Yohanes 3 (disingkat Yoh 3) adalah bagian Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal ini terdiri dari 36 ayat. Berisi catatan perkataan Yesus Kristus mengenai "kelahiran kembali" dan pernyataan Yohanes Pembaptis tentang kebesaran Yesus.[1][2]

Struktur isi

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1-21

Yohanes 3:1–21 berisi catatan percakapan Yesus Kristus dengan Nikodemus, seorang anggota Mahkamah Agama Yahudi (Sanhedrin), yang datang di waktu malam menemui Yesus di Yerusalem. Nikodemus menyebut Yesus sebagai Rabbi (="guru"). Mukjizat yang dibuat Yesus membuat Nikodemus percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah. Dalam jawaban-Nya, Yesus mengajarkan bahwa: "Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh." (Yohanes 3:5–6). Ayat 16 merupakan suatu rumusan ajaran penting bahwa kepercayaan kepada Yesus membawa kepada hidup kekal.

Ayat 14-15

"Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia (Yesus) harus ditinggikan (=ditaruh pada sebuah tiang; disalibkan), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."[3]

Yesus Kristus mengutip peristiwa dalam Kitab Bilangan pasal 21:

Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.[4]

Ayat 16

Yohanes 3:16 merupakan salah satu ayat yang paling sering dikutip dari Alkitab Kristen,[5] dan disebut ayat paling terkenal dalam Alkitab.[6] Juga disebut sebagai "Ikhtisar Injil" (bahasa Inggris: "Gospel in a nutshell") karena dianggap sebagai rangkuman dogma utama dari kepercayaan Kristen.[7]

Teks bahasa Yunani di naskah tertua (dengan nomor konkordansi Strong):

Οὕτως3779 γὰρ1063 ἠγάπησεν25 3588 Θεὸς2316 τὸν3588 κόσμον2889, ὥστε5620 τὸν3588 Υἱὸν5207 Αὐτὸυ[8] 846 τὸν3588 μονογενῆ3439 ἔδωκεν1325, ἵνα2443 πᾶς3956 3588 πιστεύων4100 εἰς1519 Αὐτὸν846 μὴ3361 ἀπόληται622 ἀλλ᾽235 ἔχῃ2192 ζωὴν2222 αἰώνιον166
Houtōs gar ēgapēsen ho Theos ton kosmon, hōste ton Huion Autou ton monogenē edōken, hina pas ho pisteuōn eis Auton mē apolētai all᾽ echē zōēn aiōnion.

Alkitab Terjemahan Baru bahasa Indonesia:

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Bahasa Minangkabau (Sumatera Barat):[9]

Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia-ko, sahinggo Tuhan alah mangaruniakan AnakNya nan tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak binaso, malainkan baroleh iduik nan kaka.

Bahasa Karo (Batak):[9]

Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda, maka ibereikenna Anakna si tonggal, gelah ola bene ise pe si tek ibas ia, tapi dat kegeluhen si rasa lalap.

Bahasa Simalungun (Batak):[9]

Ai sonon do parholong in atei ni Naibata bani dunia on, pala do anakni sisada-sada ai iberehon ase ulang magou sagala na porsaya Bani, tapi ase dapotan hagoluhan sadokah ni dokahni.

Bahasa Sunda (Banten, Jawa Barat):[9]

Sabab dunya teh pohara nya diasihna ku Allah, nepi ka Putra TunggalNa oge dipasrahkeun, supaya sing saha anu percaya ke Anjeunna ulah nepi ka cilaka, sabalikna bisa tinemu jeung hirup abadi.

Bahasa Jawa:[9]

Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anting, supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging nduwenana urip langgeng.

Bahasa Madura (Jawa Timur):[9]

Karana bariya kataresna´anna Allah ka alam dunnya, kangse marengngagi Pottrana se settong, sopaja sepat oreng se parcaja ka Salerana ta´ nemmowa calaka, tape andi´a odi´ se langgeng.

Bahasa Ngayu (Dayak, Kalimantan):[9]

Karana kalote kapaham Hatalla jari sinta kalunen, sampai ie jari manenga Anake ije tonggal, mangat gagenep oloh, ijo percaya buang ie, dia binasa, tapi mandino pambelom ije katatahi.

Bahasa Dayak Laut (Kalimantan):[9]

Allah Taala rindu ka mensia, datai ka iya mri Anak tunggal iya ngambi ka samoa orang ti arap ka iya enda lalu mati, utang bulih idup meruan.

Bahasa Mori (Sulawesi Tenggara):[9]

Nde kanandiomo Dopehohawao Oee Ala wawontolino andio, ka Doweeakono Anado anu asa-asa, kasi dontetadi luwudo mia, anu mpe´ala-ala Ira, tendeano ka domehaweo tuwua, anu nahina tampulaano.

Bahasa Timor:[9]

Fun Usif Neno nek pah pinan onnane talan te In anfe In An mone fua mese, he nati ale sekau le nekan nateb neo In, kais namle´u, mes napeni honis nabal-bal.

Bahasa Namau (Papua):[9]

Uku Eloi pani va´au umu-awkanave kapoi, Una naumuki Mere U awkunave, a´a kavakava ane u pirimaroakona u imunavaia, a opai rokoa u miane-iai.

Bahasa Dani Barat (Papua):[9]

Ai Ala nen yt aakvmy abok ynabuwa lombok mbareegerak me, kit kiniki noba panggombvnuk, abet nombakwy kiinok, lek eerogo pinagarak lek mondok-mondok kineenik logobagip ndvk, at apvt ambolom ndarak an aret nappani wagagerak.

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Yohanes 3:14–15
  4. ^ Bilangan 21:8-9
  5. ^ TopVerses.com
  6. ^ Tebow memenuhi janjinya kepada tim, penggemar, Allah, The Sports Network, January 9, 2009
  7. ^ Max Lucado Launches John 3:16 Movement, Christian Post, Jan 8, 2008. Archived at the Internet Archive
  8. ^ Kata Αὐτὸυ (kata ganti milik "-Nya") muncul setelah Υἱὸν ("anak") dalam Textus Receptus dan naskah-naskah Bizantin, tetapi tidak ada dalam naskah-naskah Aleksandria.
  9. ^ a b c d e f g h i j k l Yohanes dalam 12 bahasa daerah dikutip dari Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 60-61.

Lihat pula

Pranala luar