Garis Maginot

Revisi sejak 11 Juli 2005 01.08 oleh Palica (bicara | kontrib) (interwiki Adding: sk, eo)

Garis Maginot adalah satu garisan kubu konkrit, penghalang tank, senjata api otomatis dan pertahanan lain yang dibangun oleh pihak Perancis sepanjang perbatasannya dengan Jerman dan Italia selepas Perang Dunia I. Secara umum istilah tersebut merujuk kepada keseluruhan sistem atau pertahanan yang menghadap ke Jerman sementara Garis Alpen bagi baris pertahanan Perancis-Italia. Pihak Perancis percaya bahawa kubu tersebut akan memberikan tenggang waktu lebih bagi angkatan bersenjata mereka sekiranya diserang dan mengimbangi kelemahan jumlah tentara. Keberhasilan dalam pertempuran pertahanan statis dalam Perang Dunia I merupakan pengaruh utama pemikiran pihak Perancis.

Berkas:MaginotLine-jhw.jpg
Kubu garis Maginot, 2002

Perencanaan dan pembangunan

Pertahanan ini pada mulanya dicadangkan oleh Marshal Joffre. Dia ditentang oleh golongan modernis seperti Paul Reynaud dan Charles de Gaulle yang mendukung pelaburan dalam kereta kebal dan kapal terbang. Joffre mendapat dukungan dari Pétain dan terdapat beberapa laporan dan komisi dianjurkan oleh pemerintah. Tetapi André Maginot-lah yang menyakinkan pemerintah untuk berinvestasi dalam skema ini. Maginot merupakan veteran Perang Dunia I yang menjadi Menteri Hal Ihwal Vateren Perancis dan Menteri Pertahanan (1922-1924; 1929-1930; 1931-1932).

Garis ini dibangun bertahap dari tahun 1930 oleh STG (Section Technique du Génie) diselia oleh CORF (Commission d'Organisation des Régions Fortifiées). Pembangunan utama hampir siap pada 1935 dengan biaya sekitar 3 juta franc.

Ciri-ciri

Spesifikasi pertahanan ini amat tinggi dengan kompleks kubu (bunker) yang bersambung dengan meluas untuk beribu-ribu tentara, terdapat 108 benteng utama (ouvrages) setiap 15 kilometer, ouvrages kecil dan casement di antaranya dengan lebih 100 kilometer terowongan.

Kubu tersebut tidak menganjurkan menembusi Hutan Ardennes ("tak dapat ditembus dan dilewati") atau sepanjang perbatasan dengan Belgia kerana negara tersebut telah menandatangani aliansi/persekutuan pada tahun 1920, di mana tentera Perancis boleh beroperasi di Belgia sekiranya tentera Jerman datang menginvasi. Apabila Belgia memansuhkan perjanjian tersebut pada tahun 1936 dan mendeklarasikan netralitas, Garis Maginot diperpanjang dengan segera sepanjang perbatasan Perancis-Belgia, tetapi tidak setaraf dengan Garis yang lain.

Terdapat pembangunan yang tergesa-gesa pada tahun 1939-1940 dengan peningkatan umum sepanjang Garisan. Akhir Garisan terkuat sekitar kawasan pengilangan Metz, Lauter dan Alsace, sementara kawasan lain secara perbandingan hanya dilindungi dengan lemah.

Invasi Jerman

Rencana penjajahan Jerman Perang Dunia II 1940 (Sichelschnitt) direka untuk menangani Garisan. Pasukan pengumpan duduk berhadapan dengan Garisan sementara Kumpulan Tentera kedua memotong melalui Negara Rendah (Low Countries) Belgia dan Belanda, termasuk juga merentasi Hutan Ardennes yang terletak di utara pertahanan utama Perancis. Dengan itu Jerman berjaya mengelak menyerang Garis Maginot secara langsung. Menyerang dari 10 Mei, tentera Jerman masuk ke dalam Perancis dalam tempo lima hari dan terus maju hingga 24 Mei, ketika mereka berhenti berhampiran Dunkirk. Pada awal Juni tentara Jerman telah mengasingkan Garis pertahanan tersebut daripada bagian lain Perancis dan pemerintah Perancis telah mulai mendiskusikan mengenai gencatan senjata, yang ditanda tangani pada 22 Juni di Compiègne. Tetapi Garis tersebut masih utuh dan diketuai oleh beberapa komandan yang ingin bertahan; dan pergerakan pasukan Italia berjaya dihadang. Bagaimanapun Maxime Weygand menandatangani penyerahan dan pasukan tentara diperintahkan agar menyerah sebagai tahanan perang.

Akhir perang

Ketika pasukan Sekutu menjajah pada Juni 1944 Garisan itu sekali lagi dipintas, dengan pertempuran hanya menyentuh sebagian kubu berhampiran Metz dan di utara Alsace pada akhir tahun 1944.

Garis Maginot setelah Perang Dunia II

Setelah perang Garis Maginot dikendalikan kembali oleh Perancis dan melalui beberapa modifikasi. Bagaimanapun ketika Perancis keluar dari NATO (pada tahun 1966) kebanyakan Garis Maginot ditinggalkan. Dengan kebangkitan pencegah nuklir independen Perancis pada tahun 1969 Garis Maginot diketepikan oleh pemerintah, dengan sebagian daripadanya dilelang kepada umum dan sisanya dibiarkan hancur.

Istilah "Garis Maginot" telah digunakan sebagai metafora bagi sesuatu yang amat diyakini, walaupun sebenarnya tidak boleh diharap. Sebenarnya, ia berhasil melaksanakan tujuan sebenarnya, melindungi sebagian Perancis, dan memaksa musuh menghindarinya. Sebagaimana yang direncanakan, Garis Maginot merupakan sebagian daripada rencana pertahanan yang lebih besar, di mana musuh akan bertemu dengan pertahanan oleh tentara Perancis, tetapi Perancis tidak melaksanakan bagian berikutnya, mendorong kepada kehilangan kelebihan Garis Maginot.

Lihat juga

Pranala luar