Kabupaten Rokan Hulu

kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia
Revisi sejak 21 Desember 2012 05.58 oleh 114.79.0.180 (bicara)

Kabupaten Rokan Hulu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Dijuluki Negeri Seribu Suluk. Ibu kotanya berada di Pasir Pengaraian.

Kabupaten Rokan Hulu
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Rokan Hulu di Sumatra
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu
Peta
Kabupaten Rokan Hulu di Indonesia
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu (Indonesia)
Koordinat: 0°56′N 100°30′E / 0.93°N 100.5°E / 0.93; 100.5
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
Ibu kotaPasir Pengaraian
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 143
Luas
 • Total7,449,85 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total475.011
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1407 Edit nilai pada Wikidata
Kode Kemendagri14.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 375.558.605.000,-
Situs webhttp://www.rokanhulu.go.id/

Data Kabupaten

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2010 adalah 475.011 jiwa. Mayoritas penduduk asli Kabupaten Rokan Hulu adalah termasuk salah satu bagian dari Rumpun Minangkabau. Menurut sejatahnya, dahulu daerah Rokan Hulu disebut Rantau Rokan atau Luhak Rokan Hulu karena merupakan daerah perantauan orang-orang Minangkabau pada masa lalu (Rantau nan Tigo Jurai). Pada masa itu diistilahkan sebagai ‘Teratak Air Hitam’ yakni Rantau Timur Minangkabau di sekitar Kampar dan Kuantan sekarang. Daerah-daerah tersebut meliputi daerah alur sungai menuju hilir dari sungai-sungai besar yang mengalir ke Pesisir Timur. Diantaranya adalah Sungai Rokan, Siak, Tapung, Kampar dan Inderagiri (Kuantan), yang kini kesemuanya masuk di dalam Provinsi Riau. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Rokan Hulu menggunakan adat istiadat dan bahasa daerah yang termasuk varian Rumpun Budaya Minangkabau. Utamanya mirip dengan daerah Rao dan Pasaman di Provinsi Sumatera Barat.

Di sekitar daerah perbatasan bagian Timur dan Tenggara, bermukim pula sedikit Suku Melayu yang memiliki adat istiadat dan bahasa daerah mirip dengan tetangganya di Rokan Hilir dan Bengkalis. Namun di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, ditemukan penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Rumpun Batak di daerah Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara. Mereka telah mengalami proses Melayunisasi sejak berabad yang lampau, dan tidak banyak meninggalkan jejak sejarah untuk ditelusuri. Mereka umumnya mengaku sebagai orang Melayu.

Selain itu juga banyak penduduk bersuku Jawa yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan maupun keturunan para perambah hutan asal Jawa yang masuk pada masa penjajahan lewat Sumatera Timur. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan sebagai tenaga buruh. Juga banyak bermukim para pendatang asal Sumatera Utara bersuku Batak yang umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Di daerah-daerah perniagaan ditemukan banyak penduduk pendatang bersuku Minangkabau asal Sumatera Barat yang umumnya bekerja sebagai pedagang. Selain itu juga didapati berbagai etnis Indonesia lainnya yang masuk kemudian sebagai pendatang. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh pada sektor perkebunan.

Tempat Wisata

  1. Air Panas Hapanasan Haiti.
  2. Air Panas Pawan.
  3. Goa Sikafir Pawan.
  4. Rumah Batu Serombou.
  5. Bendungan Sipogas.
  6. Benteng Tujuh Lapis.
  7. Istana Rokan.
  8. Air Terjun Aek Martua.
  9. Bukit Suligi.
  10. Rura Limbat, Air Terjun Tersembunyi di Bangunpurba.

Dengan pengunjung sebanyak 3.000 orang pada tahun 2007.[butuh rujukan]

Pahlawan Nasional Dari Rokan Hulu

Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.

Bandar Udara/Lapangan Terbang

Keadaan geografis

  • Letak Geografis 00 25' 20 derajat LU - 010 25' 41 derajat LU dan 1000 02' 56 derajat - 1000 56' 59 derajat BT
  • Luas 7.449.85 km²

Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara geografis daerah ini berbatas dengan wilayah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara

Selatan : Kabupaten Kampar

Barat : Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat

Timur : Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir


Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa sungai, 2 diantaranya adalah sungai yang cukup besar yaitu Sungai Rokan Kanan dan Sungai Rokan Kiri. Selain sungai besar tersebut, terdapat juga sungai-sungai kecil antara lain Sungai Tapung, Sungai Dantau, Sungai Ngaso, Sungai Batang Lubuh, Sungai Batang Sosa, Sungai Batang Kumu, Sungai Duo (Langkut), dan lain-lain.

Kecamatan di Rokan Hulu

  1. Bangun Purba
  2. Kabun
  3. Kepenuhan
  4. Kunto Darussalam
  5. Rambah
  6. Rambah Hilir
  7. Rambah Samo
  8. Rokan IV Koto
  9. Tambusai
  10. Tambusai Utara
  11. Tandun
  12. Ujungbatu
  13. Pagaran Tapah Darussalam
  14. Bonai Darussalam
  15. Kepenuhan Hulu
  16. Pendalian IV Koto

Peninggalan Bersejarah di Rokan Hulu

  1. Benteng tujuh lapis Dalu-dalu.
  2. Makam Raja-Raja Rambah.
  3. Istana Rokan.

Referensi

Pranala luar