José Rizal

nasionalis, penulis dan polimatik dari Filipina (1861–1896)
Revisi sejak 18 Juli 2005 14.28 oleh AFP (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

José Protacio Rizal Mercado y Alonzo Realonda (19 Juni 1861 - 30 Desember 1896) adalah tokoh rakyat Filipina. Ia adalah seorang yang berbakat. Selain dari menjadi seorang dokter, ia juga merupakan ahli pahat, penyair, penulis drama dan pengarang novel. Ia dapat bertutur dalam bermacam-macam bahasa: Tagalog, Melayu, Cina, Arab, Ibrani, Inggris, Jepang, Spanyol, Italia, Portugis, Latin, Perancis, Yunani, Rusia, Sansekerta dan dialek-dialek Filipina yang lain.

Keluarga

Jose Rizal merupakan anak yang ke tujuh dalam keluarga Francisco Mercado dan Teodora Alonzo dan dilahirkan di dalam sebuah keluarga Cina-Mestizo yang mewah di Calamba, Provinsi Laguna, Filipina. Rizal merupakan keturunan ke lima Domingo Lam-co, seorang saudagar Cina yang telah berhijrah ke Filipina dari Amoy, RRT lewat abad ke-17. Lam-co beruma htangga dengan seorang wanita keturunan Cina-Mestizo, Inez de la Rosa. Untuk melepaskan keturunannya dari kebijakan rasial yang dikenakan atas penduduk Cina oleh pemerintah Spanyol yang memerintah Filipina pada masa itu, Lam-co mengganti nama keluarganya ke "Mercado". Nama "Mercado" ditukar ke "Rizal" oleh Jose Rizal sendiri, atas nasihat abangnya, Paciano Mercado, supaya kegiatan kemerdekaan yang diperjuangkan oleh Rizal tidak mempunyai implikasi atas keluarganya.

Pendidikan

Jose Rizal mulai belajar dengan Justiniano Cruz di Laguna. Ia kemudian pergi ke Manila untuk belajar di Ateneo Municipal de Manila (kini Universitas Ateneo de Manila) di mana ia meraih ijazah Sarjana Muda pada 1877. Beliau meneruskan pelajarannya di Ateneo Municipal untuk meraih ijazah dalah bidang pengukuran dan pemetaan tanah dan pada masa yang sama, belajar di Universitas Santo Tomas dalam bidang sastra dan filsafat. Saat ia sadar bahwa ibunya akan menjadi buta, ia telah bercadang untuk mengambil bidang kedokteran (mata) tetapi tidak menamatkan kursusnya kerana belaiu rasa pelajar Filipina didiskriminasikan oleh paderi-paderi Dominikan yang mengurus universitas tersebut.

Ia kemudian pergi ke Madrid, Sepanyol untuk menghabiskan kursusnya dalam kedokteran, walaupun ditentang oleh bapanya. Ia lulus dengan ijazah kedokteran dari Universidad Central de Madrid.

Karya

Jose Rizal terkenal dengan karangan dua novel, Noli Me Tangere (1887) dan El Filibusterismo (1891), keduanya merupakan kritik mengenai penjajahan Spanyol atas Filipina. Buku-buku tersebut bertanggung jawab membangkitkan semangat persatuan di kalangan rakyat Filipina.

Peninggalan

Rizal merupakan pelopor sebuah masyarakat yang terbuka, berbanding dengan tanggapan orang mengenai beliau sebagai seorang ahli revolusioner kemerdekaan. Sebagai ketua gerakan Propaganda Movement pelajar-pelajar Filipina di Spanyol, ia telah menyumbang beberapa artikel kepada surat kabar La Solidaridad di Barcelona dengan agenda-agenda yang berikut:

  • Filipina menjadi salah satu provinsi Spanyol
  • Perwakilan di Cortes (Parlemen)
  • Paderi-paderi Filipina dan bukan paderi Spanyol di gereja di Filipina
  • Kebebasan berserikat dan bersuara
  • Hak yang sama di sisi undang-undang (untuk rakyat Filipina dan penguasa Sepanyol)

Jikalau usulan ini diterima, novel yang dikarang Rizal dapat dibenarkan oleh pemerintah untuk disebarkan kepada orang awam. Namun penjajah Spanyol tidak bersedia menerima pendapat Rizal dan saat ia pulang ke Manila pada 1892, ia dituduh ingin menggulingkan pemerintah dan dibuang ke Dapitan, Mindanao.

Rizal sekali lagi dituduh bersubahat oleh pemerintah kolonial saat sebuah gerakan kemerdekaan, Katipunan mencoba memberontak. Rizal ditangkap dan dihukum atas tuduhan hasutan (sedition). Rizal menerima hukuman tembak sehingga mati dari satuan penembak dan berlansung di Bagumbayan (kini Rizal Park, di Manila. Ia diberi peluang untuk menghindari hukuman tersebut dengan menjabat sebagai dokter di Kuba, namun ia menolak tawaran itu. Sehari sebelum hukuman dijatuhkan, ia telah mengarang sajak, "Mi Último Adiós" (Selamat tinggalku yang Terakhir). Jose Rizal, bersama Mohandas Gandhi dari India dan Sun Yat-sen dari Taiwan boleh dianggap sebagai ketua-ketua kemerdekaan Asia yang ulung.

Hari peringatan kematian Jose Rizal adalah 30 Desember dan adalah hari cuti di Filipina.

Pranala luar