Harun Nasution
Harun Nasution (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara tahun 1919 - wafat di Jakarta tanggal 18 September 1998) adalah seorang filsuf Muslim Indonesia.
Harun Nasution | |
---|---|
Berkas:Harun Nasution.jpg | |
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6 | |
Masa jabatan 1973 – 1984 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Januari 1919 |
Sunting kotak info • L • B |
Masa muda
Harun Nasution bersekolah di HIS (Hollandsche Indlansche School) dan lulus pada tahun 1934. Pada tahun 1937, lulus dari Moderne Islamietische Kweekschool. Ia melanjutkan pendidikan di Ahliyah Universitas Al-Azhar pada tahun 1940. Dan pada tahun 1952, meraih gelar sarjana muda di American University of Cairo.
Karier
Harun Nasution menjadi pegawai Deplu RI di Brussels dan Kairo pada tahun 1953-1960. Dia meraih gelar doktor di Universitas McGill di Kanada pada tahun 1968. Selanjutnya, pada 1969 menjadi rektor di IAIN Syarif Hidayatullah dan UNJ. Pada tahun 1973, menjabat sebagai rektor IAIN Syarif Hidayatullah.
Harun Nasution wafat pada tanggal 18 September 1998 di Jakarta
Pemikiran Harun Nasution
Harun Nasution dikenal sebagai tokoh yang memuji aliran Muktazilah (rasionalis), yang berdasar pada peran akal dalam kehidupan beragama. Dalam ceramahnya, Harun selalu menekankan agar kaum Muslim Indonesia berpikir secara rasional.
Harun Nasution juga dikenal sebagai tokoh yang berpikiran terbuka. Ketika ramai dibicarakan tentang hubungan antar agama pada tahun 1975, Harun Nasution dikenal sebagai tokoh yang berpikiran luwes lalu mengusulkan pembentukan wadah musyawarah antar agama, yang bertujuan untuk menghilangkan rasa saling curiga.
Karya-karya
Disamping sebagai seorang pengajar, Harun Nasution juga dikenal sebagai penulis.
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Harun Nasution antara lain :
- Akal dan Wahyu dalam Islam (1981)
- Filsafat Agama (1973)
- Islam Rasional (1995)
- Sejarah Pemikiran dan Gerakan (1975)
- islam ditinjau dari berbagai aspeknya
- teologi islam
Didahului oleh: Prof. H.M. Toha Yahya Omar, MA |
Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1973 - 1984 |
Diteruskan oleh: Drs. H. Ahmad Syadali |