Batu Kelenang merupakan salah satu peninggalan sejarah di Desa Sambelia Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia. Situs ini terletak di sebelah selatan wilayah desa, yaitu tepatnya sekitar 1 km ke arah selatan dari Montong Amak Ayat. Dari susunan katanya, Batu Kelenang terdiri atas "batu" yang berarti batu, dan "kelenang" yang dalam bahasa setempat berarti Kulintang. Jadi Batu Kelenang ini adalah situs peninggalan sejarah yang berupa 3 buah batu dengan susunan menyerupai alat musik tradisional kulintang.

Sejarah Kampung

Menurut cerita para tokoh masyarakat desa setempat, Batu Kelenang dulunya merupakan perkampungan pertama. Namun karena pernah diserang "balaq", para penduduk pergi meninggalkan kampung tersebut. Waktu itu mereka percaya bahwa "balaq" atau sejenis wabah kolera yang menyebabkan banyak kematian waktu itu akibat kemarahan bangsa jin, setan dan roh jahat. Sehingga asumsi mereka dengan menyingkir dan bermukim di seberang, kehidupannya tidak akan diganggu lagi. Setidaknya itulah cerita yang populer atau lebih sering kita dengar dari para tetua adat di Balai Pertemuan, tinimbang versi lain yang mensinyalir kepindahan penduduk karena dikeluarkan petugas kehutanan.

Gambaran Tentang Situs

Sekitar tahun 1980-an, situs "Batu Kelenang" masih utuh sebanyak tiga buah. Namun sekarang tidak bisa dipastikan apakah masih ada atau tidak. Batu yang tengah lebih besar dari kedua batu yang mengapitnya. Susunannya beraturan seperti kulintang, dan kalau diketuk bisa menghasilkan irama layaknya kulintang. Kalau lewat atau kebetulan di sekitar tempat itu, dulu saya suka memainkannya. Suaranya memang tidak begitu nyaring, tapi apa yang saya bisa lihat dan rasakan di sana cukup memberi kesan bahwa yang diceritakan para tokoh dan tetua adat desa itu benar adanya. Lokasi sekitarnya relatif datar dengan vegetasi dominan semak belukar dan pepohonan jenis lengkukun. Selain Batu Kelenang, pertanda lokasi tersebut bekas perkampungan yaitu di beberapa tempat masih bisa ditemukan sisa bangunan seperti serpihan bata dan genteng (WG).