Berkas:Covermpi.jpg
Salah satu Media Pembelajaran Interaktif melalui sebuah software berbasiskan web

Media Pembelajaran Interaktif (MPI) adalah sebuah metoda pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Metode pembelajaran interaktif merupakan satu metode pada dunia pendidikan dan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta didik. Metode pembelajaran interaktif memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian dari metode edukasinya.

Komponen

1. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat fisik yang merupakan bagian dari sebuah sistem perangkat elektronik seperti komputer, TV display, overhead proyektor. Komponen ini digunakan sebagai media penyajian pembelajaran interaktif
2. Perangkat lunak (software)
Digunakan untuk proses penyimpanan dan penganalisaan materi pembelajaran yang kemudian divisualisasikan dalam sebuah program aplikasi yang interaktif terhadap pengguna, seperti Microsoft Office, Microsoft Flash, Microsoft Dreamweaver
3. Data
Berupa materi dan bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik. Data audio dan visual diproses dan diproduksi menjadi sebuah media pembelajaran interaktif
4.Manusia
Merupakan elemen inti dalam sebuah sistem pembelajaran interaktif,karena manusia berperan sebagai perancang dan pengguna dari sistem atau metoda pembelajaran ini, seperti tenaga pendidik dan peserta didik.

Perkembangan

Media pembelajaran interaktif berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi saat ini. Terdapat dua jenis media pembelajaran interaktif berdasarkan perkembangan teknologi yang dibagi dalam kategori yang luas[1], diantaranya

A. Media pembelajaran interaktif tradisional
  1. Visual diam yang diproyeksikan, meliputi proyeksi opaque, seperti proyeksi overhead, slides, filmstrips
  2. Visual yang tidak diproyeksikan, meliputi gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram, papan info
  3. Audio, meliputi rekaman piringan dan pita kaset, 'reel, catridge
  4. Cetak, berupa buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, hand-out
  5. Permainan, dapat berupa teka-teki, simulasi dan permainan papan
B. Media pembelajaran interaktif teknologi mutakhir
  1. Media berbasis telekomunikasi, seperti teleconference dan pembelajaran jarak jauh (distance learning)
  2. Media berbasis microprocessor, meliputi : Computer assisted instruction, Permainan komputer, Sistem tutor intelejen, Hypermedia, Interactive video, Compact video disc

Konsep Media Pembelajaran Interaktif

Teknologi komunikasi dimanfaatkan sebagai media penyampaian pesan. Pesan dan informasi yang disampaikan memiliki dampak serta efek bagi yang menerima pesan maupun pengirim pesan. Konsep inilah yang menjadikan media pembelajaran interaktif sebagai alternatif pembelajaran selain metode pembelajaran konvensional. Ketika tenaga pendidik akan mengkomunikasikan sebuah materi atau bahan ajar, mereka memanfaatkan media pembelajaran interaktif sebagai saluran komunikasi misalnya menggunakan slides yang di proyeksikan. Kemudian pesan yang disampaikan melalui media interaktif ini, direspon oleh peserta didik melalui tanggapan dan argumentasi seputar bahan ajar yang di visualisasikan. Inovasi dan kreatifitas user baik itu tenaga pendidik ataupun peserta didik akan lebih meningkat melalui metode pembelajaran interaktif.

Penerapan Media Pembelajaran Interaktif

Penerapan media pembelajaran interaktif tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.24 Tahun 2012 tentang penyelengaraan pendidikan jarak jauh. Proses pembelajaran dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber belajar yang dapat diakses setiap saat. Penerapan media pembelajaran interaktif dapat berupa materi yang mampu membangkitkan motivasi, minat, gaira belajar serta merangsang keinginan belajar peserta didik[2]. Kontribusi perkembangan karakter dan kepribadian siswa dalam mengembangkan nilai kemandirian serta teknik belajar yang interaktif menjadi acuan penerapan pembelajaran menggunakan media interaktif.

Manfaat Media Pembelajaran Interaktif

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara tenaga pendidik dengan peserta didik[3] sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar tenaga pendidik dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu tenaga pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Tenaga pendidik tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari tenaga pendidik yang diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman peserta akan lebih baik.
6. Media pembelajaran interaktif
Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.
Membantu peserta didik agar lebih percaya diri terhadap kemampuan akademik dan potensi bakat yang dimiliki
8. Mengubah peran tenaga pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
Tenaga pendidik menjadi tenaga yang kompeten karena mampu memanfaatkan teknologi yang tepat guna


Referensi

  1. ^ A. Arsyad, 2005. Media Pendidikan, Jakarta : Pustekkom Diknas & PT. Raja Grafindo Perkasa
  2. ^ Ahmad Sabari : 2005
  3. ^ M. Ali, Dkk : 2007

Pranala Luar