Wikipedia:Bak pasir
CYBER EXTENSION/Penyuluhan dengan media internet
Daftar isi: a. pengertian cyber extension b. fungsi cyber extension c. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan cybex d. Mekanisme pemanfaatan cybex e. Model komunikasi cybex f. Permasalahan dalam penerapan cyber extension/ penyuluhan didunia maya
1. Pengertian
Cyber extension adalah suatu mekanisme pertukaran informasi pertanian melalui area cyber, suatu ruang imajiner-maya di balik interkoneksi jaringan komputer melalui peralatan komunikasi, Wijekoon et al. (2009).
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media baru penyuluhan ini dirasa lebih efektif dan efisien dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian guna meningkatkan akses informasi kepada; PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) sehingga proses transformasi ilmu ke petani menjadi update, Peneliti dan Petani itu sendiri. Disamping itu, user juga dapat secara interaktif berbagi informasi dan ilmu pengetahuan di kolom yang disediakan.
Secara etimologi, cyber extension terdiri dari dua kata yaitu cyber dan extension. Cyber menurut Oxford Dictionary berarti yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, Internet, dan virtual reality. Sedangkan Extension secara harfiah dapat disebut sebagai “tindakan atau proses memperluas atau memperpanjang sesuatu”. Itu bisa Perluasan area, waktu maupun ruang. Jadi Extension atau penyuluhan adalah sebuah mekanisme sentral dalam proses pembangunan pertanian, baik dari segi transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (Samanta, 1993).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Cyber Extension merupakan media komunikasi inovasi baru yang bersifat hybrid dan konvergen yang memanfaatkan jaringan internet, komunikasi melalui komputer dan multimedia interaktif digital untuk menjembatani proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru dibidang pertanian secara cepat.
2. Fungsi cyber extension/Penyuluhan di dunia maya Cyber extension berfungsi untuk: 1. Mempermudah proses transformasi ilmu pertanian dan meningkatkan interaktivitas para pengguna dengan berkomunikasi dua arah. 2. Mengupas materi secara lebih luas dan mendalam sehingga akan meningkatkan kualitas informasi penyuluh guna mempercepat arus informasi teknologi ke pengguna terakhir (petani) 3. Ketersediaan yang secara terus menerus, kekayaan informasi (informasi nyaris tanpa batas), jangkauan wilayah internasional secara instan, pendekatan yang berorientasi kepada penerima, bersifat pribadi (individual), dan menghemat biaya, waktu, dan tenaga (Adekoya 2007). 4. Cyber extension juga merupakan tipe khusus dari suatu inovasi. Istilah saluran merupakan sebuah terminologi yang penting untuk pembelajaran inovasi karena memiliki beragam aplikasi yang sangat luas, namun memiliki makna yang sangat spesifik (Browning et al. 2008)
3. Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan cybex Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam cyber extension, yaitu faktor dari dalam (pelaku komunikasi itu sendiri) dan dari luar(koneksi yang sulit, biaya operasional, pendidikan, infrastruktur terbatas dan fasilitasi training).
4. Mekanisme pemanfaatan cybex Mekanisme pemanfaatan cyber extension adalah dimulai dari informasi teknologi baru yang disadur penyuluh kemudian disebarkan kepada opinion leaders dan dilanjutkan kepada petani atau bisa langsung tanpa melalui pemuka pendapat. Sebagaimana model yang diperkenalkan oleh Katz dan Lazarsfeld (1955) yang biasa disebut dengan two step flow model of communication (model komunikasi dua tahap) menjelaskan tentang proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap), melainkan melalui perantara seperti misalnya “pemuka pendapat” (opinion leaders). Dengan demikian, proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap: pertama, informasi mengalir dari media massa ke para pemuka pendapat; kedua, dari pemuka pendapat ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya. 5. Proses komunikasi dalam cyber extension Proses komunikasi model ini adalah dengan mengumpulkan informasi yang diterima oleh berbagai sumber di pusat informasi, kemudian disederhanakan kedalam bahasa yang mudah dimengerti dengan menyertakan teks dan gambar, selanjutnya baru disajikan pada pusat informasi pertanian. Dalam model ini, informasi yang dikirim ke pusat informasi komunitas pertanian akan menjadi santapan publik, sedangkan informasi dari pusat ke sumber menjadi milik pribadi. 6. Permasalahan dalam penerapan cyber extension/ penyuluhan didunia maya Permasalahan dalam mengimplementasikan cyber extension adalah: 1) Manajemen (komitmen dan kebijakan belum konsisten serta kemampuan manajerial di bidang teknologi informasi dan komunikasi rendah), 2) Infrastruktur/sarana (kurang stabilnya pasokan listrik dan jaringan komunikasi), 3) Rendahnya kapasitas SDM dalam aplikasi teknologi informasi dan komunikasi, dan 4) Masih rendahnya kultur berbagi dan kesadaran untuk mendokumentasikan data. Selain itu kendala yang perlu dicermati adalah kemampuan dari penyuluh dalam mengelola teknologi informasi yang tidak sama, dikarenakan faktor-faktor seperti latar belakang pendidikan, usia dan lainnya.
1. Wijekoon, R. Shantha Emitiyagoda, M F M Rizwan, R M M Sakunthalaratha-nayaka, H G Anurarajapa. 2009. Cyber Extension: An Information and Communication Technology Initiative for Agriculture and Rural Development in Sri Lanka. [terhubung berkala] 26 September 2009. http://www.fao.org/fileadmin/user_upload/kce/Doc_for_Technical_Consult/SRI_LANKA_CYBER_EXTENSION.pdf
2. Samanta R.K. (1993). Perpanjangan Strategi Pembangunan Pertanian di abad ke-21. Mittal Publikasi Delhi.
3. Adekoya AE 2007. Cyber extension communication: A strategic model for agricultural and rural transformation in Nigeria. International journal of food, agriculture and environment ISSN 1459-0255. Vol. 5, no 1, pp. 366-368 [3 page(s) (article)] (8 ref.)
4. Browning LD and JO Sornes. 2008. Rogers’ Diffusion Innovation in Browning, Larry D, AS Saetre, KK Stephens, and JO Sornes. Information and Communication Technology in Action. Linking Theory and Narratives of Practice. Routledge, New York and London.
5. Katz E and Lazarsfeld P. 1955. Personal Influence. New York: The Free Press.
6. Sumardjo, Lukman M Baga, dan Retno SH Mulyandari. 2010. Cyber Extension: Peluang dan tantangan dalam Revitalisasi Penyuluhan. Bogor: IPB Press.