Trans7

Jaringan televisi di Indonesia

Trans7 (sebelumnya bernama TV7) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.

Trans7
Kantor Trans Corp di Jakarta.

Sejarah

Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/1997 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki Bakrie & Brothers (perusahaan konglomerat milik Aburizal Bakrie yang memiliki antv). Pada tanggal 25 November 2001 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Logo TV7 Sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama, Pemilik TV7.

Pada 15 Desember 2006 (bertepatan dengan ulang tahun Trans Corp yang ke-5), TV7 mengubah logo dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh Trans Corp pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan mengubah kata TV menjadi Trans. Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama dengan Trans TV yang letak logonya selalu di sudut kanan atas.

Menjadi Trans7

Berdasarkan kutipan dari buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong , Pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 55% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Jakob Oetama sebagai Presiden Direktur Kompas Gramedia juga menyetujui kerjasama dengan Trans TV karena adanya kesamaan kultur yang dipegang oleh kedua belah pihak, yakni adanya kesamaan antara visi dan misinya. Proses kerjasama pun berlangsung dengan cepat yang diikuti oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada hari yang sama.

Selain itu, melalui kerjasama dengan Trans TV. Manajemen pun secara langsung diganti. Agung Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas Gramedia pun ditunjuk sebagai Komisaris Trans7 hingga kini. Seiring dengan berjalannya waktu, Redaksi dan kantor pun secara berangsur - angsur pindah dari Wisma Dharmala Sakti di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di Cawang, Jakarta Timur ke Gedung Trans TV. Dengan dilaksanakannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006 , TV7 resmi berganti nama menjadi Trans7 sekaligus menjadikan hari jadi Trans7. Semua Operasional dan Teknisi juga digabung dengan Trans TV sebagai upaya mengurangi biaya operasional yang mencapai Rp 15 Milyar per bulan.

Kesuksesan Trans7

Berbeda dengan saat menjadi TV7, Terhitung mulai 2007, keuntungan yang dicapai Trans7 telah memasuki puncaknya. Bahkan, menurut Buku Chairul Tanjung si Anak Singkong pun, keuntungan Trans7 mampu mengalahkan Trans TV sebagai saudaranya sendiri. Dan, berkat keuntungannya, Trans7 menyewa gedung sendiri meski sudah bergabung dengan Trans TV.

Acara

Film seri

Acara yang Pernah Ditayangkan

  • Cuci Mata
  • I Gosip
    • I Gosip Pagi
    • I Gosip Siang
    • I Gosip Sore
  • Klise
  • Mariam Mikrolet
  • TKP
  • Liga Inggris

Waktu masih bernama TV7

Penyiar

Mantan penyiar

Transmisi

Trans7 memiliki 26 stasiun transmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia.

Direksi

Daftar direktur utama

No. Nama Awal jabatan Akhir jabatan
1 August Parengkuan 2001 2006
2 Wishnutama 2006 2008
3 Atiek Nur Wahyuni 2008 sekarang

Direksi saat ini

Nama Jabatan
Atiek Nur Wahyuni Direktur Utama
Wishnutama (2008-2012) Direktur Produksi dan Operasional
Ch. Suswati Handayani Direktur Keuangan dan Sumber Daya

Lihat pula

Catatan Kaki

Pranala luar

Templat:Trans7