DAMRI adalah kepanjangan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (ER, EYD: Jawatan Angkutan Motor Republik Indonesia) yang dibentuk berdasarkan Maklumat Kementerian Perhubungan RI No.01/DAMRI/46 tanggal 25 Nopember 1946 dengan tugas utama menyelenggarakan angkutan penumpang dan barang di atas jalan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai Perusahaan Umum (Perum), nama DAMRI tetap diabadikan sebagai brand mark dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini yang hingga saat ini masih tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai salah satu service provider angkutan penumpang dan barang dengan menggunakan bus dan truk.

Hingga saat ini, DAMRI memiliki jaringan pelayanan tersebar hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan usahanya DAMRI menyelenggarakan pelayanan angkutan kota, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota antar provinsi, angkutan khusus bandar udara, angkutan travel, angkutan logistik, angkutan keperintisan dan angkutan lintas batas negara.

Sejarah

Pada tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di zaman pendudukan Jepang yaitu Jawa Unyu Zigyosha yang mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak atau cikar dan juga terdapat Zidosha Sokyoku yang melayani angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor atau bus. Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawah pengelolaan Departemen Perhubungan RI, Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi Djawatan Pengangkoetan untuk angkutan barang dan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkutan Darat untuk angkutan penumpang.

Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan berdasarkan Maklumat Menteri Perhubungan RI No.01/DAM/46 sehingga dibentuklah "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia", disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya.

Tugas tersebut menjadikan semangat kesejarahan DAMRI yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan agresi Belanda di Jawa.

Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 233 Tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).

Tahun 1982, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum (PERUM) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1984 serta dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2002 dan berkelanjutan hingga saat ini, di mana PERUM DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan atau barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor.

Saat ini, DAMRI merupakan salah satu perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Trayek penghubung Bandara

Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Tol Jakarta-Cikampek - Gerbang Tol Bekasi Barat - Jalan Ahmad Yani
  • Bandara-Bogor (Botani Square)
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Tol Jagorawi - Gerbang Tol Bogor - Jalan Pajajaran
  • Bandara-Blok M (Blok M Plaza)
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Sisingamangaraja
  • Bandara-Stasiun Gambir
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Jalan Letjen S. Parman - Jalan Brigjen Katamso - Jalan Jatibaru - Jalan Abdul Muis - Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Medan Merdeka Selatan
  • Bandara-Grand Wisata-Jababeka Cikarang
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Tol Jakarta-Cikampek - Gerbang Tol Tambun - Grand Wisata - Gerbang Tol Tambun - Tol Jakarta-Cikampek - Gerbang Tol Cikarang Barat - Jalan Industri
  • Bandara-Kemayoran (Pool DAMRI)
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Pelabuhan - Jalan Gunung Sahari - Jalan Gunung Sahari 5 - Jalan Garuda
  • Bandara-Kota Harapan Indah
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Pelabuhan - Tol Wiyoto Wiyono - Jalan Yos Sudarso - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Bekasi Raya
  • Bandara-Lebak Bulus
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Jalan Letjen S. Parman - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Gelora 1 - Jalan Tentara Pelajar - Jalan Teuku Nyak Arif - Jalan Sultan Iskandar Muda - Jalan Arteri Pondok Indah - Jalan Metro Pondok Indah - Jalan Pasar Jumat
  • Bandara-Mangga Dua Square
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Pelabuhan - Jalan Gunung Sahari
  • Bandara-Terminal Pasar Minggu
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Pasar Minggu Raya
  • Bandara-Purwakarta
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Tol Jakarta-Cikampek - Tol Cipularang - Gerbang Tol Sadang
  • Bandara-Terminal Kampung Rambutan
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Tol Jagorawi - Gerbang Tol Ramp Taman Mini 1 - Jalan Pondok Gede Raya - Jalan Bogor Raya - Jalan Gedong Timur - Jalan Gedong Barat
  • Bandara-Terminal Rawamangun
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Pelabuhan - Tol Wiyoto Wiyono - Jalan Ahmad Yani - Jalan Pemuda
  • Bandara-Terminal Tanjung Priok
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Pelabuhan - Jalan Yos Sudarso - Jalan Enggano
  • Bandara-Terminal Pakupatan Serang
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol JORR Barat - Tol Jakarta-Tangerang - Tol Tangerang-Merak - Gerbang Tol Serang Timur
  • Bandara-Thamrin City
Rute yang dilalui: Tol Sedyatmo - Tol Dalam Kota - Jalan Jend. Gatot Subroto - Jalan Jend. Sudirman - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Thamrin Boulevard (Kebon Kacang Dr.)


  • Bandara Juanda
  • Bandara-Surabaya (Bungurasih)
  • Bandara-Perak
  • Bandara-Gresik





  • Transjakarta
  • Koridor 1 (Kota-Blok M) (bus gandeng)
  • Koridor 11 (Kampung Melayu-Pulo Gebang)
  • Koridor 12 (Pluit-Sunter)

Pranala luar