Fisiologi

ilmu dari fungsi sistem hidup
Revisi sejak 11 Juli 2005 00.00 oleh Palica (bicara | kontrib) (interwiki Adding: sk)

Fisiologi, berasal dari kata bahasa Yunani physis = alam dan logos = cerita, adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.

Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan and fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Misal, apa yang kita pelajari pada fisiologi sel ragi dapat pula diterapkan pada sel manusia.

Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesieshewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.

Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanik, and farmakologi.

Sejarah

Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhave sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae(1708) dan cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden.

Bidang Fisiologi

Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual.

Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar.

Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam bidang exercise physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi terhadap homeostasis.