Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip (Nov-06)
Halaman arsip Warung Kopi | |||||||||||
Kebijakan Arsip · Terkini |
Usulan Arsip · Terkini |
Teknis Arsip · Terkini |
Bahasa Arsip · Terkini |
Berita Arsip · Terkini |
Lain-lain Arsip · Terkini |
seributigaratusduapuluhsatu
seributigaratusduapuluhsatu atau seribu tigaratus duapuluh satu atau seribu tiga ratus dua puluh satu?? Agro1986 09:32, 26 Agustus 2005 (UTC)
- Menurut KBBI ini yang benar: seribu tiga ratus dua puluh satu. Meursault2004 10:37, 27 Agustus 2005 (UTC)
- Yang benar: 1321 (lebih dari tiga kata sebaiknya diungkapkan dengan kumpulan angka). Hariadhi 18:17, 22 November 2006 (UTC)
Stadt xxxstadt di Jerman
Sekedar melaporkan hasil survei lewat Mbah Google mengenai nama2 beberapa kota (Stadt) di Jerman:
Kenapa ya mereka g pusing2 ganti nama?
Saya sendiri berpendapat yang sudah ada biarkan saja. Seperti Sungai Ciliwung, misalnya. Makna "Ci" itu biarlah jadi unsur historis dan ketidakmengertian mengapa masih diberi awalan sungai. Nanti jgn2 beda pemerintahan, berubah lagi. jadi energi kita abis buat ganti2 nama. Ganti2 nama di semua dokumen, buku telepon, akte, dll. Bisa kebayang g sulitnya ganti itu semua, terutama kota2 yang bersangkutan. Just my opinion. N/A(bicara) 17:37, 3 November 2006 (UTC)
- Terima kasih atas tanggapannya. Tapi maaf saya kurang mengerti maksudnya apa dengan hasil survei di Google ini? Meursault2004 17:40, 3 November 2006 (UTC)
Maksudnya cari-cari di Google (survei lapangan). Bukan hasil survei resmi. Moga-moga tambah bingung :D. Jgn2 aku g ngerti arti kata "survei" -- walah!! N/A(bicara) 17:48, 3 November 2006 (UTC)
Analogi: Kota Bandarlampung (bandar = kota, seperti juga Bandaaceh), atau kota Kotabaru (di Kalsel). Bingung? Jangan, karena di sini Stadt menjadi entitas administratif. Juga 'Kota' (kota swapraja). Sementara, 'kota' adalah nama generik (city, town). Energi habis? Engga kalau politisi kita tanggap betapa isu ini harus segera dibereskan. Kita memang ngga perlu ngotot (toh cuma nama), tapi alasan 'beda pemerintahan berubah lagi' itu cermin ketidakmampuan administrasi kita (coba baca referensi kedua dari saya). Jangan mau kita didikte dong sama politisi males. (Weh kok jadi provokatif nih ...). Kembangraps 17:50, 3 November 2006 (UTC)
- Kyknya orang seperti anda ini yg kudu duduk di sana. Pemerintahan kita bisa jadi efektif. Pokoke saya dukung kebijakan yang efesien dan konsisten (both: Wikipedia dan Negara). (Gw kok terprovokasi ya! Huehehehe) N/A(bicara) 17:54, 3 November 2006 (UTC)
Hmm, kalau saja situ tahu gimana leletnya pegawai2 negeri kita. Frustrasi deh yang jadi bosnya. Kayaknya pada minta digebukin pantatnya baru mau bergerak. Makanya di wiki id ini enak, orang2nya kyknya dinamis gitu. *THUMB UP* Kembangraps 18:05, 3 November 2006 (UTC)
- Wow sudah berpengalaman toh mas atau mungkin harus saya sebut bapak? Meursault2004 18:07, 3 November 2006 (UTC)
Masih 'mas'. Pengalaman, 3 tahun berinteraksi dg mereka, sekarang lagi kabur ke Jerman. Besok2 ya kalau pulang ketemu lagi sama mereka. :-) Kembangraps 18:12, 3 November 2006 (UTC)
- Mumpung botnya Mssetiadi lagi jalan. Perhatikan inkonsistensi penulisan nama2 tempat (nama desa dan kecamatan). Nama tempat kok Gunung Xxx (feel the difference). Rancu, itu gunung atau desa? Apa betul ada gunung dg nama itu? :-) Kembangraps 08:41, 7 November 2006 (UTC)
Namespace
Kira-kira, boleh tidak, kita menerjemahkan "namespace" menjadi "ruangnama"? Saya sudah coba cari-cari, belum ketemu pembenarannya. Thx. -- IvanLanin ♫ 19:04, 1 Juni 2006 (UTC)
- "ruangnama" dipakai di bahasa Melayu. Saya lagi mempunyai ide gila :) Jika istilah-istilah tertentu dalam bahasa Inggris yang belum ada padanan istilahnya dalam bahasa Indonesia. Bagaimana jika kita "menciptakan" istilah sendiri dalam bahasa Indonesia untuk digunakan di Wikipedia (usahakan jangan sama dengan bahasa Melayu!). Setidak-tidaknya pada suatu saat pemerintah berniat "membuat" padanannya dalam bahasa Indonesia, mungkin mereka akan mempertimbangkan istilah yang kita "ciptakan" tersebut mengingat pada saat tersebut istilah yang kita ciptakan tersebut sudah meluas pemakaiannya di Wikipedia dan mungkin telah mempengaruhi situs-situs lain. borgx(kirim pesan) 23:47, 3 Juni 2006 (UTC)
He3x, siapa takut? ;) Nah, untuk "namespace", apa nih terjemahannya? "batasnama", "lingkupnama", "konteksnama"? IMHO, definisi namespace kurang lebih bisa didefinisikan sebagai: "suatu batasan atau konteks abstrak di mana suatu nama hanya boleh mengandung satu arti jika digunakan di dalam konteks tersebut". Lihat en:Namespace dan en:Namespace (computer science). -- IvanLanin ♫ 19:01, 4 Juni 2006 (UTC)
- saya rasa konteks disini adalah nama=judul dari sebuah artikel.. jadi gimana kalo "ruang judul".. (simple mind) --•• Irwangatot ✍ 18:02, 3 November 2006 (UTC)
Saya kok lebih jelas baca ini daripada ini ya :D? Dan setelah pikir-2 pengen ngusulin hanya: ruang lingkup, suatu ruang di mana suatu istilah berarti. Dalam ruang lingkup berbeda (namespace), artinya bisa beda (atau fungsinya):
- hukum di negara tertentu { juri: orang-orang yang menilai dan memutuskan kasus }
- perlombaan masak { juri: orang-orang yang menentukan pemenang lomba }
Nama tempat
Sekedar catatan, dari artikel yg saya baca di KOMPAS hari ini [1], ternyata nama tempat seperti Tanjung Priuk harus ditulis tergabung sebagai Tanjungpriuk, kecuali jika benar2 merupakan nama tanjung. Hayabusa future (bicara) 07:38, 7 Oktober 2005 (UTC)
- Setelah baca catatan ini, saya langsung ngecek entri Ciliwung di Wiki Indonesia, eh muncul "Sungai Ciliwung", padahal dari artikelnya Pak Ayatrohaedi ditulis Ci Liwung (=Sungai Liwung). Jadi, kita ikut yang mana ya? [Saya juga lihat peta Pulau Jawa dalam bahasa Inggris, di situ ditulis Solo River (=Bengawan Solo, bukan Kali Bengawan Solo)] Kembangraps 08:32, 18 Oktober 2005 (UTC)
Izinkan saya mulai mengubah nama2 geografi sesuai aturan penulisan ... Kembangraps 14:34, 3 November 2006 (UTC)
Jajak pendapat dulu lalu mungkin voting ... Meursault2004 14:39, 3 November 2006 (UTC)
- Ditunggu komentar2nya. Kembangraps 14:43, 3 November 2006 (UTC)
Mas kelihatannya kalau di wiki id: awalan kata sungai harus dipertahankan karena kalau tidak ini menyalahi kaidah bahasa Melayu/Indonesia. Dalam bahasa ini memang kata atribut seperti sungai harus dipakai. Kalau nanti ditulis menjadi "Ci Liwung" para pembaca menjadi bingung. Mungkin kalau dilakukan di su: tak apa2. Meursault2004 14:51, 3 November 2006 (UTC)
- Memang 'ngeri' membayangkan pembaca pada bingung, tapi mosok dibiarkan terus2an salah berjamaah, dan imamnya wiki id. :-) Padahal, di peta geografi yang bagus pada tahun 1980-an (lihat karya I Made Sandhi, tapi sudah ngga terbit lagi) pun bentuk Ci Liwung, Batang Hari, Way Sekampung, Dolok Sibayak dst. sudah digunakan. Itu juga berarti nguri-uri bahasa daerah (bentuk Kali Ciliwung menunjukkan 'dominasi' bahasa Indonesia terhadap bahasa lain). Harus diakui, penulisan seperti itu cuma popular di kalangan geografi. Btw, kaidah bahasa Melayu/Indonesia yang mana yang dilanggar dg bentuk itu. Yang dilanggar cuma kebiasaan (atau kesalahkaprahan) yang sudah merasuk ke inti sel saraf otak pembaca. Jangan sampai terus DNAnya mutasi, he he he. Silakan komentar2nya. Kembangraps 15:18, 3 November 2006 (UTC)
Wah saya kira mas Kembangraps suka muncul genus baru hahaha ... Masalah nguri-uri atau menghormati bahasa dan kebiasaan setempat memang bagus. Tapi di en: ada masalah serupa. Banyak pengguna yang mencoba menggunakan bentuk-bentuk nama-nama lokal dan bukan internasional seperti Lviv dan bukan Lvov, Kyiv dan bukan Kiev. Kalau ini nanti diberlakukan di id: berarti harus konsisten. Kita tidak hanya menulis Ci Liwung saja, tetapi juga harus mengeja Klathèn untuk "Klaten" dan Songènèb untuk "Sumenep". Lalu untuk Cirebon bagaimana? Apakah harus ditulis Cerbon (atau bahkan Caruban) sesuai bahasa Jawa atau Ci Rebon sesuai bahasa Sunda? Meursault2004 15:37, 3 November 2006 (UTC)
- I hope we do not miss the point here. Kalau mengikuti nama aslinya, maka Ci Liwung (bahasa Sunda) menjadi Kali atau Sungai Liwung (bahasa Melayu/Indonesia). Terdengar aneh, tapi begitulah yang sebenarnya. Oleh karena itu dipilih Ci Liwung supaya kesinambungan nama tetap terjaga. Namun jelas bukan Kali Ciliwung (redundant, melanggar prinsip kalimat efektif), kecuali nama kalinya menggunakan nama tempat yang sudah ada dan bernama Ciliwung. Untuk Cirebon tetap Cirebon. Klaten, tetap Klaten. Kenapa? Karena mereka nama tempat, bukan nama subjek geografi. Sorry nih, rada ngeyel, soalnya yakin bener. Lanjuuut. Kembangraps 16:13, 3 November 2006 (UTC)
- Coba lihat ini (AWAS; FILE GEDE) atau ini. Selamat membaca :-D Kembangraps 16:41, 3 November 2006 (UTC)
Aduh apa itu lagi subjek geografi (lalu jadi ingat Subjek Federal Rusia). Nggak ini masih berhubungan. BTW mungkin anda benar lho tapi saya hanya berusaha memerankan devil's advocate saja. Namun di sisi lain nama Ciliwung sudah diserap dalam bahasa Indonesia. Saya sudah lihat berkas .pdf-nya. Wuih ada 179 halaman! Tentu belum sempat baca. Bagaimana pendapat teman2 lain? Meursault2004 16:53, 3 November 2006 (UTC)
- Saya ngga tergesa-gesa kok. Lihat saja perkembangannya. Kalangan pakarnya juga sudah 'gatel' dengan permasalahan ini. Tinggal tingkat politisnya saja yg masih adem2, mereka ngga sadar apa kalau keputusan ini menyangkut waktu editing yang berjam-jam. Wikiped sih tunggu aja (atau kita mau progresif?). Tapi pembicaraan ini belum selesai. Kembangraps 16:59, 3 November 2006 (UTC)
Wah, seru nih, ikut pendapat ah :) Saya sudah baca rujukan yang kedua (yang pertama masih dalam proses pengunduhan :)). Ternyata bukan saya saja yang bingung, "Lubuk linggau" atau "Lubuklinggau", ya :) Saya setuju jika WBI mengambil sikap proaktif, susah kalau menunggu birokrasi mengambil keputusan. •• ivanlanin ♫ •• 17:09, 3 November 2006 (UTC)
- Penjelasan: subjek geografi = toponim (topographical name), seperti danau, teluk, sungai, gunung, dan kawan-kawan. Kembangraps 17:13, 3 November 2006 (UTC)
Menyangkut "subjek geografi", mau tanya sekalian:
- Kenapa "subjek" dan bukan "subyek"?
- Apa bedanya dengan bentang alam?
Thx. •• ivanlanin ♫ •• 17:19, 3 November 2006 (UTC)
- Subjek --> lihat di Wikipedia:Pedoman Ejaan.
- Waduh, gue bukan ahli geografi. Tapi, unsur-unsur bentang alam itu ya subjek geografi juga. Kembangraps 17:34, 3 November 2006 (UTC)
- Menurut pedoman baru memang harus dieja sebagai'"subjek". Tapi saya masih recalcitrant masih emoh menggunakan :-) Sebab kita juga berkata "obyekan" dan bukan "objekan". Meursault2004 17:36, 3 November 2006 (UTC)