Peristiwa Lavon

Revisi sejak 15 Juli 2005 17.48 oleh AFP (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Setelah Gamal Abdal Nasser naik ke panggung kekuasaan di Mesir pada 1952, hubungan antara AS dan Mesir bertambah baik. Hal ini dipandang sebagai ancaman bagi Israel. Dalam insiden yang kemudian mengejutkan warga Israel saat kenyataan mulai terang, dan yang kemudian menjatuhkan pemerintahannya, sedikit orang dalam pemerintahan Israel dan Mossad bersekongkol untuk merusak hubungan antara AS dan Mesir. Kelompok ini mengarang musik kampanye bom terhadap pemerintahan dan instalasi AS di Mesir, termasuk perpustakaan Amerika di Iskandariah dan Kairo, sebuah MGM Cinema, dan bangunan bisnis lainnya milik AS.

Gerakan ini berhenti pada 1954 dengan penahanan 2 agen yang telah mencoba menempatkan bom; ini menimbulkan robohnya sel dan penahanan atau hukuman mati kebanyakan anggotanya oleh Mesir. Sekian perempat bertahan bahwa Israel tak berbuat banyak untuk melindungi agennya, didesak oleh dugaan kekerasan dan penganiayaan para pembom oleh otoritas Mesir.

Dalam pemeriksaan berikutnya, Brigadir Binyamin Gibli menyatakan bahwa MenHan Pinhas Lavon memberikan perintah mengadakan operasi secara lisan. Kepala Staf saat itu, Moshe Dayan setuju dengannya. Sebagai akibat skandal itu, Lavon, dipaksa turun, David Ben Gurion menggantikannya dalam jabatan itu. Pada 1960, menyusul bukti baru dari penahanan rahasia 1958 atas agen ganda yang dicurigai, Lavon telah meminta Ben Gurion membebaskannya dari tuduhan. Ben-Gurion menolak, sejak ia tak bisa mempercayai bahwa opsir dari pasukan Israel itu, yang telah dibangunnya sendiri, sanggup melakukan perbuatan tak jujur sebagaimana yang disusun Lavon.

Pada 1960 sebuah komite 7 menteri yang didirikan untuk memeriksa persoalan yang tak dinyana mengungkapkan pemalsuan dokumen yang digunakan Moshe Dayan dan Shimon Peres, Deputi MenHan saat itu, untuk menangkis tanggung jawab atas operasi Mesir 1954 yang dirusak atas Lavon. Pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa Peres, Dayan dan Brigadir Abraham Givli juga terlibat. Kesimpulan komite itu diterima pemerintah. Walau mencoba menyensor detail kasus on grounds of national security, Peristiwa Lavon menimbulkan skandal kedua, dan pengunduran Ben Gurion, yang telah disanggahnya dengan ketaksanggupan pemerintah memutuskan masalah karena pertimbangan politik. Warga Israel bereaksi dengan penghinaan saat mereka mendengar hal yang sebenarnya tentang konspirasi itu.

Dalam pemilihan 1961 berikutnya, Ben-Gurion menyatakan bahwa ia hanya akan menerima jabatan jika Lavon was fired dari kedudukan kepala Histadrut, organisasi persatuan pekerja Israel. Permintaannya diterima; bagaimanapun pada 1963 ia kembali kembali segera setelah skandal. Percobaannya untuk membuat ParPolnya MAPAI memecahkan persolan 1964-1965 berbalik terhadapnya, dan Ben-Gurion dipaksa meninggalkan kedudukannya.