DINAccess
- TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
- TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
- TELKOM ISDN : jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
Satelit
- TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
- TELKOMVSAT (VSAT)
TV Kabel
Anak perusahaan
Serikat karyawan
Rencana akuisisi StarOne milik Indosat
Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan restu kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk mengakuisisi unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) StarOne milik PT Indosat Tbk untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi.
Menurutnya, sejauh akuisisi tersebut bagus untuk kemajuan perseroan dan bisa dipertanggungjawabkan dan tidak ada masalah, silahkan. Beliau juga menambahkan bahwa Pemerintah tidak menyuruh dan tidak pula melarang. Sepanjang itu tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen. Dahlan juga mempersilahkan Telkom untuk menjalankan aksi korporasi yang bertujuan memacu pertumbuhan organiknya dan rencana akuisisi merupakan bagian dari aksi korporasi, sehingga diserahkan sepenuhnya kepada manajemen.
Executive GM Flexi Mas`ud Khamid, menambahkan jika nantinya Flexi dapat mengakuisisi StarOne diyakini akan memuluskan langkah Flexi bermain pada layanan mobile broadband. [4]
Lihat pula
- Daftar produk telekomunikasi seluler Indonesia
- Institut Manajemen Telkom
- Institut Teknologi Telkom
- Politeknik Telkom
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Malang
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Makasar
- SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Medan
- Telkom Group
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Inggris) Situs web resmi
- (Inggris) Sejarah Telkom
Referensi
- ^ Telkom Company Profile - Bagian Profil
- ^ (Indonesia)Eddy Kurnia, 23 Oktober 2009, TELKOM Rayakan Hari Jadi dengan Identitas dan Portofolio Bisnis Baru, diakses 28 Oktober 2009.
- ^ TELKOM - Arief Yahya Ditunjuk sebagai Direktur Utama
- ^ Dahlan persilahkan Telkom akuisisi StarOne