Pocky
Pocky (ポッキー ) adalah stik biskuit berlapis cokelat produksi Ezaki Glico. Selain Pocky cokelat sebagai rasa orisinal, Pocky juga tersedia dalam aneka rasa, di antaranya stroberi, susu cokelat, matcha, dan almond.
Pocky berawal dari Butter Pretz (バタープリッツ ), pretzel berbentuk stik yang diperkenalkan oleh Ezaki Glico pada tahun 1963.[1] Peluncuran Butter Pretz menandai masuknya Ezaki Glico ke dalam pasar makanan ringan.[2]
Stik biskuit lalu diberi lapisan cokelat dengan menyisakan sedikit bagian yang tidak diberi lapisan cokelat sebagai pegangan. Produk tersebut kemudian diluncurkan sebagai Pocky Chocolate pada tahun 1966.[1]
Di Eropa, Pocky dikenal dengan nama Mikado.[3] Di Malaysia, Pocky dijual dengan nama Rocky.
Sejarah
Paruh kedua tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an merupakan masa keemasan bagi pasar cokelat batangan. Riichi Ezaki ingin perusahaannya memulai produksi permen cokelat, tapi sudah didahului oleh perusahaan-perusahaan cokelat lainnya. Sewaktu berada di Jerman, Ezaki tertarik dengan kebiasaan orang Jerman minum bir bersama pretzel sebagai teman minum. Berbeda dari bentuk asli pretzel yang seperti angka delapan dan diberi taburan butiran garam, Ezaki ingin membuat pretzel manis yang rasanya disukai anak-anak.[4] Pada tahun 1963, Ezaki Glico memproduksi makanan ringan pertama berupa pretzel berbentuk stik yang diberi nama Butter Pretz (バタープリッツ ).[2] Meskipun Butter Pretz sukses sebagai produk laris, Ezaki masih belum merasa puas. Ia ingin mengubah Butter Pretz menjadi stik pretzel berlapis cokelat yang unik dan dapat dinikmati pada segala kesempatan. Sewaktu masih berupa produk percobaan, stik biskuit dibuat berlapis cokelat seluruhnya dari ujung ke ujung, sehingga mengotori tangan orang yang memakannya. Stik berlapis cokelat lalu dibungkus satu per satu dengan kertas timah agar tangan tidak menjadi kotor. Namun akibatnya, biaya kemasan menjadi terlalu mahal.[1] Sebagai pemecahan masalah, sewaktu dilapis cokelat, stik-stik biskuit tidak semuanya dicelup ke dalam cairan cokelat. Hasilnya berupa stik cokelat dengan bagian tidak berlapis cokelat sepanjang 2 cm sebagai pegangan. Setelah adanya bagian tidak berlapis cokelat untuk dipegang sewaktu dimakan, stik cokelat tidak perlu lagi dibungkus satu per satu dengan kertas timah.[1] Kemasannya berupa kotak kecil agar mudah dibawa-bawa dan dipegang dengan sebelah tangan.[1]
Proses produksi dan mesin-mesin yang sama sekali baru diperlukan untuk memproduksi stik cokelat yang masih menyisakan bagian biskuit tidak berlapis cokelat. Ezaki Glico belum membangun pabrik baru meskipun pengujian pasar sudah disetujui. Produksi akhirnya dilakukan secara manual di laboratorium pengembangan produk yang diubah menjadi pabrik sementara. Satu kantong kemasan berisi 40 batang stik cokelat.[1] Stik-stik cokelat tersebut dimasukkan begitu saja ke dalam kantong kemasan. Sebagai akibatnya, stik-stik cokelat dikhawatirkan akan saling menempel satu sama lainnya setelah cokelat pelapis biskuit meleleh. Stik-stik cokelat juga kemungkinan saling bergesekan hingga rusak. Produk percobaan tersebut diuji dengan cara dibawa berkeliling kota Osaka dengan mobil bagian pemasaran. Setelah lulus uji, Ezaki Glico memperkenalkan stik cokelat produk barunya dengan nama Choco-Teck (チョコテック ). Nama produk disesuaikan dengan bentuknya yang berupa stik cokelat (choco stick) atau cokelat yang dimakan sewaktu berjalan-jalan (teku-teku). Pada awalnya, produk stik biskuit berlapis cokelat tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual pada musim panas karena diperkirakan cokelat akan meleleh.
Ezaki Glico memiliki tradisi untuk melakukan pengujian pasar di kawasan terbatas sebelum memasarkan produk secara massal. Pada bulan Januari 1966, pengujian pasar Choco-Teck dilakukan di puluhan toko permen dan makanan ringan di Neyagawa, Prefektur Osaka.[1] Pengujian pasar Choco-Teck di kawasan Neyagawa ternyata sukses besar, dan total penjualan melampaui perkiraan sebelumnya. Meskipun sudah memasuki tahap pengujian pasar, persetujuan untuk meluncurkannya sebagai produk baru tidak langsung diperoleh dari dalam perusahaan. Choco-Teck hanya dianggap sebagai bagian dari jajaran produk Pretz, dan total penjualannya diperkirakan hanya 10% hingga 20% dari keseluruhan. Kritik datang dari dalam perusahaan yang cemas akan kalah dalam soal rasa dibandingkan cokelat batangan. Pihak yang sama sekali menentang, berpendapat bahwa stik cokelat harus semuanya dilapisi cokelat, menyisakan bagian tidak berlapis cokelat akan menyulitkan mekanisasi produksi.[1]
Nama Choco-Teck ternyata tidak dapat dipakai karena nama tersebut sudah didaftarkan sebagai merek dagang oleh perusahaan lain.[1] Pocky Chocolate (ポッキーチョコレート ) akhirnya dipakai menggantikan nama Choco-Teck. Nama Pocky Chocolate mulai dipakai ketika melakukan pengujian pasar di Hiroshima. Idenya berasal dari bunyi Pokkin Pokkin (ポッキン、ポッキン ), onomatope bahasa Jepang sewaktu stik biskuit ini patah digigit. Slogan Pokkin, Pokkin, Shingata Choco (ポッキン、ポッキン新型チョコ , Pokkin, Pokkin, Cokelat Bentuk Baru) juga pernah dipakai sewaktu Choco-Teck dijual di toko-toko pada tahap pengujian pasar.[1]
Pocky didaftarkan sebagai merek dagang pada tahun 1966. Penjualan Pocky Chocolate dimulai secara terbatas di Prefektur Hiroshima pada Oktober 1966, dibarengi penayangan iklannya di televisi dan media cetak.[1] Target iklan pertama Pocky Chocolate adalah wanita muda. Setelah sukses dengan pengujian pasar di Hiroshima, Pocky Chocolate mulai dijual secara terbatas di wilayah Keihanshin pada tahun 1967. Pocky Chocolate dapat dibeli di seluruh Jepang pada tahun berikutnya (tahun 1968).[1] Teknik penemuan Ezaki Glico untuk menyisakan sebagian stik coklat sebagai pegangan telah didaftarkan sebagai paten model utilitas pada tahun 1969.
Pocky Chocolate sukses sebagai produk laris. Pada tahun 1970, total penjualan Pocky melebihi 3 miliar yen.[1] Pocky rasa almond diperkenalkan pada tahun 1971. Konsumsi menurun secara drastis di Jepang setelah terjadinya krisis minyak 1973. Penjualan produk-produk Ezaki Glico menurun tajam. Konsumen tidak hanya menuntut kuantitas dan kualitas, melainkan rasa dan nilai estetika dari sebuah produk. Ezaki Glico merasa perlu memberi saran "cara menikmati" Pocky sesuai dengan perkembangan zaman. Iklan-iklan berisi saran menikmati Pocky mulai dibuat. Pada tahun 1976, Pocky dihidangkan di dalam gelas brendi, dan diiklankan sebagai pengaduk minuman "Pocky On The Rock". Idenya didapat dari tamu bar di Sapporo yang memakai Pocky sebagai pengganti pengaduk koktail, dan lalu memakannya setelah dipakai mengaduk koktail.[5] Iklan tersebut membuat Pocky populer sebagai teman minum minuman beralkohol, mulai dari bar dan snack bar di Tokyo dan Osaka, hingga ke rumah-rumah di Jepang.
Kampanye "Berwisata bersama Pocky" (Tabi ni Pocky) dimulai pada tahun 1977 setelah terjadi demam wisata di kalangan wanita muda.[5] Pocky diiklankan sebagai makanan ringan teman berwisata. Pocky dijual dengan kemasan bergambar tempat tujuan wisata di Jepang. Bintang iklannya selalu gadis-gadis muda idola Jepang, dimulai dari Nana Okada, dilanjutkan oleh Seiko Matsuda, Momoko Kikuchi, Minako Honda, dan Yoko Minamino. Kampanye Berwisata bersama Pocky berlanjut terus hingga tahun 1988.
Ezaki Glico terus berevolusi dengan produk-produk Pocky rasa baru, dimulai dari Almond Pocky pada tahun 1971.[1] Pocky rasa stroberi menyusul pada tahun 1976 dengan anak-anak sebagai target pemasaran.[1] Pocky rasa almond (Almond Crush Pocky) diperkenalkan pada tahun 1989, diikuti rasa butir-butir stroberi (Pocky Tsubu Tsubu Ichigo) pada tahun 1990.[1] Keduanya diperkenalkan ketika Jepang mengalami pesatnya pertumbuhan ekonomi. Pocky untuk konsumen pria adalah Pocky Bitter (1986) dan Men's Pocky (1996).[1] Perpaduan rasa susu cokelat dan garam diperkenalkan dalam produk Pocky Salty pada tahun 2011.[1]
Pada 11 November 1999 (11/11/11, tahun 1999 adalah tahun 11 Heisei menurut kalender Jepang), Japan Anniversary Association menetapkan tanggal 11 November sebagai Hari Pocky dan Pretz. Penetapan hari Pocky ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye Pocky. Kampanye ini bertepatan dengan masa wisata musim gugur di Jepang agar orang banyak makan Pocky.[6][7]
Jajaran produk
Jepang
Daftar berbagai macam rasa Pocky yang masih diproduksi.
- Pocky rasa cokelat orisinal
- Pocky Chocolate
- Pocky Gokuboso: super langsing (super fine)
- Pocky Choco Bran: pretzel (biskuit) dari kulit gandum
- Pocky Crush
- Almond Crush: butiran almond
- Cookie Crunchy: serpihan kue kering
- Pocky Strawberry: rasa stroberi
- Pocky Honey & Milk: perpaduan rasa susu dan madu
- Pocky Grape: rasa anggur
- Pocky Cake: Pocky berdiameter besar, edisi terbatas
- Giant Pocky: Pocky berdiameter sangat besar, dijual sebagai produk oleh-oleh khas setempat
- Seluruh Jepang:
- Giant Pocky
- Giant Pocky Tsubu Tsubu Ichigo
- Penjualan wilayah terbatas:
- Giant Pocky Yūbari Melon: Hokkaido
- Giant Pocky Shinshū Kyohō: Prefektur Nagano
- Giant Pocky Kyoto Matcha Azuki: Kansai (Kinki)
- Giant Pocky Kobe Wine: Kansai (Kinki)
- Giant Pocky Hyūga no Natsumikan: Kyushu
- Seluruh Jepang:
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r "「ポッキー」-プレッツェル全体にチョコをかけなくてもいいのでは?". Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation Japan. 2011-11-2. Diakses tanggal 2012-12-20.
- ^ a b "History 1945". Ezaki Glico Corporate Profile. Glico. Diakses tanggal 2012-12-20.
- ^ "世界に広げたい、おいしい笑顔". Glico. Diakses tanggal 2012-12-20.
- ^ Fujii, Ryūji (2004). マンガで読む「ロングセラー商品」誕生物語, 第 3 巻. PHP. hlm. 41. ISBN 456966234X.
- ^ a b "1999年11月11日 ポッキー&プリッツの日". Omoikkiri Ii Terebi, Nippon Television Network Corporation. Diakses tanggal 2012-12-28.
- ^ "11月11日". Japan Anniversary Association. Diakses tanggal 2012-12-28.
- ^ "11月11日はポッキー&プリッツの日". Ezaki Glico. Diakses tanggal 2012-12-28.
Pranala luar
- (Jepang) Situs web resmi
- (Jepang) Sejarah Pocky