Muhammad Daming Sunusi (lahir 1 Juni 1952)[1][2] adalah hakim asal Indonesia yang menjadi terkenal karena ucapannya "korban dan pelaku kasus pemerkosaan sama-sama menikmati" di gedung Dewan Perwakilan Rakyat pada saat uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung.

Daming Sunusi
LahirMuhammad Daming Sunusi
1 Juni 1952 (umur 72)
Indonesia Bulukumba, Sulawesi Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanHakim
Dikenal atasPerkataan kontroversial seputar korban pemerkosaan saat pemilihan Hakim Agung

Biografi

Pendidikan

Muhammad Daming Sunusi menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1977 dan kemudian ia meneruskan pendidikannya di Universitas Tarumanegara pada 2002. Ia meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada 2009.

Karier

Daming memulai karier sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Ujung Pandang pada 1983. Setahun kemudian, Daming menjadi hakim di Pengadilan Negeri Sinjai. Daming dimutasi ke Pengadilan Pakjane pada tahun 1991, lalu promosi menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Maros pada 1996. Daming menjadi Ketua Pengadilan Negeri Barru pada tahun 1997. Pada tahun 2000 ia menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bekasi pada tahun 2003. Daming menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Jakarta pada 2006, dan tiga tahun berikutnya di Pengadilan Tinggi Surabaya. Ia lalu menjadi Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada tahun 2010. Daming menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin sejak 5 Desember 2011.[1] Lalu Daming Sunusi menjadi kepala Pengadilan Tinggi Palembang sejak tahun 2012 hingga saat ini.[2]

Kontroversi

 
Gedung MPR/DPR tempat dilakukannya uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon hakim agung.

Pada saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung di Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 14 Januari 2013, Daming Sunusi mengeluarkan suatu pernyataan yang menuai kontorversi yaitu "Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati kok".[3][4] Pada tanggal 15 Januari 2013, Daming Sunusi meminta maaf di gedung Mahkamah Agung.[4] Ia meminta maaf kepada masyarakat, media massa, Komnas Perlindungan Anak, YLBHI dan para pemerhati hukum.[5][6][7] Daming Sunusi menyatakan pasrah atas keputusan Mahkamah Agung, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Komisi Yudisial terhadap dirinya.[8]

Pemeriksaan

Daming Sunusi datang ke Komisi Yudisial untuk menjalani pemeriksaan terkait komentarnya tersebut. Daming Sunusi datang ke Kantor Komisi Yudisial pada hari Selasa tanggal 15 Januari 2012 pada pukul 13.30 Waktu Indonesia Barat dan Daming diperiksa oleh Imam Anshori Saleh dan Komisioner bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurrahman Syahuri didampingi anggota tim pemeriksa.[9][10] Rapat pleno tujuh komisioner Komisi Yudisial memutuskan Daming Sunusi akan dibawa ke sidang Majelis Kehormatan Hakim. Rekomendasi Komisi Yudisial adalah Daming diusulkan sanksi berat karena pernyataannya tersebut dan juga karena Sunusi mengucapkan pernyataan tersebut sampai tiga kali.[11] Rekomendasinya yaitu pemberhentian dengan hak pensiun karena melanggar Kode Etik dan Perilaku Hakim dan ini merupakan rekor tercepat dalam pemeriksaan dan pemberian suatu rekomendasi dari Komisi Yudisial sejak lembaga ini didirikan pada tahun 2005.[12][13][14][15][16][17][11]

Tanggapan umum

 
Linda Gumelar (dua dari kiri) menyesalkan pernyataan hakim Daming Sunusi yang dinilai meremehkan kasus pemerkosaan.

Berbagai pihak bereaksi terhadap pernyataan Daming Sunusi. Banyak diantara para pengguna Twitter menghujat Daming Sunusi atas pernyataannya tersebut.[18] Selain itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar menyesalkan pernyataan calon hakim agung Daming Sunusi yang dinilai meremehkan kasus pemerkosaan.[19] Selain Linda Gumelar, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin juga menyesalkan pernyataan yang dilontarkan oleh Daming Sunusi.[20] Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta agar Daming Sunusi dipecat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Palembang.[2][21] Selain itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta kepada komisi III Dewan Perwakilan Rakyat untuk menolak memilih Daming Sunusi sebagai hakim agung. Pimpinan Dewan Perwakilan juga menyarankan agar Komisi Hukum langsung mendiskualifikasi Daming Sunusi. Fraksi Partai Demokrat[22][23], Fraksi PDI Perjuangan[24], Fraksi PKS[25], Fraksi PAN, Fraksi Hanura dan Fraksi Gerindra[5] memastikan tidak akan memilih Daming Sunusi.[26][27] Sedangkan fraksi PPP masih mempertimbangkan untuk memilih Daming Sunusi.[28]

Musisi Melanie Subono, anak dari Adrie Subono langsung menulis petisi di-change.org sebagai sebuah bentuk penolakan terhadap Daming. Melanie meminta agar Komisi III DPR tidak meloloskan Daming sebagai hakim agung. Petisi Melanie ini juga mendapat respons dari banyak kalangan. Bahkan petisinya ini mendapat dukungan 2.500 orang.[3] Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menilai calon hakim agung Daming Sunusi terlalu ceroboh saat menyatakan candaan soal pemerkosaan.[29] Wakil ketua DPR, Pramono Anung, mengatakan bahwa Daming Sunusi tidak layak menjadi Hakim Agung.[30] Fraksi PKS juga akan melaporkan Daming Sunusi ke Mahkamah Agung karena dianggap telah membuat malu korps hakim.[25] Anggota fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul juga memastikan fraksi Demokrat tidak akan memilih Daming Sunusi.[23]

Beberapa selebriti seperti Dion Wiyoko, mengatakan bahwa Daming Sunusi sangat tidak memenuhi syarat sebagai hakim agung.[31] Selain Dion Wiyonko selebriti lainnya yang berkomentar adalah Marsha Timothy yang mengatakan bahwa pemerkosaan tidak pantas untuk dijadikan bahan candaan dan tidak akan pernah jadi lelucon.[32] Aktris dan model Donna Harun mengecam pernyataan Daming Sunusi karena menganggap pernyataan Daming Sunusi telah menyakiti kaum perempuan. Selain itu Donna Harun juga menganggap tidak perlu memperpanjang permasalahan mengenai pernyataan Daming Sunusi tersebut.[33] Kamidia Radisti, aktris dan juga merupakan Miss Indonesia 2007 mengungkapkan bahwa Daming Sunusi dapat mengeluarkan pernyataan tersebut karena keluarganya belum pernah merasakan diperkosa dan memperkosa. Kamidia Radisti juga menilai Daming Sunusi tidak kompeten menjadi hakim agung. Menurut Kamidia, pernyataannya tersebut tidak mencerminkan sosok seorang penegak hukum, yang punya kewenangan memutuskan perkara-perkara besar.[34] Anggota fraksi Demokrat yang juga mantan presenter, Inggrid Kansil mengatakan bahwa pernyataan Daming Sunusi salah tempat dan juga merupakan penghinaan terhadap DPR yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon hakim agung.[35]

Organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia tingkat nasional, Kongres Wanita Indonesia menyatakan menolak keras pencalonan Daming Sunusi sebagai hakim agung.[36] Menurut Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Anton Medan, Sunusi masih pantas menjadi hakim agung tetapi di tempat lain yaitu di "neraka".[37] Ketua DPR, Marzuki Alie menganggap Daming Sunusi tidak memiliki hati karena memberikan lelucon mengenai masalah hukum.[38] Puluhan aktivis di Yogyakarta yang mengatasnamakan "Koalisi Orangtua Peduli Anak Yogyakarta" menggelar unjukrasa di Tugu Pal Putih Yogyakarta mengecam pernyataan Daming Sunusi.[39] Lembaga Bantuan Hukum Indonesia juga menuntut agar Daming Sunusi tidak mendapatkan posisi hakim agung.[40]

Mahkamah Agung meminta masyarakat untuk memaafkan Daming Sunusi karena Daming Sunusi dianggap sudah cukup banyak menerima sanksi sosial dan juga beberapa fraksi di DPR yang juga tidak akan meloloskan Daming Sunusi sebagai hakim agung.[41] Selain itu Badan Kehormatan DPR juga akan memanggil anggota Komisi III yang melakukan pengujian kepatutan dan kelayakan terhadap Daming Sunusi yang tertawa pada saat Daming Sunusi melontarkan pernyataannya tersebut.[42][43] Menurut wakil ketua DPR, Priyo Budi Santoso, rekomendasi Komisi Yudisial untuk memecat Daming Sunusi dinilai terlalu keras.[44]

Tanggapan internasional

Pada laman Huffington Post, berita mengenai Daming Sunusi mendapatkan cukup banyak reaksi dari pembaca. Salah satu pembaca memberikan komentar mengejek dan mengatakan seharusnya Daming mencalonkan diri di “red state” yaitu wilayah Amerika yang didominasi oleh kaum konservatif dari Partai Republik, dan Daming diprediksikan menang mutlak.[45] Pada kamis 17 Januari 2013, media Inggris, BBC menurunkan tulisan Indonesia anger as judge jokes victims enjoy rape.[46][47][48] Daily Mail juga menulis berita mengenai Daming Sunusi dengan judul Judge claims women "enjoy being raped": Indonesian high court justice sparks outrage with sick joke while being interviewed for supreme court job.[46][49]

Selain itu media asal Amerika Serikat, CBS menurunkan berita mengenai Daming Sunusi dengan judul Indonesia judge suggests rape victims "might have enjoyed it" in interview for Supreme Court job. Dan Huffington Post juga menulis dengan judul Muhammad Daming Sunusi Rape Comments: Indonesia Judge's Remarks Spark Massive Outrage.[46][47] Media asal Singapura, Straits Times menulis artikel dengan judul Rape remarks by Indonesian judge cause uproar. Serta media asal Malaysia, The Star menulis dengan judul Rape remarks by Indonesian judge cause uproar[46][47][48] Media asal Australia, Australian Broadcasting Corporation juga menulis berita di situsnya dengan judul Kemarahan masyarakat tak terbendung atas komentar Daming Sanusi.[40]

Tanggapan keluarga

(1) Hampir semalam saya tidak tidur karena istri saya dan anak-anak saya sangat keberatan terhadap kata-kata itu. Jadi saya sangat terpukul terutama kepada keluarga saya sendiri. Mereka protes. Anak saya dari Makassar mengatakan, "setelah saya membaca berita kok seperti bukan bapak saya."

— (2) Daming Sunusi, (3) Tribun News[50]

Daming Sunusi mengatakan bahwa keluarganya termasuk istri dan anak-anaknya mengecam dirinya atas perkataannya tersebut terlebih menurutnya ia juga memiliki tiga anak, dua cucu perempuan dan satu cucu laki-laki dan ia mengatakan bahwa telah merasa menyakiti perasaan kaum perempuan.[50][51][52][7]

Pemilihan hakim agung

Daming Sunusi gagal mendapatkan suara pada saat pemilihan hakim agung. Selain Daming Sunusi terdapat enam hakim lainnya yang tidak mendapatkan suara sama sekali yaitu Wahidin, Amriddin, Suhardjono, Jusran Thawab, Is Sudaryono, dan Tumpak Situmorang.[53][54]

Referensi

  1. ^ a b Tempo
  2. ^ a b c Situs resmi Pengadilan Tinggi Palembang
  3. ^ a b Merdeka.com
  4. ^ a b Kompas
  5. ^ a b Gerindra tidak akan pilih Sunusi
  6. ^ Sunusi Minta Maaf
  7. ^ a b Daming Sunusi minta maaf
  8. ^ Daming Sunusi pasrah atas putusan MA dan KY
  9. ^ Daming Sunusi diperiksa KY
  10. ^ Solopos, Daming diperiksa KY
  11. ^ a b Candaan Sunusi diucapkan sampai tiga kali
  12. ^ KY usul Daming Sunusi dipecat
  13. ^ KY:Daming Sunusi terancam dipecat
  14. ^ Sanksi Hakim Daming, Rekor tercepat
  15. ^ usulkan Daming dipecat
  16. ^ Daming Sunusi direkomendasikan untuk dipecat
  17. ^ Hukum online.com
  18. ^ MetroTV 1
  19. ^ Solopos
  20. ^ Menkumham kecam Daming Sunusi
  21. ^ Metro 2
  22. ^ Fraksi Demokrat tolak Daming Sunusi
  23. ^ a b Ruhut Pastikan Demokrat tak pilih Sunusi
  24. ^ PDIP Coret Daming Sunusi
  25. ^ a b PKS laporkan Sunusi
  26. ^ Bagaimana Nasib Daming Sunusi
  27. ^ Fraksi-fraksi di DPR tolak Daming Sunusi
  28. ^ PPP pertimbangkan pilih Sunusi
  29. ^ Detik.com
  30. ^ Wakil Ketua DPR, Daming Sunusi tak layak jadi Hakim Agung
  31. ^ Daming Sunusi tidak qualify
  32. ^ Marsha Timothy Lelucon Daming Sunusi Gak Lucu
  33. ^ Donna Harun Kecam Hakim Daming Sunusi
  34. ^ Daming Sunusi tidak pernah diperkosa
  35. ^ Inggrid Kansil: Daming Sunusi tak mungkin jadi hakim agung
  36. ^ KOWANI tolak Sunusi
  37. ^ Sunusi pantas jadi hakim agung di tempat lain
  38. ^ Marzuki, Daming Sunusi Tidak Punya Hati
  39. ^ Daming Sunusi di demo di Yogyakarta
  40. ^ a b Kemarahan Rakyat Indonesia tak terbendung atas komentar Sunusi
  41. ^ MA Maafkan Daming Sunusi
  42. ^ BK klarifikasi Komisi III
  43. ^ Politisi yang tertawa dipanggil BK
  44. ^ Priyo Budi Santoso, Rekomendasi KY Keras
  45. ^ Sunusi tuai kecaman dari berbagai negara
  46. ^ a b c d Sunusi Mendunia
  47. ^ a b c Sunusi Permalukan Indonesia di Dunia Internasional
  48. ^ a b Sunusi mendunia karena candaan perkosaan
  49. ^ Dailymail.co.uk Judge claims women 'enjoy being raped': Indonesian high court justice sparks outrage with sick joke while being interviewed for supreme court job
  50. ^ a b Daming Sunusi bukan seperti bapak saya
  51. ^ Istri Sunusi Marah
  52. ^ Daming Sunusi sempat dimarahi keluarga
  53. ^ Daming Sunusi gagal menjadi HAKIM AGUNG
  54. ^ Suara Daming Nihil dalam pemilihan calon hakim agung

Pranala luar