Ferrari Enzo

Revisi sejak 15 Desember 2012 05.07 oleh MastiBot (bicara | kontrib) (r2.7.3) (bot Menambah: ar, bg, bs, ca, cs, da, de, en, es, fa, fi, fr, gl, hu, it, ja, jv, ms, my, na, nah, nl, no, pl, pt, ru, sv, uk, vi, zh)

Ferrari si Kuda Jingkrak Hendak Beli, Harus Lolos Survei

Mobil yang mereknya berlambang kuda hitam berjingkrak ini sudah menjadi legenda mobil sport dunia. Di Indonesia, sekitar 100 orang yang memiliki mobil merek tersebut. Syarat membeli mobil merek itu lebih rumit.


Di antara 100 pemilik Ferrari di Indonesia, 40 orang bergabung di Ferrari Owner's Club Indonesia (FOCI). Tipe paling mahal adalah Enzo Ferrari. Harganya lebih dari Rp 13 miliar. Di Indonesia tercatat hanya ada dua orang yang memiliki Ferrari tipe itu.

Penjualan mobil-mobil sport seperti Ferrari memang sangat prospektif di Indonesia, kata Irmawan Poedjoadi, presiden direktur PT Citra Langgeng Otomotif (CLO), diler dan distributor tunggal Ferrari-Maserati di Indonesia.

Menurut dia, menjual mobil sport premium relatif lebih aman karena angka penjualannya tidak terganggu kondisi ekonomi yang tidak kondusif. Dengan angka penjualan yang cukup tinggi seperti itu, pihaknya yakin diler dan distributor tunggal di Indonesia bisa terus mendapat alokasi pengiriman dari pabrikan Ferrari di Italia.

Maklum, untuk memperoleh kepercayaan memasarkan mobil itu bukan persoalan mudah. Sebab, mobil tersebut diproduksi terbatas. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia cukup bagus. Lihat saja, penjualan mobil maupun sepeda motor naik terus, tegasnya.

Irmawan mengaku tidak mematok angka penjualan per tahun. Namun, rata-rata per tahun perusahaannya mampu menjual 15-20 unit Ferrari. Seperti diler dan distributor tunggal di negara lain, perusahaannya juga harus menjaga stabilitas penjualan mobil tersebut.

Dia mengaku mendapatkan alokasi sebagai diler dan distributor tunggal resmi Ferarri sejak 2002. Sejak saat itu, permintaan Ferrari di Indonesia terus meningkat, ungkapnya.

Ruhut Sitompul, mantan presiden Ferrari Owner's Club Indonesia, mengungkapkan, penyuka dan pemilik Ferrari di Indonesia cukup banyak. Dia menceritakan, pada 2005, anggota FOCI yang notabene orang Jakarta dan Bandung baru 17 orang. Kini sudah 40 orang, ujarnya.

Saat ini, semua varian Ferrari sudah ada di Indonesia. Mulai F430, F430 Spider, 599 GTB Fiorano, 612 Scaglietti, hingga Enzo Ferrari. Di Indonesia, pemilik Enzo memang cuma dua orang. Tapi, saya nggak berani sebutkan. Takut nanti mereka marah, tegasnya.

Beberapa nama pemilik Ferrari memang bukan orang asing lagi. Yang sudah terekspos, antara lain, pengacara-pengacara terkenal seperti Hotma Sitompul dan Hotman Paris Hutapea. Ruhut menolak menyebutkan berapa unit Ferrari yang dia miliki. Alasannya, tidak etis dan takut dicap sombong.

Tapi, dia mengaku senang namanya tercatat dalam daftar pemilik Ferrari di pabriknya Modena, Itali. Kecuali kalau beli second, pasti tidak tercatat, jelasnya.

Bagaimana cara memilikinya? Ternyata sangat ribet, tidak seperti membeli sport car lainnya. Pabrikan akan lebih dulu mengirimkan questioner list (daftar pertanyaan) seputar mobil. Misalnya, mobil sport apa yang pernah dikendarai.

Jadi, kita harus sombong dulu untuk membeli Ferrari. Sebab, kalau tidak sombong, tidak akan diberi izin membeli, ujar pengacara yang bertarif USD 350-USD 500 (Rp 3,2 juta-Rp 4,6 juta) per jam konsultasi tersebut.

Khusus tipe Enzo Ferrari diakui paling sulit. Calon pembeli harus terdaftar sebagai pemilik Ferrari tipe lain. Artinya, mobil yang akan dibeli sekarang bukanlah Ferrari pertama yang dibeli.

Jadi, pembeli harus pernah memiliki satu atau dua unit Ferrari lebih dulu. Padahal, harga satu unit lebih dari Rp 5 miliar. Kalaupun punya banyak duit, belum tentu bisa beli Enzo karena syaratnya rumit, tegasnya.

Kekeramatan Enzo Ferrari memang patut diagung-agungkan oleh generasi Ferrari sekarang. Sebab, pria asal Italia itu adalah pendiri pabrik sport car asal Marranelo, Italia, sekaligus pendiri tim balap Formula 1 Ferrari. Enzo lahir pada 18 Februari 1898 dan wafat pada 14 Agustus 1988.

Sport car Ferrari identik dengan logo prancing horse (kuda jingkrak, Red). Ide itu muncul dari Enzo yang tertarik gambar lukisan pada pesawat tempur Perang Dunia I dengan pilot Francesco Baracca. Sejak 1961, seluruh sport car Ferrari dilengkapi logo tersebut