Lahir di Padang, 1 Januari 1963,  memiliki pengalaman di media penyiaran dan di media cetak selama lebih kurang 30 tahun, mengawali karier radionya di Radio Febrianta Niaga  Angkasa Padang (sekarang  SIP FM) pada awal 80-an, kemudian bergabung dengan Arbes FM pada tahun 1985, dan menjadi penyiar di beberapa radio swasta baik di Provinsi Lampung,  Jakarta,  Jawa Barat dan Jokyakarta. Dan pada tahun 2001 mendirikan media penyiaran sendiri yaitu Radio Fanesalima FM Solok.
   Kariernya di media cetak juga dimulai pada awal 80-an sebagai penulis artikel sosial politik, ekonomi dan budaya pada beberapa koran terbitan Padang dan Jakarta.  Pada tahun 1983 mendirikan Tabloid Budaya “RUANG” Buletin “KABA” dan majalah anak-anak “SAI” pada tahun 1987, sampai sekarang masih terdaftar sebagai Pimpinan Majalah "Warisan" Sumatera Barat.
   Fuaddy Chaidir Rosha,  juga dikenal sebagai aktivis sosial,  turut mendirikan Studio 42C Sumatera Barat sebuah LSM yang bergerak di bidang media.  Ikut membidani berdirinya beberapa radio komunitas di Sumatera Barat dan Jawa Barat yang didukung oleh Tifa Foundation. Menjadi koordinator Program Desentralisasi Media pada Lembaga Internasional SIAR FOUNDATION. Turut menggerakkan Paralegal-P3KH (Masyarakat Paham Hukum) bersama LBH Padang.  Aktif pada beberapa Program LGSP-USAID di bidang CSO dan Media. Aktif di dunia Teater dan Sastra sejak awal 80-an di Teater Ibu Kota  bersama Edy Utama kemudian bergabung dengan Sanggar Pasamayan Padang pada tahun 1982  dan Sanggar Landai Jakarta pada tahun 1991.
   Mendapatkan pendidikan khusus di bidang broadcast sejak tahun 1983 dibeberapa lembaga,  pada akhir tahun 2007 mengikuti program pendidikan Jurnalisme Radio di bawah payung Education Foundation National Association Of Broadcaster di Nevada Amerika dan Brazil.  Karena sangat memahami ilmu Tata Pemerintahan  (Good Local Governance)  dan gandrung mengamati kehidupan sosial politik masyarakat maka pada akhir-akhir ini lebih sering dilibatkan oleh beberapa lembaga untuk menjadi moderator pada event seminar dan Debat Kandidat di Sumatera Barat,  Jawa Barat dan Jakarta.

Fuaddy Chaidir Rosha, Pimpinan Redaksi Majalah Warisan

Lahir di Padang, 1 Januari 1963, memiliki pengalaman di media penyiaran dan di media cetak selama lebih kurang 30 tahun, mengawali karier radionya di Radio Febrianta Niaga Angkasa Padang (sekarang SIP FM) pada awal 80-an, kemudian bergabung dengan Arbes FM pada tahun 1985, dan menjadi penyiar di beberapa radio swasta baik di Provinsi Lampung, Jakarta, Jawa Barat dan Jokyakarta. Dan pada tahun 2001 mendirikan media penyiaran sendiri yaitu Radio Fanesalima FM Solok.

   Kariernya di media cetak juga dimulai pada awal 80-an sebagai penulis artikel sosial politik, ekonomi dan budaya pada beberapa koran terbitan Padang dan Jakarta.  Pada tahun 1983 mendirikan Tabloid Budaya “RUANG” Buletin “KABA” dan majalah anak-anak “SAI” pada tahun 1987, sampai sekarang masih terdaftar sebagai Pimpinan Majalah Warisan Sumatera Barat.
   Fuaddy Chaidir Rosha,  juga dikenal sebagai aktivis sosial,  turut mendirikan Studio 42C Sumatera Barat sebuah LSM yang bergerak di bidang media.  Ikut membidani berdirinya beberapa radio komunitas di Sumatera Barat dan Jawa Barat yang didukung oleh Tifa Foundation. Menjadi koordinator Program Desentralisasi Media pada Lembaga Internasional SIAR FOUNDATION. Turut menggerakkan Paralegal-P3KH (Masyarakat Paham Hukum) bersama LBH Padang.  Aktif pada beberapa Program LGSP-USAID di bidang CSO dan Media. Aktif di dunia Teater dan Sastra sejak awal 80-an di Teater Ibu Kota  bersama Edy Utama kemudian bergabung dengan Sanggar Pasamayan Padang pada tahun 1982  dan Sanggar Landai Jakarta pada tahun 1991.
   Mendapatkan pendidikan khusus di bidang broadcast sejak tahun 1983 dibeberapa lembaga,  pada akhir tahun 2007 mengikuti program pendidikan Jurnalisme Radio di bawah payung Education Foundation National Association Of Broadcaster di Nevada Amerika dan Brazil.  Karena sangat memahami ilmu Tata Pemerintahan  (Good Local Governance)  dan gandrung mengamati kehidupan sosial politik masyarakat maka pada akhir-akhir ini lebih sering dilibatkan oleh beberapa lembaga untuk menjadi moderator pada event seminar dan Debat Kandidat di Sumatera Barat,  Jawa Barat dan Jakarta.