Bizantium

Revisi sejak 21 Juli 2005 20.04 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Removing: nl, de, sv)

Bizantium adalah nama asli kota modern Istanbul. Bizantium awalnya diduduki koloni Yunani dari Megara pada 667 SM dan dinamakan menurut raja mereka, Byzas. Nama "Bizantium" adalah Latinisasi nama Yunani asli Byzantion (Βυζάντιον).

Setelah bersekutu dengan Pescennius Niger melawan sang pemenang, Septimius Severus, kota ini direbut oleh Roma dan mengalami kerusakan parah pada tahun 196. Bizantium kemudian dibangun kembali oleh kaisar Romawi Septimius Severus dan memperoleh kemakmurannya kembali dengan cepat. Lokasinya menarik perhatian Konstantinus yang Agung yang, pada 330, menamakannya ulang menjadi Nova Roma (Roma Baru) atau Konstantinoupolis (Konstantinopel, bahasa Yunani Κωνσταντινούπολις) setelah sebuah mimpi suci disebut telah mengidentifikasi lokasi kota ini. Kekaisaran Romawi Timur yang beribukotakan Konstantinopel sejak saat itu hingga 1453, telah sering dipanggil Kekaisaran Bizantin atau Bizantium oleh ahli-ahli modern.

Tentu tidak sulit melihat bahwa gabungan imperialisme dan lokasi seperti Bizantium ini akan memainkan peranan penting sebagai titik penyeberangan antara dua benua (Eropa dan Asia), dan kemudian menjadi magnet bagi Afrika dan lainnya juga, dari segi perdagangan, budaya, diplomasi dan strategi. Dengan lokasi strategisnya, Konstantinoupolis dapat mengontrol rute antara Asia dan Eropa, serta jalur dari Laut Mediterania menuju Euxinos Pontus (Laut Hitam).

Pada 29 Mei 1453 kota ini jatuh kepada kerajaan Ottoman hingga peleburan resminya pada 1 November 1922. Sejak saat itu ia telah menjadi bagian dari Republik Turki (pertama dideklarasikan pada 20 Januari 1921, dikenal secara umum pada 29 Oktober 1923).

Pada abad ke-20, kota ini dinamakan ulang menjadi Istanbul. Penamaan ulang ini menjadi resmi pada 1930.

Referensi