William Adelin

Revisi sejak 6 April 2013 01.59 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 17 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q362113)

William (1103 – 25 Nopember 1120), bermarga Adelin (alternatif dibuat sebagai Adelinus, Adelingus, Audelin atau Ætheling[1]), merupakan putra Henry I dari Inggris dengan istrinya Matilda dari Scotlandia, dan pewarisnya. Kematiannya pada usia muda tanpa keturunan mengakibatkan sebuah krisis suksesi.

William Adelin
Adipati Normandia
PasanganMatilda dari Anjou
WangsaDinasti Norman
AyahHenry I Beauclerc
IbuMatilda dari Scotlandia

William dilahirkan di Winchester. Ayahnya, Henry I, merupakan putra termuda William sang Penakluk, Raja Inggris dan Adipati Normandia, dan Matilda dari Flanders. Robert Curthose, putra tertua sang Penakluk, pewaris Normandia, ketika William Rufus, salah satu adik lelaki Robert, mewarisi Inggris. Pada tahun 1100, William terbunuh di dalam kecelakaan berburu, dan Henry mengambil tahta tersebut. Pada tahun 1105, ia juga menguasai Robert dari Normandia.

Ibu William adalah Matilda (juga dipanggil Edith), putri Malcolm III dari Scotlandia dengan Santa Margaret dari Scotlandia. Henry telah mengatur sebuah pernikahan untuk menenangkan subyek-subyek Anglo-Sachennya: Santa Margaret adalah cucu perempuan dari Raja Anglo-Sachen Edmund Ironside, dan keponakan buyut Edward yang Mengaku; dengan begitu, pernikahan tersebut mempersembahkan sebuah ikatan antara para penguasa Norman yang baru di Inggris dan Dinasti kuno Anglo-Sachen. Harapan Henry untuk pewarisnya berada pada William, yang menurut Henry dari Huntingdon, "pangeran yang begitu manja" yang membuatnya kelihatan seperti "ditakdirkan menjadi makanan untuk api."[2]

Adipati Normandia

Selama masa hidupnya, William diinvestasikan sebagai Adipati Normandia, hanya menyandang sebuah gelar saja daripada dipraktekkan. Penginvestasian tersebut dibuat oleh Henry I ketika ia ditekan oleh Raja Perancis untuk melakukan penghormatan sebagai Adipati Normandia. Karena Raja berada di kanannya, Henry enggan untuk memenuhi hal tersebut, dan pada tahun 1115 ia menawarkan untuk menyuruh William yang melakukannya sebagai gantinya. Penawaran ini akhirnya diterima pada tahun 1120, setelah intervensi periode perang, dan William memberi penghormatan kepada Louis VI dari Perancis di pertengahan tahun 1120. Untuk alasan ini William kadang dianggap sebagai Adipati Normandia (sebagai baik William III atau William IVWilliam Clito juga kadang disebut 'Adipati Normandia'). William sebagai pewaris tahta menerima, penghormatan dan kesetiaan dari para baron Normandia pada tahun 1115 dan para baron di Inggris di bulan Maret 1116.[3]

Ibu William Ratu Edith biasanya bekerja sebagai wali Henry di Inggris ketika ia berada di Normandia. Setelah kematiannya pada tahun 1118 William sudah cukup dewasa untuk bekerja sepenuhnya. Ia sangat disarankan dalam peran ini oleh administrator Raja, seperti Roger dari Salisbury. Selama tahun terakhir ia kadang disebut sebagai rex designatus (raja yang ditunjuk).

Selama masa pemerintahannya yang panjang Henry I dari Inggris akan menghadapi beberapa letusan permusuhan karena aliansi saingan dengan beberapa tetangga. Dalam rangka untuk mengamankan loyalitas Anjou, saingan lama Normandia, Henry menjodohkan William dengan Matilda dari Anjou, putri tertua Count Fulk V dari Anjou di bulan Pebruari 1113 dekat Alençon.[3] Pernikahan tersebut akhirnya diselenggarakan pada bulan Juni 1119 di Lisieux.[3]

Kematian

William tewas di dalam tragedi Kapal Putih pada tanggal 25 Nopember 1120. Pangeran dan pengikutnya telah menyeberangi Channel Inggris dari Barfleur di dalam Kapal Putih, kapal yang tercepat dan paling modern di dalam armada kerajaan. William dan partainya terus minum-minum di pantai sampai hari gelap, yakin bahwa di dalam sebuah kapal cepat dan masih di atas laut keterlambatan tidak akan ada dampaknya. Sebagai akibatnya, pada saat tengah malam juru mudi kapal yang mabuk itu menabrak sebuah batu di teluk. Para awak dan penumpangnya tidak mampu mengangkat kapal tersebut dari batu, atau mencegah kapal tersebut dimasuki air; bagaimanapun juga, William dan beberapa temannya berhasil melancarkan perahu penyelamat kecil. Pada saat terakhir, William berbalik arah untuk menyelamatkan saudara perempuan tirinya yang tak sah, Countess Perche; ketika mereka dan beberapa orang lainnya melompat ke perahu kecil itu, kapal tersebut, "tidak mampu menampung beban yang ada diatasnya, terbalik dan kemudian tenggelam dan mengubur semua orang di laut tanpa pandang bulu."[4]

Henry dari Huntingdon, menyatakan bencana tersebut, menuliskan bahwa William, "mengambang telanjang di atas ombak... daripada mengenakan jubahnya yang bersulam, dan bukannya naik ke tahta yang mulia ... makamnya ditemukan di dasar laut."[5]

Istri William berada di atas kapal lainnya pada saat bencana itu terjadi, ia selamat dan menjadi seorang biarawati dan akhirnya, menjadi seorang Kepala Biara di Fontevrault.

Kematiannya menghancurkan harapan dan kebijakan ayahnya. Meskipun ia segera menikah untuk yang kedua kalinya (Matilda dari Scotlandia wafat pada tahun 1118) dengan Adeliza dari Louvain, ia tidak menghasilkan keturunan sah yang lainnya. Dengan tanpa keturunan laki-laki yang tidak jelas (pilihan jelas, William Clito, putra abang Henry, yang tidak disukai oleh Raja; Henry memiliki kelebihan dari keponakan lainnya dan anak-anak haram, keponakan yang ia sayangi Stephen dari Blois dan anak haram Robert dari Gloucester terutama menonjol, namun untuk beberapa alasan tidak ada seorangpun yang terpilih), Henry menunjuk putrinya, Matilda, Permaisuri Kaisarina Romawi Suci, sebagai pewarisnya, menikahinya dengan saudara ipar William Geoffrey V dari Anjou, dan memaksa baron-baronnya untuk bersumpah setia kepadanya; namun atas kematiannya, para baron melanggar sumpah mereka dan melancarkan kudeta, mereka memilih keponakan Henry, Stephen dari Blois, mendorong sebuah periode di dalam sejarah Inggris yang dikenal sebagai Anarki.

Silsilah Keluarga

Catatan

  1. ^ "Adelin" derives from the Germanic element Adel, meaning "noble", and is equivalent to the Old English word Æthel, "noble". Adelinus is thus equivalent to the term "Ætheling" used for English princes prior to the Norman Conquest. A Latin term meaning "noble", Clito, was sometimes used as an alternate to the two: for example in the case of William Adelin's cousin, William Clito. See Miller, S., "Ætheling" in The Blackwell Encyclopaedia of Anglo-Saxon England, ed. M. Lapidge, J. Blair, S. Keynes and D. Scragg. Oxford: Blackwell, 2003. ISBN 0-631-22492-0
  2. ^ Meade, Marion, Eleanor of Aquitaine
  3. ^ a b c J. F. A. Mason, ‘William (1103–1120)’, Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press, 2004 [1]
  4. ^ William of Malmesbury, from Marion Meade, Eleanor of Aquitaine
  5. ^ Henry of Huntingdon, quoted in Eleanor of Aquitaine, Meade, Marion

Referensi

William Adelin
Lahir: ? 1103 Meninggal: 25 Nopember 1120
Inggris
Didahului oleh:
Robert II, Adipati Normandia
Pewaris tahta Inggris
sebagai calon pewaris

1103 – 25 November 1120
Diteruskan oleh:
Kaisarina Matilda
Bangsawan Prancis
Didahului oleh:
Henry I dari Inggris
Adipati Normandia
1120 – 25 Nopember 1120
Diteruskan oleh:
Henry I dari Inggris