Jan Engelbert Tatengkeng

Jan Engelbert Tatengkeng (19 Oktober 1907 – 6 Maret 1968) adalah penyair Indonesia dari era Pujangga Baru. Selain itu ia juga pernah menjabat Perdana menteri Negara Indonesia Timur.

Jan Engelbert Tatengkeng
Perdana Menteri Negara Indonesia Timur ke-4
Masa jabatan
27 Desember 1949 – 14 Maret 1950
PresidenTjokorda Gde Raka Soekawati
Sebelum
Pengganti
D P Diapari
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1907-10-19)19 Oktober 1907
Belanda Kalongan, Sangihe, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal6 Maret 1968(1968-03-06) (umur 60)
Indonesia Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
ProfesiPenyair
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

J.E. Tatengkeng berasal dari latar belakang keluarga Kristen yang taat. Ayahnya guru Injil dan kepala sekolah Zending. J.E. Tatengkeng menempuh pendidikan pertama kali di Zendingsvolksschool berbahasa Sangihe di Mitung. Sesudah itu ia melanjutkan ke HIS di Manganitu. Dari sana ia meneruskan ke Christelijk Middagkweekschool di Bandung, Jawa Barat, lalu Christelijk Hogere Kweekschool di Solo, Jawa Tengah.

Pada masa bersekolah ini, J.E. Tatengkeng mulai berkenalan dengan Tachtigers, suatu aliran kesusastraan Belanda yang disebut juga sebagai Angkatan 80-an. Aliran kesusastraan inilah yang kemudian banyak mempengaruhi sajak-sajaknya.

Karir

Selain sebagai penyair, J.E. Tatengkeng juga merupakan tokoh pendidikan dan negarawan. Sebagai tokoh pendidikan ia pernah menjadi guru bahasa Indonesia di Tahuna tahun 1932, Kepala Schakelschool di Pulau Siau, Kepala Sekolah HIS di Tahuna, Menteri Muda urusan Pengajaran tahun 1948, dan terakhir Kepala Jawatan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Kemendikbud perwakilan Sulawesi tahun 1951. Di Makassar, ia turut mengajar dan membidani lahirnya Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Sebagai negarawan, J.E. Tatengkeng pernah menjabat sebagai Perdana menteri Negara Indonesia Timur pada rentang tahun 1949-1950.

Karya

Karyanya yang terkenal ialah Rindu Dendam (1934) yang berisi 32 sajak yang ia tulis. Karya-karyanya yang lain disebutkan di sini:[1]

Prosa

  • Datuk yang Ketularan
  • Kemeja Pancawarna
  • Prawira Pers Tukang Nyanyi
  • Saya Masuk Sekolah Belanda
  • Sepuluh Hari Aku Tak Mandi

Drama

  • Lena (1958)

Referensi

  1. ^ R.S. Kurnia. Napas Kristen Pada Angkatan Pujangga Baru. Bio-Kristi edisi 13 (13-8-2007). http://www.biokristi.sabda.org/napas_kristen_pada_angkatan_pujangga_baru

Pranala Luar