Kepanjen, Malang

ibu kota Kabupaten Malang, Indonesia

KEPANJEN MALANG

Kepanjen adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berada di sebelah selatan Kota Malang, dan dilintasi jalur Surabaya-Malang-Blitar. Kepanjen kini merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Kabupaten Malang. Antara Malang-Kepanjen juga dilayani dengan sarana transportasi Kereta komuter.

Kepanjen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
Pemerintahan
 • CamatBambang
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.07.13 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3507160 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan18
Peta
PetaKoordinat: 8°7′48.34103″S 112°33′58.18626″E / 8.1300947306°S 112.5661628500°E / -8.1300947306; 112.5661628500

Kepanjen terdiri dari 14 Desa dan 4 Kelurahan.

  1. Ardirejo (Kelurahan)
  2. Cepokomulyo (Kelurahan)
  3. Curungrejo
  4. Kedung Pedaringan
  5. Kepanjen (Kelurahan)
  6. Mangunrejo
  7. Mojosari
  8. Ngadilangkung
  9. Panggungrejo
  10. Penarukan (Kelurahan)
  11. Sengguruh
  12. Sukoraharjo, Terdapat PPAI Ketapang yang cukup dikenal pada masa yang lalu. Letaknya sekitar 1 Km dari pusat kota, penduduk bermata pencaharian bertani dan saat ini (Desember 2006) sedang giat membangun daerahnya. Salah satu kegiatan tersebut adalah pembangunan Aspalisasi di dusun legok melalui program PPK yang ketuai oleh Herman Hidayat Oktiono yang juga selaku Sekretaris PDIP Kecamatan Kepanjen
  13. Talangagung

Kepanjen Media: Sejak Mei 2005 telah terbit sebuah media cetak pertama dari Kepanjen, yaitu Kepanjen Media. Media ini berperan sebagai wadah informasi dan promosi untuk kawasan Kepanjen dan sekitarnya.


KEPANJEN IBU KOTA KABUPATEN MALANG

Terkait dengan wacana Kepanjen menjadi ibu kota kabupaten Malang pada saat ini, komisi A DPRD Kab. Malang melaksanakan kunjungan dengar pendapat di wilayah kecamatan kepanjen dengan diawali di panti PKK Kecamatan Kepanjen pada hari Selasa tanggal 6 Pebruari 2007 Kegiatan berlanjut pada kelurahan dan desa penyangga ibu kota dimulai dari Talang Agung, Kepanjen, Cepokomulyo, Mangunrejo, Kedung Pedaringan, Ardirejo dan berakhir tanggal 14 Pebruari di desa Sukoraharjo dan Panggungrejo. Dari kunjungan tersebut Anggota DPRD Kab Malang menyampaikan dasar hukum dan hasil kajian yang telah dilakukan DPRD dengan para pakar bidang ilmu yang terkait baik transportasi, tataruang ekonomi dan lainnya. Wacana Menjadikan Kepanjen menjadi ibu kota kabupaten telah bergulir sejak lama semenjak bupati dijabat oleh Bp Soewignyo hingga saat ini. Dipilihnya Kepanjen menjadi ibu kota berdasarkan pada kesiapan Kecamatan Kepanjen menjadi kota dengan ketersediaan lahan, jalur transportasi, pertumbuhan ekonomi, akses masuk dan sarana perkantoran yang telah tersedia. Kecamatan Kepanjen terdiri dari 4 Kelurahan dan 14 Desa, dalam melaksanakan fungsi pembangunan Kecamatan Kepanjen Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) terdiri dari Kecamatan Wonosari, Ngajum, Kepanjen, Kromengan Sumber Pucung, Pagak dan Kalipare. Kepanjen termasuk orde tiga dan didukung utility kota, sehingga diharapkan Kepanjen dapat memberikan fungsi pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan kabupaten Malang Secara Optimal Antusias masyarakat dari desa/ kelurahan yang dikunjungi komisi A DPRD sangat terlihat dengan terbukti cukup banyaknya usulan dan harapan masyarakat untuk menyongsong kepanjen menjadi Ibu kota Kabupaten.


BERSIH DESA DESA SUKORAHARJO

{{[[Templat:{{{1}}}|{{{1}}}]]}} http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b7/Sujud_Colour.jpg/395px-Sujud_Colour.jpg


Desa Sukoraharjo pada tanggal 17 Pebruari 2007 yang lalu melaksanakan kegiatan BERSIH DESA dengan acara Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Gondo Buwono Gotho, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan melestarikan budaya jawa dan dilain hal juga merupakan ungkapan rasa syukur kehadirat Allah SWT dari masyarakat Sukoraharjo dengan harapan setelah kegiatan tersebut, berbagai aktifitas ekonomi, sosial, budaya dapat berjalan dengan baik. Acara yang dihadiri oleh Bupati Sujud Pribadi, Kasat Bina Mitra Suwarno / mewakili Kapolres Malang, Camat Kepanjen Bambang S, Dan Ramil 0818/05 Legio, dan beberapa undangan lain berjalan sangat meriah. Kegiatan ini sangat ditunggu oleh masyarakat Sukoraharjo mengingat acara bersih desa ini merupakan kegiatan pertama dalam kurun waktu dua dasa warsa di Desa Sukoraharjo dalam kegiatan yang diketuai Noto Wijoyo (Babinsa) acara ini berjalan dengan sukses. Didalam Sambutannya Kepala Desa Moh Efendi menyampaikan harapan kegiatan ini dapat dibakukan menjadi kegiatan rutin tahunan serta dapat menjadi salah satu kegiatan wisata budaya, terkait sejarah desa tersebut yaitu; desa ini berasal dari gabungan desa legok yang berasal dari kata jawa lenggak-lenggok dengan orang pertama yang membuka daerah tersebut mBok Cita Bajing, mBah Joko Reso dan mBah Lanon, Desa Ketapang berasal dari nama pepohonan katepeng yang banyak di daerah tersebut dan yang membuka hutan adalah Djotirto, Desa Blobo berawal dari adanya pepohonan yang getahnya menetes (jawa mblobo) dalam riwayat Desa ini sebelumnya bernama desa Maki sedang orang yang pertama merambah hutan daerah itu adalah mBah Sidik dan mBah Soedjono mereka berasal dari Mataram Jogjakarta sedang desa terakir adalah Sembojo pertama dibuka oleh mBah Watinah nama desa ini diambil dari nama pepohonan Sembojo (Kamboja). Kepala Desa yang pernah memimpin desa ini pada jaman dahulu adalah Karso, Irodrono, Wirodrono, Soeromedjo (s/d 1905), Soemoredjo (1935), Poelioredjo (1952), Soemosastro (1973), Moc. Thoyib (1989), Moh Efendi (s/d sekarang).