Emma

novel tahun 1815 karya Jane Austen
Revisi sejak 13 Januari 2013 04.19 oleh Debbypp (bicara | kontrib)

Emma, karya Jane Austen, adalah sebuah novel tentang keangkuhan masa muda dan resiko dari cinta yang disalahpahami. Novel ini pertama kali di publikasikan pada December 1815. Seperti novel-novelnya yang lain, Austen mengeksplorasi masalah dan kesulitan wanita terhormat yang hidup pada Georgian di Inggris; dia juga menciptakan sebuah komedi tata krama yang hidup diantara karakter-karakternya.

Emma
Halaman judul vol. pertama
PengarangJane Austen
NegaraInggris
BahasaBahasa Inggris
GenreNovel
PenerbitJohn Murray
Tanggal terbit
Desember 1815;
halaman judul tertulis tahun 1816
Jenis mediaPrint
Didahului olehMansfield Park 
Diikuti olehNorthanger Abbey 

Sebelum memulai novel ini, Austen menulis, "Aku akan menggunakan seorang tokoh yang tidak mirip siapapun kecuali diriku sendiri."[1] Di kalimat pertama dia memperkenalkan judul karakter sebagai "Emma Woodhouse, cantik, pintar, dan kaya." Emma, bagaimanapun juga agak manja, keras kepala, dan bangga pada diri sendiri; dia sangat berlebihan menilai kemampuannya dalam menjodohkan orang lain; dia buta akan bahaya campur tangannya dalam kehidupan orang lain, dan imajinasi serta persepsi seringkali membuatnya tersesat.

Ringkasan Plot

Emma Woodhouse, berumur 20 tahun di awal novel,seorang yang muda, cantik, lucu, dan wanita terhormat di sebuah daerah di Inggris. Dia tinggal di estate yang disebut Hartfield di Surrey desa Highbury dengan ayahnya yang seorang duda, seorang yang mengidaphypochondriac yang terlalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan orang-orang yang dicintainya. Teman Emma, dan satu-satunya yang bisa mengkritiknya George Knightley, tetangganya dari estate yang berdekatan Donwell, dan saudara laki-lakinya, John menjadi suami kakak perempuan Emma, Isabella. Diawal novel, Emma baru saja menghadiri pernikahan Miss Taylor, teman baiknya dan mantan pengasuhnya. Dia telah memperkenalkan Miss Taylor kepada calon suaminya, Mr. Weston, Emma berperan dalam pernikahan mereka, dan memutuskan bahwa ia menyukai perjodohan.

Menentang saran Mr. Knightley, Emma melanjutkan hobi barunya, dan mencoba menjodohkan teman barunya Harriet Smith, seorang gadis manis, cantik, tapi tidak terlalu cerdas, penghuni asrama yang berumur tujuh belas tahun dengan Mr. Elton, pendeta setempat. Emma menjadi yakin bahwa perhatian yang tetap Mr. Elton adalah hasil dari ketertarikan dan tumbuhnya cinta kepada Harriet.

Tapi sebelum hal yang diinginkannya terjadi, Emma harus meyakinkan Harriet untuk menolak sebuah lamaran pernikahan yang menguntungkan. Pelamarnya adalah seorang petani terhormat, berpendidikan, dan pandai bicara, Robert Martin, tapi Emma dengan sombong memutuskan lelaki itu tidak cukup baik untuk Harriet. Melawan keinginannya sendiri, Harriet yang mudah dipengaruhi menolak lamaran Mr. Martin.

Rencana Emma menjadi kacau ketika Mr. Elton, yang menginginkan kenaikan status sosial, mengira Emma jatuh cinta padanya dan kemudian melamarnya. Teman Emma menyatakan bahwa perhatian Mr. Elton benar-benar ditujukan padanya, tapi dia telah salah mengartikan tanda-tandanya. Emma, yang terkejut dan agak tersinggung mengatakan pada Mr. Elton bahwa dia mengira lelaki itu menyukai Harriet; namun Elton sangat tidak menyukai ide menikahi Harriet yang berstatus sosial rendah. Setelah Mr. Elton ditolak oleh Emma, ia pergi untuk sementara waktu untuk tinggal di [Bath [, Somerset | Bath]], dan Harriet mengira dirinya patah hati. Emma merasa bersalah tentang menyesatkan Harriet dan berhenti-sebentar- untuk mencampuri kehidupan orang lain.

Mr. Elton, peperti yang salah dipahami Emma karakternya, memperlihatkan dirinya yang sebenarnya angkuh, menyebalkan, dan sombong. Dia segera kembali dari Bath dengan seorang istri yang kaya dan sombong yang menjadi bagian dari lingkaran sosial Emma, meskipun kedua wanita itu segera saling membenci satu sama lain. Keluarga Eltons memperlakuka Harriet yang masih patah hati dengan buruk, semakin terlihat dengan Mr Elton yag secara terang-terangan mengabaikan Harriet disebuah pesta. Mr Knightley, yang saat itu sedang tidak berdansa, dengan segera menghampiri Harriet untuk memintanya berdansa, yang membuat Emma gembira.

Sebuah perkembangan menarik datang ke lingkungan mereka, seorang pemuda tampan dan menawan Frank Churchill, putra Mr. Weston, yang telah diberi kekayaan oleh saudara almarhum ibunya, Keluarga Churchill. Frank, yang sekarang anak tiri Mrs. Weston, dan Emma belum pernah bertemu sebelumnya, tapi dia telah lama menunggu untuk bertemu dengannya. Seluruh tetangga tertarik padanya, dengan pengecualian Mr. Knightley, yang suka marah-marah setiap kali nama lelaki itu disebut dan mengatakan pada Emma bahwa Frank pintar dan menarik tetapi agak dangkal.

Referensi

  1. ^ Austen-Leigh, James Edward. A Memoir of Jane Austen. 1926. Ed. R. W. Chapman. Oxford: Oxford University Press, 1967. p. 157

Pranala luar

Templat:Link FA