Semen Padang (perusahaan)
- Untuk Semen Padang sebagai klub sepak bola, lihat: Semen Padang FC.
PT Semen Padang adalah produsen semen tertua di Indonesia yang didirikan pada 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsche Indische Portland Cement Maastschappij atau NIPCM.
Persero | |
Didirikan | 18 Maret 1910 |
Kantor pusat | , |
Tokoh kunci | Ir.Munadi Arifin (Direktur Utama) |
Produk | Semen |
Produksi | 5.240.000 ton/tahun |
Induk | Semen Indonesia |
Situs web | semenpadang.co.id |
Sejarah
PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958, perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia dari pemerintah Belanda. Selama periode ini, perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke Semen Gresik bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan adalah PT Semen Gresik Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
Produksi
Kapasitas pabrik
Total kapasitas produksi PT Semen Padang adalah 5.240.000 ton/tahun dengan rincian sebagai berikut:
- Pabrik indarung II = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
- Pabrik indarung III = 660.000 ton / tahun (Proses Kering)
- Pabrik indarung IV = 1.620.000 ton / tahun (Proses Kering)
- Pabrik indarung V = 2.300.000 ton / tahun (Proses Kering)
Pabrik indarung I dinonaktifkan sejak bulan oktober 1999, dengan pertimbangan efisiensi dan polusi, karena pabrik yang didirikan pada tanggal 18 maret 1910 ini dengan proses basah.
Bahan mentah
Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi. Dari total kebutuhan bahan mentah, batu kapur yang depositnya terdapat di bukit karang putih (± 2 km dari pabrik) digunakan sebanyak 81 %. Batu silika yang depositnya berasala dari bukit ngalau (± 1,5 km dari pabrik) digunakan sebanyak ± 9 % dan tanah liat diperoleh disekitar Kecamatan Kuranji, Kota Padang digunakan sejumlah ± 9%. Sedangkan kebutuhan pasir besi ± 1 % didatangkan dari Cilacap. Pada penggilingan akhir ditambahkan gypsum 3-5 % yang didatangkan dari Thailand. Gypsum alam dan gypsum sintetis dari PT Petro Kimia Gresik.
Proses produksi
Secara garis besar prsoes produksi semen melalui 5 tahapan, yaitu :
- Penambangan dan penyimpanan bahan mentah.
- Penggilingan dan pencampuran bahan mentah
- Homogenisasi hasil penggilingan bahan mentah
- Pembakaran
- Penggilingan akhir hasil pembakaran
Dalam Proses kering, penggilingan bahan di Raw Mill udara panas dialirkan dari tanur putar (Kiln) sehingga dihasilkan Raw Mix dengan kandungan air <1% Setelah menjalani proses homogenisasi, Raw Mix dibakar di Tanur putar (kiln) dengan bahan bakar batu bara. Hasil pembakaran adalah berupa butiran hitam yang disebut terak/klinker.
Proses selanjutnya adalah penggilingan akhir klinker di tromol semen (Cement Mill) dengan menambahkan sejumlah gypsum dengan perbandingan tertentu. Hasil dari penggilingan akhir ini adalah semen yang siap untuk kepasaran (dalam kemasan kantong/curah).
Profil produk
- Semen Portland Type I
- Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0,0% - 0,10 % dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.
- Semen Portland Type II
- Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang memerlukan ketahanan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10 - 0,20 %) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.
- Semen Portland Type III
- Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
- Semen Portland Type V
- Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
- Super Masonry Cement
- Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
- Oil Well Cement (OWC), Class G-HSR (High Sulfate Resistance)
- Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai "BASIC OWC". Bahan adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.
- Portland Composite Cement (PCC)
- Semen ini memenuhi persyaratan mutu Portland Composite Cement SNI 15-7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton. Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, plesteran dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
- Super "Portland Pozzolan Cement" (PPC)
- Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
- Konstruksi beton massa (bendungan, dam dan irigasi)
- Konstruksi beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat (bangunan tepi pantai, tanah rawa).
- Bangunan/instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
- Pekerjaan pasangan dan plesteran.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Semen Padang
perkembangan semem padang di bidang pendidikan dengan mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Unand. Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin dengan Rektor Unand Werry Darta Taifur
Dirut PT Semen Padang Munadi Arifin pada kesempatan itu mengatakan, kerjasama Unand-Semen Padang sudah berlangsung sejak lama, yang merupakan perwujudan sinergi antara Perguruan Tinggi, dan pelaku industri. "Unand dan Semen Padang selalu berdampingi dan saling mengisi. MoU ini merupakan salah satu kegiatan yang sudah baku, dan sudah berjalan berkesinambungan. Kami menilai, kerjasama dengan Unand ini sangat penting," kata Munadi pada acara yang juga dihadiri Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang Agus Boing Nurbiantoro.
MoU antara Semen Padang-Unand itu memiliki tujuan, yakni mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan, saling membantu (mutual benefit) kedua belah pihak dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, dan memberikan kesempatan pada Unand untuk mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan kebutuhan PT Semen Padang.
"Dengan kerjasama ini banyak hal yang bisa dicapai tidak hanya bidang teknik, manajemen hukum, kegiatan-kegiatan CSR, dan masalah lingkungan. Di Unand juga ada jurusan-jurusan dan banyak badan atau lembaga yang bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu kami berharap kerjasama ini bisa memberikan kontribusi bagi kedua pihak dan bagi masyarakat," kata Munadi.
Diharapkan, kerjasama ini dapat berlanjut pada langkah konkrit dan bermanfaat bagi kedua belah pihak maupun bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Munadi juga memaparkan tentang perkembangan PT Semen Padang saat ini yang memiliki empat pabrik beroperasi dengan kapasitas terpasang 5,4 juta ton, namun memiliki kemampuan produksi 6 juta ton melalui optimalisasi. Saat ini, PT Semen Padang memiliki pangsa pasar di Sumatera 45 persen. Pangsa pasar ini turun dibandingkan dengan dua tahun lalu yang mencapai 48-49 persen. "Pangsa pasar turun karena kemampuan pasokan PT Semen Padang. Itu terjadi karena peningkatan kapasitas produksi Semen Padang belum mampu mengimbangi permintaan pasar," katanya.
sejak setahun lalu PT Semen Padang sudah menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru, Indarung VI. Namun karena ada kendala, proyek itu belum terealisasi sampai saat ini. "Awalnya kita berharap bisa berbarengan dengan PT Semen Gresik yang membangun Pabrik Tuban IV, dan Tonasa yang membangun Tonasa V. Namun, ketika dua pabrik segera beroperasi awal tahun mendatang, Semen Padang masih terkendala membangun Indarung VI," kata Munadi.
Dijelaskannya, pembangunan Pabrik Indarung VI sebenarnya didasari tidak hanya untuk kebutuhan PT Semen Padang tapi juga untuk mendorong geliat ekonomi Sumatra Barat. Karena dengan bertambahnya pabrik baru, akan dapat memacu ekonomi Sumbar melalui multiplier efek. Kehadiran Pabrik Indarung VI diharapkan merekrut tenaga kerja baru, menghidupkan sektor transportasi, dan dampak ikutan lainnya. anggun mulia(1010862029)