Oneirologi

Revisi sejak 6 April 2013 09.15 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 7 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2461938)

Oneirologi berasal dari bahasa Yunani ὄνειρος / oneiros yang dalam bahasa indonesia yang berarti "mimpi" adalah cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang mimpi. Cabang ilmu pengetahuan ini juga mencoba mencari korelasi antara mimpi dengan fungsi otak, serta pemahaman tentang bagaimana cara kerja otak selama seseorang sedang bermimpi dan kaitannya dengan pembentukan memori dan gangguan mental. Studi tentang oneirology berbeda dengan studi tentang analisis mimpi, tujuan dari studi oneirologi adalah untuk mempelajari proses terjadinya sebuah mimpi dan cara kerja sebuah mimpi bukannya menganalisis makna sebuah mimpi.

Penggunaan kata oneorologi tercatat pertama kali pada 1653. Pada abad ke-19 dua pendukung dari ilmu ini adalah seorang sinologists Perancis Marquis d'Hervey de Saint Denys dan Alfred Maury. Ilmu ini semakin menjadi terkenal pada tahun 1952, ketika ]]Nathaniel Kleitman]] dan muridnya Eugene Aserinsky menemukan adanya sebuah siklus teratur. Sebuah penelitian lebih lanjut oleh Kleitman dan William C. Dement, dan beberapa mahasiswa kedokteran, menemukan bahwa ada sebuah periode yang istimewa dalam waktu tidur manusia selama adanya aktivitas listrik yang kuat dalam otak, yangv diukur dengan menggunakan electroencephalograph (EEG), ketika seseorang dalam kondisi mendekati bangun tidur, di mana bola mata manusia sedang aktif. Tidur semacam ini dikenal sebagai rapid eye movement (REM), dan dari percobaan Kleitman dan Dement ini ditemukanlah korelasi antara tidur REM dan bermimpi.


Oneorology meneliti sebuah eksplorasi mekanisme terjadinya mimpi, pengaruh sebuah mimpi, dan gangguan-gangguan yang terjadi akibat bermimpi. Studi Oneirology memiliki kesamaan dengan neurologi dan dapat mempunyai variasi karena terdapat perbedaan ukuran dari sebuah mimpi, Oneorology juga menganalisis gelombang-gelombang otak selama bermimpi, mempelajari efek obat dan neurotransmiter dengan tidur dan mimpi. Meskipun ada perdebatan terus tentang tujuan dan asal-usul mimpi, masih ada keuntungan besar dari mempelajari mimpi sebagai fungsi dari aktivitas otak. Salah satu penemuan yang ditemukan dari cabang pengetahuan ini adalah ditemukannya implikasi dalam pengobatan beberapa jenis penyakit mental.