Tikus sawah

Revisi sejak 28 April 2013 15.32 oleh Addbot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 12 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q1641012)
Tikus sawah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
R. argentiventer
Nama binomial
Rattus argentiventer
(Robinson & Kloss, 1916)

Tikus sawah, Rattus argentiventer, adalah tikus yang mudah dijumpai di pedesaan dan perkotaan di penjuru Asia Tenggara.

Pemerian dan taksonomi

Tikus berukuran sedang, cenderung lebih kecil daripada tikus got, dengan panjang 30-40cm (termasuk ekor). Warna rambut coklat kekuningan. Perutnya berambut kelabu dengan tepi putih. Nama argentiventer berarti "berperut keperakan". Ekornya berwarna coklat.

Beberapa ahli memasukkannya sebagai anak jenis dari tikus rumah Rattus rattus (i.e. R. r. argentiventer). Tinjauan terakhir menunjukkan tikus sawah merupakan jenis tersendiri dengan 4 anak jenis [1]:

Rattus argentiventer umbriventer dari Filipina (Cebu, Luzon, Mindanao dan Mindoro) tidak dianalisis, tetapi besar kemungkinan anak jenis tersendiri.

Habitat

Hewan pengerat ini menyukai persawahan, ladang dan padang rumput, tempat ia memperoleh makanan kesukaannya berupa bulir padi, jagung, atau rumput. Ia membuat sarang di lubang-lubang tanah, di bawah batu, atau di dalam sisa-sisa kayu.

Kepentingan

Hewan ini adalah jenis hama pengganggu pertanian tanaman utama dan sulit dikendalikan karena ia mampu "belajar" dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Hewan ini diketahui cerdas dan sering digunakan dalam penelitian perilaku hewan. Pengendalian biasanya dengan pemberian umpan beracun atau pengasapan yang dikombinasi dengan "penggeropyokan". Cara yang dianggap alami adalah dengan menggunakan burung hantu atau ular sawah, namun biasanya dianggap kurang efektif.

Beberapa masyarakat menjadikan tikus ini sebagai bagian dari menu.


Referensi

  1. ^ Maryanto, I 2003. Taxonomic status of the ricefield rat Rattus argentiventer (Robinson and Kloss, 1916) (Rodentia) from Thailand, Malaysia and Indonesia based on morphological variation. Records of the Western Australian Museum 22:47-65.

Rujukan

Pranala luar