Galvatron

Revisi sejak 18 Januari 2013 09.42 oleh Makecat-bot (bicara | kontrib) (r2.7.3) (bot Menambah: ko:갈바트론)

Galvatron merupakan salah satu karakter robot fiksi dari serial The Transformers. Ia merupakan re-inkarnasi dari Megatron yang diceritakan tewas bersama Optimus Prime saat perang besar yang terjadi pada tahun 2005.

Galvatron
Tokoh Transformers
Berkas:Galvatron.jpg
Informasi
AfiliasiDecepticon
FungsiDecepticon Leader
Pangkat9
Semboyan"My power is everything; defeat is absurd!"
Model alternatifLaser Cannon/Pistol

Profil

Kata Galvatron bermakna sebagai sebuah batere elektronik berkekuatan besar. Ia merupakan robot dari hasil pembangunan ulang oleh Unicron. Ia sebelumnya dikenal sebagai Megatron.

Masih sama seperti Megatron, ia dikenal sebagai pemimpin Decepticons pengganti Megatron. Awalnya, Soundwave mengklaim diri sebagai pemimpin Decepticons yang baru pasca kepergian Megatron dan Starscream. Namun begitu mengetahui bahwa Galvatron adalah hasil perakitan ulang dari Megatron, ia segera patuh dan tunduk kepada Galvatron.

Galvatron sempat merebut matrix warisan Optimus Prime dari tangan Ultra Magnus. Namun ia tidak lama memegang barang pusaka tersebut, sebab seorang robot muda bernama Hot Rod berhasil merebut matrix tersebut dan memakainya pada tubuh dia sendiri, hingga akhirnya Hot Rod berubah menjadi Rodimus Prime.

Galvatron bisa berubah menjadi sebuah kanon laser yang besar. Ia mempunyai dua asisten yaitu Cyclonus dan Scourge.

Dalam episode “The Return of Optimus Prime”, Galvatron sempat bekerja sama dengan Optimus Prime yang baru saja bangkit dari kematian. Ia berkerjasama semata-mata hanya untuk menghindari infeksi akibat spora matahari. Namun lucunya ia juga malah terinfeksi, sebelum akhirnya Optimus Prime berhasil menyelamatkan seluruh umat manusia, dan seluruh Transformers (Autobots dan Decepticons) dengan menggunakan kekuatan matrix.

Diakhir cerita, Galvatron memutuskan untuk berdamai dengan Autobots dengan menjabat tangan Optimus dan berkata “Terima kasih Optimus, mulai sekarang kita tidak usah berperang lagi”.

Pranala luar