Mohammad Husni Thamrin

pahlawan nasional Indonesia
Revisi sejak 2 Januari 2013 17.00 oleh Rino Su (bicara | kontrib) (Hapus: HAcked By : WatsupYo)

Mohammad Husni Thamrin (16 Februari 1894 – 11 Januari 1941) adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia.

Mohammad Husni Thamrin
Berkas:Mh thamrin.jpg
Potret Mohammad Husni Thamrin
Lahir16 Februari 1894
Belanda Weltevreden, Batavia, Hindia Belanda
Meninggal11 Januari 1941(1941-01-11) (umur 46)
Belanda Senen, Batavia, Hindia Belanda
Sebab meninggalTidak diketahui
MakamTPU Karet Bivak, Jakarta
KebangsaanBelanda Hindia Belanda
PekerjaanPolitisi
Tahun aktif1919 – 1940
PenghargaanPahlawan Nasional Indonesia

Karier

Ia dikenal sebagai salah satu tokoh Betawi (dari organisasi Kaoem Betawi) yang pertama kali menjadi anggota Volksraad ("Dewan Rakyat") di Hindia Belanda, mewakili kelompok Inlanders ("pribumi"). Sejak 1935 ia menjadi anggota Volksraad melalui Parindra. Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia sepakbola Hindia Belanda (sekarang Indonesia), karena pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 Gulden pada tahun 1932 untuk mendirikan lapangan sepakbola khusus untuk rakyat Hindia Belanda pribumi yang pertama kali di daerah Petojo, Batavia (sekarang Jakarta).

Kematiannya penuh dengan intrik politik yang kontroversial. Tiga hari sebelum kematiannya, ia ditahan tanpa alasan jelas. Menurut laporan resmi, ia dinyatakan bunuh diri namun ada dugaan ia dibunuh oleh petugas penjara. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet, Jakarta. Di saat pemakamannya, lebih dari 10000 pelayat mengantarnya yang kemudian berdemonstrasi menuntuk penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan dari Belanda.[1]

Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan protokol di Jakarta dan proyek perbaikan kampung besar-besaran di Jakarta ("Proyek MHT") pada tahun 1970-an .

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Anwar, R. Tjarda dibebaskan. Salinan dalam bentuk blog dari artikel di Suara Pembaruan daring.

Daftar pustaka

Pranala luar