Habibie & Ainun (film)

salah satu film Indonesia

Habibie & Ainun adalah film drama Indonesia tahun 2012. Film ini dirilis pada tanggal 20 Desember 2012. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Tio Pakusadewo yang diupacara peresmian secara diriliskan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 adalah Jenderal Tentara Nasional Indonesia Purnawirawan Doktor Haji Susilo Bambang Yudhoyono didampingin oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-16 adalah Insinyur Haji Joko Widodo sejak pada tanggal hari Kamis, 20 Desember 2012 pada saat libur Natal dan Tahun Baru mulai pada pukul 19:45 WIB akan mengudara durasi selama 2-jam 45-menit.

Habibie & Ainun
Berkas:HABIBIEDANAINUNPOSTERFIL.jpg
Poster film
SutradaraFaozan Rizal
ProduserDhamoo Punjabi
Manoj Punjabi
PemeranReza Rahardian
Bunga Citra Lestari
Tio Pakusadewo
Ratna Riantiarno
Mike Lucock
Vita Mariana
Penata musikAndi Rianto
SinematograferShah Rukh Kahn
Perusahaan
produksi
DistributorMD Pictures
Tanggal rilis
20 Desember 2012 (2012-12-20)
Durasi118 menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia Deutsche sprache

Sinopsis

Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden Republik Indonesia ke-3 adalah Bacharuddin Jusuf Habibie dan ibu negara Hasri Ainun Habibie. Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.

Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya.[1]

Referensi

Pranala luar