Kabupaten Mamasa
Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan mobil dari kota Pare-Pare, pusat kawasan pengembangan ekonomi terpadu di propinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km.
Kabupaten Mamasa | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Mesa Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate | |
Koordinat: 3°06′S 119°24′E / 3.1°S 119.4°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Barat |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Mamasa |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs.Ramlan Badawai, MH |
Luas | |
• Total | 275.923 km2 (106,534 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 125.088 |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | - |
Kode Kemendagri | 76.03 |
DAU | Rp. 410.741.106.000.- |
Situs web | - |
Batas Wilayah
Utara | Kabupaten Mamuju |
Timur | Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan |
Selatan | Kabupaten Polewali Mandar |
Barat | Kabupaten Mamuju |
Kecamatan
Kabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan dan 123 kelurahan/desa. [1]
Penduduk dan Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk Kabupaten Mamasa sebanyak 125.088 orang yang terdiri dari laki-laki 62.132 orang dan perempuan 62.956 orang.
Keadaan Sosial
Kesehatan
- Rumah Sakit Umum:
- Rumah Sakit Khusus: 1 buah
- Puskesmas: 3 buah
- Puskesmas Pembantu: 22 buah
Agama
Penduduk Mamasa mayoritas memeluk agama Kristen dengan presentasi sebagai berikut:
- Protestan : 81 %
- Islam : 10%
- Katolik : 8 %
- Lain-lain 1 %
Tempat peribadatan terdiri atas:
- Masjid: 101 buah
- Gereja: 560 buah
Potensi Daerah
Sektor Pertanian
Hasil pertanian Kabupaten Mamasa di antaranya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Sektor Perkebunan
Hasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikelola petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa masih menjadi bagian dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja.
Sektor Peternakan
Pembangunan sub sektor peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan peternak. Di antara populasi ternak yang berkembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan untuk jenis unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal.
Sektor Pariwisata
Kabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Propinsi Sulawesi Barat. http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011
Kabupaten Mamasa memiliki beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Alam Air Terjun Sarambu, Permandian Air Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata alam air terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik.
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Kabupaten Mamasa